Maka Ad Astra membuat kita percaya akan sosok Roy McBride yang rapuh, kesepian namun ambisius dalam mengeksplorasi ruang gelap yang tak pernah dicapainya sebelumnya.
Ad Astra biar bagaimanapun telah berhasil mengeluarkan performa terbaik Brad Pitt di sepanjang karirnya. Dan tanpa Brad Pitt, mustahil Ad Astra akan mampu berjalan seperti ini.
Karena faktanya 80% durasi film ini memang digunakan untuk mengeksplorasi kegundahan hati Roy McBride dengan segala pertanyaan besar dalam kehidupannya. Dengan kemudian naik turunnya sisi emosional dimainkannya pada tiap konflik yang terjadi baik fisik maupun batin.Â
Brad Pitt jelas menjadi semacam jangkar yang membuat kapal bernama Ad Astra tetap menarik untuk ditonton walaupun konflik utamanya memang cenderung berjalan datar.
Dan tentunya semakin meyakinkan kita bahwa Brad Pitt pantas mendapatkan lebih di ajang Oscar 2020 kelak setelah penampilan apiknya juga di film sebelumnya yang rilis di tahun ini, Once Upon a Time in Hollywood. 2 film berbeda yang tentunya menunjukkan range yang begitu luas terkait kemampuan aktingnya.
Sementara Tommy Lee Jones, Donald Shuterland, Liv Tyler dan Ruth Negga yang hanga mendapatkan screen time sedikit, tetap mampu memberikan penampilan memukau sesuai dengan porsinya. Sehingga tiap adegan, dialog bahkan konflik yang saling bersinggungan tak pernah terasa hambar atau terasa disia-siakan.Â
Semuanya cukup padat dan menjadi suplemen yang apik untuk mendukung perjalanan Brad Pitt menuju angkasa luar yang luas dan tak terbatas itu.
Penutup