Mohon tunggu...
Yonathan Christanto
Yonathan Christanto Mohon Tunggu... Penulis - Karyawan Swasta

Moviegoer | Best in Specific Interest Kompasiana Awards 2019

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Kembalinya Pennywise dan Teror Masa Lalu dalam "IT: Chapter Two"

4 September 2019   16:30 Diperbarui: 4 September 2019   16:33 223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

27 tahun setelah kejadian melawan si badut menyeramkan Pennywise(Bill Skarsgard) di kota Derry, the Losers Club kini telah beranjak dewasa dan memulai kehidupannya masing-masing di luar kota Derry. Hingga suatu hari Beverly(Jessica Chastain), Bill(James McAvoy), Richie(Bill Hader), Ben(Jay Ryan), Eddie(James Ransone) dan Stanley(Andy Bean), menerima telepon dari kawan sekelompok mereka di masa lalu yang masih tinggal di kota Derry, Mike (Isaiah Mustafa).

Telepon yang pada akhirnya menjelaskan bahwa teror dan mimpi buruk yang sudah mereka coba tutup 27 tahun lalu, nyatanya belum benar-benar hilang dan datang kembali meneror kota kecil tersebut. 

Luka di tangan masing-masing yang merupakan penanda akan sumpah yang mereka buat semasa kecil dulu pun pada akhirnya mendorong mereka untuk kembali datang ke kota kecil tersebut. Sumpah dimana mereka berjanji akan kembali datang menghadapinya apabila Pennywise kembali datang untuk mengganggu kedamaian kota tersebut.

Sekuel yang Lebih Besar dan Menjanjikan

Theverge.com
Theverge.com
Di tahun 2017 lalu, IT garapan Andy Muschietti yang diangkat dari buku karya Stephen King berjudul sama, berhasil mencatatkan sukses besar berkat pendapatan sekitar 700 Juta USD di seluruh dunia dari budget produksi yang hanya sekitar 35 Juta USD. Tak hanya sukses di pasaran, IT pun dipuji banyak kritikus dan seketika menjadi franchise yang menjanjikan bagi Warner Bros.

Meskipun belum diketahui secara pasti berapa budget yang dikeluarkan oleh WB untuk sekuelnya kali ini, namun dari sisi produksinya terlihat jelas bahwa film ini jauh lebih besar, mahal dan ambisius. Deretan cast papan atas yang tergabung di dalamnya jelas menjadi poin pertama mengenai bagaimana gabungan aktor tersebut memberikan jaminan akan kualitas film ini. Untuk kemudian WB menambahkannya dengan peningkatan kualitas CGI yang jauh lebih masif di film ini, demi menciptakan berbagai adegan teror yang lebih mengerikan.

Rollingstone.com
Rollingstone.com
Ya, deretan teror dalam film ini bisa dibilang lebih mengerikan daripada yang dihadirkan di film IT tahun 2017 silam. Karena teror nyatanya datang tak hanya dari sosok Pennywise itu sendiri, melainkan dari ketakutan dalam diri masing-masing anak-anak the Losers Club. Sehingga dari ketakutan mereka itulah pada akhirnya banyak menciptakan situasi surealis yang memang harus mereka lawan agar tak masuk ke dalam jeratan Pennywise dan jebakan pikirannya lebih dalam lagi.

Deretan jumpscare di film ini memang cukup efektif menambah efek kejut dan ngeri di sepanjang film, namun nyatanya film ini tidak hanya mengandalkan jumpscare saja. Lebih dari itu, IT: Chapter Two membentuk nuansa horor dari suasana yang dibangun perlahan di sepanjang film. 

Digitalspy.com
Digitalspy.com
Kombinasi sinematografi Checco Varese(Replicas, 5 Days of War) yang bernuansa kelam sekaligus memiliki tone hangat berpadu apik dengan deretan scoring garapan Benjamin Wallfisch (Dunkirk, IT) yang tak kalah mengerikan dan memancing bulu kuduk untuk berdiri.

Pujian juga patut disematkan pada orang-orang dibalik penggarapan sound effect film ini. Detail-detail kecil sangat diperhatikan sehingga ketika film ditayangkan pada studio dengan instalasi Dolby Atmos seperti pada saat screening yang lalu misalnya, sangat begitu terasa. Bagaimana hanya dari suara balon yang berderit akibat tertempel di bawah lemari saja misalnya, mampu membuat bulu kuduk berdiri.

Digitalspy.com
Digitalspy.com
Sehingga dari nuansa-nuansa seram yang dibangun dari hal-hal sederhana tersebut, kerap membuat kita terintimidasi terlebih dahulu meskipun memang pada akhirnya sosok jahat tersebut tidak benar-benar muncul di layar. Ataupun ketika benar-benar muncul, maka sontak menjadi adegan yang cukup mengagetkan hingga mampu menghasilkan teriakan kecil yang keluar dari mulut kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun