Satu hal yang membuat saya dan mungkin beberapa orang cukup skeptis terhadap film ini pada awalnya adalah karena penunjukkan Ryan Reynolds sebagai pengisi suara Pikachu. Meskipun memang suaranya jauh lebih baik dibanding pengisi suara Pikachu di versi gim nya, image Deadpool yang sudah melekat pada dirinya lah yang kemudian membuat anggapan bahwa Pikachu akan jadi "Deadpool"-nya anak-anak begitu terngiang di pikiran.
Namun ternyata dugaan saya salah. Ryan Reynolds memang membawa beberapa jokes yang mirip dengan apa yang dilakukannya pada karakter Deadpool(tanpa kata-kata kasar tentunya), namun dengan pengembangan yang lebih universal.Â
Menjadi sebuah kontradiksi yang unik kala tubuh kuning gempal nan menggemaskan khas Pikachu, berpadu dengan dialog Reynolds yang kocak dan cukup iseng.
Tentu saja, Reynolds membuktikan bahwa dirinya mampu menghidupkan sosok Pikachu dalam film ini.
Adaptasi Video Gim Terbaik?
Sudah begitu banyak film yang diadaptasi dari video gim yang sayangnya tak begitu sukses di pasaran. Tomb Raider, Assasin's Creed, Hitman, Prince of Persia, Max Payne hingga Alone in The Dark menjadi contoh franchise gim yang begitu sukses di pasaran namun justru melempem di tangga box office dunia. Pengecualian ada pada franchise Resident Evil, yang meskipun ceritanya kerap dikritik para gamer, namun filmnya selalu mencetak sukses di pasaran dan memiliki basis fansnya tersendiri.
Video gim yang terlanjur memiliki karakter dan kisah fantasi yang begitu melekat di diri para gamer, menyebabkan kisahnya tak bisa dengan mudahnya diaplikasikan ke dalam layar lebar. Mengingat harus ada penyesuaian terkait unsur fantasi dalam gim dan realita dalam film, menyebabkan film adaptasi video gim kerap "terpeleset" masuk ke jurang yang sama dimana unsur utama kerap diabaikan.
Disinilah yang menyebabkan Detective Pikachu berpotensi mematahkan kutukan film adaptasi video gim. Detective Pikachu memang mengubah sedikit jalan cerita dalam gimnya agar lebih relevan, namun tidak merubah inti cerita dan unsur utama gimnya.Â