Mohon tunggu...
Yonathan Christanto
Yonathan Christanto Mohon Tunggu... Penulis - Karyawan Swasta

Moviegoer | Best in Specific Interest Kompasiana Awards 2019

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

"Annabelle Comes Home", Spin-off yang Memperkuat Pondasi Semesta Conjuring

27 Juni 2019   11:41 Diperbarui: 27 Juni 2019   19:19 1362
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Forbes.com
Forbes.com
Kedatangan sahabat Marry Ellen, Daniela(Katie Sarife), ke rumah keluarga Warren kemudian menjadi pangkal dari segala masalah yang muncul. Keingintahuannya seputar dunia astral pada akhirnya menuntunnya pada tindakan ceroboh yang merugikan di dalam ruang artifak keluarga Warren yang dipenuhi oleh berbagai roh jahat.

Maka bukan hanya melepaskan iblis kuat dalam rumah tersebut, rumah keluarga Warren pun kini bagaikan rumah berhantu yang siap meneror di tiap sudutnya. Dan boneka Annabelle menjadi kunci penting atas kejadian supranatural yang begitu mengerikan tersebut.

Petualangan 1 Setengah Jam yang Seru

Slashfilm.com
Slashfilm.com
Menyaksikan Annabelle Comes Home tak ubahnya memasuki wahana rumah hantu yang seru dan mendebarkan. Begitu menyenangkan untuk disaksikan dikarenakan plotnya yang cukup sederhana dan tak bertele-tele.

30 menit pertama film ini lebih difokuskan kepada pembentukan karakter Judy, Marry Ellen dan Daniela. Dengan Ed dan Lorraine yang hanya muncul sesaat, untuk sekadar menegaskan posisi sentralnya dalam semesta Conjuring. Dan 60 menit sisanya kemudian diperuntukkan untuk pembangunan nuansa teror sedikit demi sedikit. 

Usatoday.com
Usatoday.com
Ya, dengan cerdasnya sutradara Gary Dauberman (penulis naskah The Nun, Annabelle: Creation) membangun nuansa terornya dengan sabar, mulai dari yang paling ringan hingga puncak teror yang menjadi klimaks di akhir kisah, alih-alih membombardirnya sedari awal. Deretan jumpscare memang masih muncul, namun tak begitu sering layaknya The Curse of La Llorona misalnya.

Dengan gaya penceritaan teror yang cenderung slow pace, efek samping film ini memang jadi nampak kurang menyeramkan. Namun pembangunan suasana mencekam secara bertahap itulah yang membuat suasana creepy dan tak nyaman di sepanjang film mampu terbangun apik. Ya, mungkin mirip-mirip dengan apa yang dibangun dalam Insidious.

Cinemablend.com
Cinemablend.com
Namun, banyaknya hantu yang muncul menyebabkan peran Annabelle cukup terabaikan di film ini. Kemunculannya bisa dibilang hanya di awal dan akhir, dengan pertengahan kisahnya justru diisi oleh berbagai hantu lain yang bergantian muncul. Annabelle justru menghilang sesaat di filmnya sendiri.

Hal ini bukan hanya membuat jalan cerita utamanya jadi sedikit terabaikan, namun juga menghilangkan esensi judul Annabelle itu sendiri. Namun, layaknya Annabelle yang memang pada awal film dijelaskan sebagai mercusuar bagi hantu-hantu kuat lain untuk datang mengelilingi, nampaknya boneka tersebut memang hanya dituntut untuk "berperan" seperti itu.

Washingtonpost.com
Washingtonpost.com
Kombinasi antara debut penyutradaraan Gary Dauberman dengan pemain lama di semesta conjuring yaitu Michael Burgess di sisi sinematografi dan Joseph Bisara di departemen musik, tentu saja membawa andil besar dalam membangun suasana keseluruhan film ini. 

Masih memberikan nuansa yang sama berkat tone film dan scoring khas semesta Conjuring, berbagai teror mencekamnya lantas dipadukan dengan berbagai gimmick 70-an garapan production designer Jennifer Spence yang fun dan artistik. 1 setengah jam film ini begitu seru untuk diikuti.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun