Maleficent: Mistress of Evil memang semakin membuka luas semesta Maleficent dan Putri Aurora, berkat banyaknya karakter dan dunia baru yang diperkenalkan. Termasuk perkenalan akan kelompok Dark Fey yang dipimpin oleh Conall (Chiwetel Ejiofor) dan Borra (Ed Skrein).Â
Bahkan atmosfer yang dibawa kali ini mengingatkan kita akan Avatar-nya James Cameron, berkat penggunaan tone dan visual efek grande yang sekilas nampak mirip dengan apa yang dihadirkan Avatar pada saat adegan di Tree of Soul.
Adu akting keduanya seakan menjadi bumbu penyedap yang paling efektif di tengah plot cerita yang cenderung membosankan dan mudah ditebak. Perseteruan keduanya nampak klasik dan murni menggambarkan kebaikan dan kejahatan.
Sang sutradara, Joachim Ronning, lantas memasukkan juga berbagai line komedi yang cukup pas, di mana sebagian besar muncul melalui mimik wajah ataupun gestur tubuh karakter-karakternya.Â
Tak banyak memang, namun cukup efektif. Pun hal tersebut menjadi penyegar selain deretan jokes utama yang muncul dari sosok 3 peri kocak dan tentunya Ponti yang menggemaskan.
Sementara hal mengecewakan lainnya muncul dari seorang Chiwetel Ejiofor. Bukan karena buruk kualitas aktingnya, melainkan sangat disia-siakan kemunculannya di film ini.Â
Karakternya sejatinya sangat potensial, namun kemunculannya disini sangat singkat dan cenderung hanya sebagai pelengkap bahkan tak memiliki alasan yang cukup kuat terkait peran aktifnya. Meskipun sebenarnya perannya cukup krusial bagi Maleficent.
Komposisi musik dari Geof Zanelli sendiri lantas mampu membuat kita serasa masuk ke dalam dunia magis penuh fantasi khas Disney tersebut. Komposisi scoring megah yang berpadu dengan indahnya efek visual dan detail sound effect di dalamnya, lantas mampu membuat setiap adegan nampak begitu hidup. Apalagi kala adegan pertempuran berlangsung yang kemudian membuatnya nampak begitu megah, kolosal dan seru.
Tak lupa, kostum yang digunakan dalam film ini semakin detail, mewah dan megah bahkan lebih beragam dari film pertamanya. Khususnya untuk berbagai kostum yang dikenakan oleh Angelina Jolie dan Elle Fanning.Â
Maka tak heran jika kemudian saya menjagokannya untuk kembali bertarung pada nominasi Best Achievement in Costume Design di gelaran Oscar mendatang, layaknya film pertamanya.