Namun yang didapatkan Agent M selama menyelesaikan kasus ternyata tak sekadar pelajaran penting seputar bagaimana menjadi sosok agent yang baik. Lebih dari itu, petualangannya bersama Agent H juga membuka tabir yang selama ini tertutup rapat.
MIB jelas tak hanya mendapatkan serangan dari para alien berbahaya. Lebih dari itu, serangan dari dalam tubuh MIB sendiri lah yang nyatanya menjadi ancaman terbesar yang harus dihadapi Agent H dan Agent M.Â
Mereka pun harus berpacu dengan waktu untuk menghentikan segala niat jahat yang berpotensi menghancurkan bumi. Kejadian di Paris tahun 2016 pun menjadi kunci atas semua hal yang terjadi.
Sajian Menghibur dan Sarat Nostalgia
Sebagai sebuah film spin-off yang juga berperan sebagai reboot franchise MIB, dimana sebelumnya melekat pada sosok Will Smith dan Tommy Lee Jones, MIB: International nyatanya tak bisa dibilang 100% mengecewakan. Unsur aksi yang menghibur dan mengundang gelak tawa nyatanya masih dipertahankan layaknya 3 film sebelumnya.
Referensi dari tiga film sebelumnya pun ikut dimunculkan pada film ini, sehingga membuat MIB: International tak benar-benar lepas dari semesta MIB yang telah tercipta sebelumnya.
Worm Guys yang muncul pada stasiun hyperloop, Frank the Pug si anjing penjaga, neuralyzer yang ikonik, hingga kembalinya Agent O, menjadi beberapa contoh referensi dari trilogi awal MIB yang dimunculkan kembali di film ini.Â
Tentunya hal tersebut tak hanya menjelaskan eksistensi International dalam semesta MIB, namun juga sebagai gimmick yang mampu mengundang nostalgia penonton lawas.