Oh iya, jika beberapa bulan sebelumnya pernah menonton film serangan buaya asal Thailand berjudul The Pool, Crawl ini sedikit berbeda. The Pool memiliki kesialan karakternya yang cenderung repetitif juga beberapa adegan hiperbolik yang membuatnya nampak tak masuk akal. Sedangkan Crawl jauh lebih natural dengan sang tokoh utama yang juga mengalami luka karena perlawananannya dan bukan karena berulang kali melakukan kebodohan yang sama.
Penutup
Sebagai film thriller bertema animal attack, Crawl mampu memberikan deretan aksi yang mencekam dan menegangkan tanpa basa-basi. Deretan teror tanpa jeda sedari awal dengan berbagai alasan pembentuk konflik yang masih masuk akal, menjadikan Crawl bak wahana permainan yang seru dan menegangkan sekaligus menghibur.
Berbagai kekurangan jelas masih ada seperti pendalaman karakter yang seadanya dan beberapa unsur komedi yang nampak misplace. Berbagai tindakan bodoh khas film horor/thriller pun tentu saja masih ada, hanya saja masih dalam kategori sangat wajar. Jadi, hal-hal minor tersebut masih mampu tertutupi oleh jalinan kisahnya yang seru.
Namun percayalah, bagi anda yang merindukan film thriller menghibur layaknya film animal attack klasik semacam Jaws, Anaconda ataupun Lake Placid, film ini tentu saja saya rekomendasikan. Tak perlu capek berpikir mengenai jalan ceritanya. Cukup duduk, makan kudapanmu, dan nikmati sensasi menegangkan, ngilu dan gemas selama kurang lebih 90 menit. Dijamin, pusing-pusing karena stres pekerjaan akan berkurang ketika meninggalkan studio bioskop, hehehe.
Jadi, tertarik menontonnya? Saran saya segeralah ke bioskop sebelum minggu depan layarnya berkurang karena dibombardir film summer lainnya semisal Stuber, Child's Play dan tentu saja sang raksasa The Lion King.
Skor: 7,5/10
Salam Kompasiana.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H