Awalnya tempat sampah XXI ini viral di media sosial twitter beberapa hari yang lalu. Entah siapa yang mempostingnya pertama kali, namun cuitan yang menyertakan foto tong sampah yang diletakkan di dekat pintu keluar teater begitu film usai, lantas di retweet oleh berbagai akun film enthusiast dan tentu saja oleh para akun pegiat industri perfilman. Sebuah hal sederhana yang tentu saja menarik dan patut diapresiasi.
Lantas, rasa penasaran saya akan tong sampah viral itu pun berakhir setelah berkesempatan untuk merasakan langsung sensasi buang sampah ke tong sampah khusus tersebut usai menyaksikan film Hobbs & Shaw Rabu lalu. Berikut fotonya;
Sehingga, tentunya, mendatangkan rasa penasaran kala tong tersebut dibawa masuk ke dalam studio dan pada akhirnya mau tak mau menarik orang untuk memasukkan sampah miliknya ke dalam tong tersebut.
Bahkan jaringan bioskop XXI pun sudah menyiapkan advertising dengan style kekinian yang berisi ajakan membuang sampah ke tempat yang benar, lengkap dengan tagar #PadaTempatnya. Iklan tersebut bahkan ditayangkan bersamaan dengan deretan iklan lain sebelum penayangan film dimulai. Berikut klip iklannya;
Dengan langkah konkrit yang dilakukan pihak XXI untuk meminimalisir sampah di dalam studionya, jelas hal ini patut diapresiasi. Pasalnya, untuk menghadapi tipikal penonton Indonesia yang ndablek apalagi soal menjaga kebersihan, memang harus dilatih dengan sedikit tambahan pressure.Â
Nah, tong sampah ini sejatinya juga diharapkan mampu menjadi "pressure" dalam arti positif, dimana penonton jadi tersadar dan muncul rasa bersalah apabila tidak membawa sisa sampah makan dan minumnya.
Sepantauan saya pribadi, hal ini cukup berhasil dimana kemudian para penonton jadi "bersemangat" membereskan sisa snack mereka untuk ditransfer ke dalam tong sampah itu. Ya, meskipun sebagian penonton cenderung masih abai dan seolah tak tahu apa-apa soal sampah yang berserakan di areanya.
Lagipula, dengan kita mau membereskan sampah kita sendiri dan buang di tempat yang seharusnya, kita benar-benar sudah membantu para petugas kebersihan menyelesaikan tugasnya dengan maksimal. Karena dengan jarak show yang mepet, mereka pun dituntut bekerja lebih cepat membereskan semuanya sebelum kemudian membuka pintu studio kembali untuk show selanjutnya.
Konon, mereka hanya punya waktu 10-20 menit untuk berberes di dalam. Itupun kalau waktu filmnya normal dan ketika credit title muncul, penonton sudah meninggalkan tempatnya. Nah, jika filmnya semacam Avengers ataupun Hobbs & Shaw yang waktu tayangnya sangat padat ditambah ada after credit sampai credit title berakhir, bisa dibayangkan bukan betapa mereka harus terburu-buru mengerjakan semuanya?