Kabur dari kejaran anak-anak tersebut, Billy pun masuk ke dalam MRT yang ternyata menuntunnya ke dalam pertemuan dengan sang penyihir tua Shazam (Djimon Hounsou). Dianggap memiliki hati bersih dan murni, Billy pun dianugerahi kekuatan penuh sang penyihir dengan cukup menyebut kata "Shazam!".Â
Shazam sendiri merupakan akronim dari kekuatan tak terbatas yang dimiliki oleh 6 tetua abadi yaitu Solomon, Hercules, Atlas, Zeus, Achilles, dan Mercury.
Mengetahui bahwa dirinya bisa berubah menjadi sesosok pria dewasa yang memiliki kekuatan tak terbatas, Billy pun melatih kemampuannya bersama Freddy sambil menolong orang-orang yang memerlukan bantuannya. Namun layaknya remaja pada umumnya, Billy pun belum begitu yakin akan kemampuan yang dimilikinya sendiri.
Dan sebagaimana kebaikan itu lahir, kejahatan pun muncul untuk menghalangi segala kebaikan yang dimiliki Shazam. Adalah Dr.Thaddeus Sivana(Mark Strong), yang ingin menyingkirkan Shazam untuk memenuhi ambisinya. Dikuasai oleh 7 dosa mematikan yang berwujud monster, Thaddeus pun berniat menghancurkan Shazam secepatnya.
Kini, nasib dunia ada di tangan Billy Batson a.k.a Shazam. Mampukah Shazam menghalangi segala rencana jahat Thaddeus? Juga, mampukah Shazam memiliki keyakinan akan kemampuannya sendiri?
Tak Hanya Menghibur, Shazam Juga Mendidik
Angka 91% certified fresh pada situs rotten tomatoes untuk Shazam!, tentu saja menjadi angin segar bagi DC yang sebelumnya selalu langganan mendapatkan review negatif untuk film-film DC Extended Universe mereka. Sepertinya hampir semua orang termasuk saya juga sepakat bahwa Shazam! menjadi film DC paling menghibur dan tentunya ceria dibanding film-film DCEU lainnya yang cenderung gelap.
Shazam! berhasil memunculkan jokes segar di sepanjang film. Zachary Levi dan Dylan Grazer tentu saja menjadi unsur utama pembentuk film ini. Dimana hubungan mereka sebagai superhero dan kick-ass nya, mampu tampil begitu segar, lucu dan komikal.