Tak lupa, reuninya dengan dua personil Destiny's Child, Kelly Rowland dan Michelle Williams juga semakin menambah semarak konser tersebut. Nuansa nostalgia lewat lagu Say My Name, Lose My Breath, dan Soldier, sontak membuat konser tersebut semakin riuh dan menjadi arena paduan suara para penonton. Sedangkan Deja Vu, menjadi lagu yang berhasil mempertontonkan kekompakannya dengan sang suami, Jay-Z.
Dokumenter yang Menghibur dan Artistik
Hampir nampak tidak ditemukan kekurangan yang cukup berarti jika berbicara mengenai teknis film ini. Setiap sudut panggung dan detail visual mampu tertangkap dengan sempurna hingga menjadi sebuah film dokumenter yang mampu bertutur dengan sendirinya. Entah dalam menjelaskan kemegahannya, kematangan konsepnya, hingga nilai-nilai artistik tata panggungnya tanpa perlu banyak narasi menyelimutinya.
"What people don't see is the sacrifice."-- Beyoncé
Rekaman kejadian di belakang panggung mulai dari latihan, persiapan hingga menjelang hari H juga tampil begitu artistik berkat penggunaan efek grainy pada tampilannya. Editing ciamik Alexander Hammer (Lennon Report, Taylor Swift: 1989 World Tour) menjadikan footage tersebut cukup unik kala dijadikan selingan dari satu lagu ke lagu lainnya.
Tak lupa, gabungan rekaman pada 2 hari penampilan Beyonce di Coachella, kerap digabungkan jadi satu. Kostum dominan kuning dan dominan pink yang membedakan penampilan 2 hari mereka, menjadi begitu unik kala rekamannya digabung dalam 1 lagu yang sama. Sehingga tentunya memberikan efek pergantian tema warna yang seru dan artistik.
Pesan Kuat untuk Wanita
"I definitely pushed myself further than I knew I could. And I learned a very valuable lesson----I will never, never push myself that far again." -- Beyoncé
Tak bisa dipungkiri lagi, Beyonce merupakan salah satu musisi yang dengan lantang menyuarakan aspirasi dan hak-hak wanita melalui lagu-lagunya. Dan hal itu semakin dipertegas lewat konsernya tersebut.