Memang, mungkin banyak orang yang berpikir cukup bodoh jika film perjalanan waktu hanya bermain-main dalam hitungan hari bukan tahun. Namun begitulah See You Yesterday, alih-alih menghadirkan distopia kota masa depan, film ini justru menghadirkan latar waktu masa kini yang dikemas dalam konflik ketidakadilan yang relevan.
Bagaimana keinginan sang tokoh utama mencari keadilan bagi orang tersayang namun di satu sisi juga berhadapan dengan konsekuensi perjalanan waktu, menjadikan konflik film ini begitu bercabang namun di satu sisi menghadirkan unsur drama yang kuat dan mengena.Â
Sesuatu yang memang diperlukan pada film sci-fi masa kini selain jualan CGI dan plot penuh fantasi tentunya.
Penutup
Sebagai film bertema perundungan dan rasisme di kalangan remaja, para aktor di film ini mampu menyampaikan setiap pesannya dengan performa yang mumpuni. Chemistry antara CJ, Astro dan Sebastian pun mampu dibangun cukup kokoh dengan konklusi yang apik dan tak terburu-buru.
Sang sutradara pun nampak masih bisa meneruskan tradisi Spike Lee dalam menghadirkan tema sadar sosial yang kental, meskipun tak menghilangkan sajian sci-fi sebagai menu utamanya. Tak lupa, plot twist dan ending cliffhanger di penghujung film semakin membuat film ini menghadirkan kisah yang berbeda dan pastinya mengejutkan siapapun yang menyaksikannya.
See You Yesterday juga cocok disaksikan untuk remaja. Meskipun kisah pembunuhan menjadi unsur utama dalam film, namun dengan para aktor remaja ada di dalamnya ditambah dengan tema perundungan dan rasisme yang kuat, film ini bisa jadi bahan pelajaran yang efektif untuk para remaja dalam menyikapi kondisi sosial yang terjadi saat ini.
Selamat menyaksikan. Salam Kompasiana.