Mohon tunggu...
Yonathan Christanto
Yonathan Christanto Mohon Tunggu... Penulis - Karyawan Swasta

Moviegoer | Best in Specific Interest Kompasiana Awards 2019

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

"Maleficent: Mistress of Evil", Sajian Visual Magis di Tengah Plot yang Membosankan

17 Oktober 2019   02:17 Diperbarui: 17 Oktober 2019   20:12 1215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Forbes.com
Forbes.com
Maleficent: Mistress of Evil pada akhirnya juga menyelipkan berbagai isu sosial sebagai bahan kritikan yang lantas disampaikan dengan cara santai. Tentang sifat serakah manusia, tekanan kepada kaum minoritas hingga nafsu politik menggebu yang berujung pada pengorbanan anggota keluarga, menjadi contoh ragam isu sosial yang coba disampaikan di tengah kisah dongeng ala Disney.

Dan selayaknya apa yang sudah sering dihadirkan oleh Hollywood, sosok Maleficent dan Ratu Ingrith sendiri seakan menjadi metafora akan sikap manusia. Di mana justru manusia lah yang terkadang mampu melakukan hal yang lebih iblis dibanding iblis itu sendiri. Sementara dari sosok yang awalnya kita pikir jahat, justru ada sedikit kebaikan yang mampu menerangi sekitarnya.

Meskipun penyampaian kritik sosial tersebut dilakukan secara terbuka dan tanpa malu-malu, bukan berarti hal tersebut lantas membuatnya nampak preachy bahkan mengganggu. Masih ada dalam tahap wajar sehingga anak-anak yang menonton pun bisa dengan mudah menangkap maksud yang ingin disampaikan tanpa harus bertanya pada orang tua.

Elle Fanning sebagai Aurora (digitalspy.com)
Elle Fanning sebagai Aurora (digitalspy.com)
Maleficent: Mistress of Evil memang menjadi tontonan ringan yang aman untuk dikonsumsi seluruh keluarga. Meskipun tone gelap yang dihadirkan mungkin akan membuat sebagian anak-anak tak nyaman menyaksikan film ini. Sehingga peran pendampingan orang tua tetap dirasa cukup perlu untuk bisa menikmati film ini secara utuh.

ABagi Anda yang sekadar mencari tontonan ringan untuk dinikmati minggu ini, Maleficent: Mistress of Evil sejatinya cukup efektif menghadirkan tontonan yang menghibur, berkat sajian visual yang memanjakan mata ditambah kehadiran ragam aktor kelas A di dalamnya. Namun jika Anda mengharapkan sebuah cerita yang benar-benar segar, revolusioner atau mungkin mindblowing, maka siap-siap Anda dikecewakan.

Michelle Pfeiffer (stylist.co.uk)
Michelle Pfeiffer (stylist.co.uk)
Karena pada akhirnya Maleficent: Mistress of Evil hanya mengembalikan kita kepada deretan homage dongeng klasik Disney yang selama ini kita kenal. Dan layaknya ragam dongeng klasik yang berulang kali kita dengar sejak kecil, tentu saja selalu menghadirkan antusiasme tinggi tiap kisahnya diceritakan ulang. Meskipun kemudian kita sadar bahwa plotnya nampak familiar dan membosankan bukan? Heuheuheu..

Skor: 7/10

Salam Kompasiana.


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun