Mungkin Cristine Reyes bisa dibilang aktris yang perjalanan karirnya cukup mirip dengan Julie Estelle. Memulainya dari film drama, hingga kemudian berubah menjadi queen of action movies.
Hanya saja, Cristine cukup beruntung karena perpindahannya dari genre drama romantis ke genre aksi penuh darah disertai dengan penunjukkan dirinya sebagai bintang utama. Maka sudah pasti, performanya di dalam film lebih disorot karena menentukan sejauh apa kualitas filmnya nanti.
Meskipun kualitas Maria tak terlalu baik bahkan kalah dengan Furie, namun berkat performa apik Cristine, film ini pun kemudian cukup digemari. Bahkan muncul banyak headline dari kolom berita online mancanegara yang mengakui kualitas akting Cristine dan yakin bahwa dirinya akan jadi bintang laga baru Asia Tenggara yang semakin harum di masa depan.
Maka melihat potensi karir Cristine Reyes di genre film laga yang akan semakin bersinar di masa depan, maka rasanya ini juga bisa menjadi cambuk bagi perfilman Indonesia. Sudah saatnya Indonesia mengeluarkan film laga yang memaksimalkan potensi bintang utama wanitanya.
Mungkin bisa dimulai dari spin-off The Night Comes For Us yang menjadikan Julie Estelle alias The Operator sebagai karakter utamanya. Atau mungkin justru menjadikan aktris lain semisal Dian Sastro, Tara Basro atau Chelsea Islan sekalipun untuk menjadi the next queen of indonesian action movies? Bisa saja.
Namun yang pasti, kehadiran Furie dan Maria semakin mempertegas posisi Asia Tenggara sebagai produsen film aksi yang tak bisa dianggap remeh. Bahkan tak tertutup kemungkinan menjadi negara pencetak aktris laga kelas dunia di masa depan, dimulai dari generasi Veronica Ngo, Julie Estelle dan Cristine Reyes.
Dan lewat 2 film tersebut, rasanya kita sudah mulai berani mengatakan bahkan mempertegas bahwa ini adalah era kebangkitan aktris laga Asia Tenggara.
Beladiri Asia Tenggara yang Semakin Mendunia