Hal inilah yang kemudian membuat film Nezha begitu menyentuh dan di satu sisi juga relevan dengan kondisi kehidupan sosial manusia saat ini. Apalagi ketika sang sutradara, Yu Yang alias Jiaozi, memadukannya dengan berbagai adegan menyentuh yang menggambarkan hubungan antara Nezha dan kedua orangtuanya di tengah-tengah berbagai adegan serius atau komedi. Tentunya, hal ini cukup berhasil menguras emosi penonton.
2. Kualitas Animasi yang Tidak Main-main
Dan nyatanya Nezha bisa menjawabnya bahkan dengan kualitas yang mampu melebihi ekspektasi penonton khususnya saya. Adegan awal memang belum begitu memukau saya karena kualitas animasinya sendiri cenderung masih di level normal. Namun begitu masuk lebih dalam barulah membuat sadar bahwa ternyata kualitas animasinya luar biasa.
Detail kecil semisal asap, debu dan pantulan cahaya mampu divisualisasikan dengan sempurna. Pun begitu dengan visualisasi air, landscape kota dan gerakan rambut yang tak kalah memanjakan mata. Sementara adegan pertarungan dan petualangan di dalam lukisan cat air, jelas menjadi sorotan tersendiri untuk film ini.
Apalagi kemudian film ini dilengkapi dengan banyak fighting scene yang pastinya membuat kita makin betah mengikuti ceritanya. So, melihat kualitas animasinya yang sebaik ini, nampaknya Disney sudah harus waspada terhadap kebangkitan 3D animasi Tiongkok di masa depan.
3. Jokes ala Film-film Tiongkok
Dan Nezha mampu menyajikan jokes yang benar-benar lucu bahkan bisa dibilang brilian. Kalau kita terbiasa menyaksikan film-film aksi komedi Tiongkok yang diperankan oleh Stephen Chow atau Ng Man Tat misalnya, kurang lebih begitulah sajian komedi yang disajikan oleh Nezha. Lucu, kadang absurd bahkan muncul di saat tak terduga.
Sehingga praktis Nezha tetap membawa ciri khas film Tiongkok yang selama ini kita ke kenal, ke dalam medium animasi yang unik, segar dan menjanjikan. Nezha seakan menjadi ambisi sekaligus pembuktian Tiongkok pada dunia terkait perkenalan akan animasi modernnya.