Di mana kemudian berpadu indah dengan lantunan scoring karya Rupert Gregson-Williams (Wonder Woman, Hacksaw Ridge, Aquaman) yang tak hanya memukau, namun juga kaya akan lantunan kebudayaan Tiongkok.
Tak lupa, lantunan biola yang memikat dari profesional violinist, Charlene Huang, semakin menyihir para penonton dan membangun berbagai atmosfer mulai dari sendu hingga riang di sepanjang film. Sembari juga berhasil menghidupkan karakter Yi yang memang digambarkan sebagai gadis pemain biola handal.
Praktis, perasaan sedih dan bahagia bercampur jadi satu, meninggalkan after taste yang cukup efektif membuat mata berkaca-kaca. Dan seketika lupa, bahwa momen emosional ini nyatanya terjadi salam sebuah film animasi.
Abominable memang tak diisi oleh deretan pengisi suara dari kalangan bintang Hollywood kelas A. Pun begitu dengan sutradaranya. Namun percayalah, isi yang akan didapatkan dalam film ini jauh lebih kaya dan padat dari sekadar 2 hal tersebut.
Apalagi, Abominable menjadi film animasi kedua di periode September-Oktober 2019 ini yang mengangkat kebudayaan Tiongkok dengan cukup detil. Jika Nezha dengan cerita mitologinya, maka Abominable dengan cerita kehidupan modernnya.
Melainkan juga memberikan sajian hiburan yang lengkap dan solid untuk semua anggota keluarga. Hingga kemudian bisa menjadi bahan diskusi bersama yang mengasyikkan pasca menontonnya.
Abominable sudah tayang sejak 4 Oktober 2019. Dan tentu saja menjadi tontonan ramah keluarga yang saya rekomendasikan untuk dinikmati di hari terakhir libur weekend kali ini.
Selamat berpetualang bersama Everest! Salam Kompasiana.
Skor: 8,5/10