Mohon tunggu...
Yonathan Christanto
Yonathan Christanto Mohon Tunggu... Penulis - Karyawan Swasta

Moviegoer | Best in Specific Interest Kompasiana Awards 2019

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

Menertawakan Tragedi ala "Joker"

3 Oktober 2019   08:52 Diperbarui: 3 Oktober 2019   21:13 2694
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebuah komposisi permainan cello dari Hildur Gudnadottir(Arrival, Sicario) kemudian semakin menambah unsur kelam film ini. Pun mampu merepresentasikan kegilaan yang terjadi dan timbul dalam diri Arthur.

Ditambah dengan sinematografi yang gelap namun tetap artistik dari Lawrence Sher(Hangover trilogy, Godzilla), tentu semakin menambah keindahan visual film ini. 

Bahkan dari hal-hal sederhana seperti kombinasi warna yang cukup kontras pada cipratan darah yang mengenai cat wajah Joker, cukup untuk menunjukkan kepada kita betapa nyatanya deretan teror dan psikopatnya sang tokoh utama di film ini.

Moviestillsdb.com
Moviestillsdb.com
Film ini memang nampak membosankan di pertenganan dan kehilangan pacenya mendekati akhir. Dilihat dari konklusi yang pada awalnya saya pikir nampak dieksekusi terlalu terburu-buru. 

Maksudnya, kita tahu bahwa Joker memang kelak menjadi mastermind handal di Gotham City, namun kita tidak diizinkan untuk mengetahui titik balik apa yang membuatnya menjadi dewa bagi sebagian kalangan. Ada konflik yang memperlihatkan hal tersebut, namun terasa kurang dalam.

Namun setelah dipahami lebih lanjut, hal tersebut memang nampak bukan menjadi concern utama bagi Todd Phillips. Kelahiran sang supervillain bukanlah tujuan utamanya, namun kelahiran sosok yang mampu memutarbalikkan segala tragedi yang menimpanyalah yang jadi poin penting dalam film ini.

Screenrant.com
Screenrant.com
Karena Arthur pada akhirnya mampu menertawakan segala yang terjadi pada hidupnya dengan lantang. Bukan tertawa tak terkendali yang diakibatkan oleh penyakit yang dideritanya.

Ya, menertawakan segala tragedi, ala sang pelawak.

Skor: 9/10

Salam Kompasiana


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun