Kental Nuansa 90-an
Berlatar tahun 1995 tentu membuat film ini kaya akan referensi pop culture tahun 90-an. Toko jual dan sewa video yang hype di era tersebut, pager, telepon umum dan busana khas 90-an, menjadi contoh beberapa nuansa 90-an yang sangat kental dan mampu membangun nostalgia kembali.
Sumber: Pearl Jam (rocknhall.com)
Tak hanya itu, dari segi
soundtrack pun film ini turut memasukkan deretan lagu yang
hype di era tersebut.
Give to Fly dan
Release milik Pearl Jam,
All Star-nya Smash Mouth, hingga
Connection milik band britpop Elastica, menjadi beberapa
soundtrack yang menghiasi film ini. Cukup segar dan tentunya menambah deretan film Marvel ber
soundtrack menarik setelah dua
installment GOTG,
Iron Man dan
Thor: Ragnarok. Scoring pada adegan yang cukup menegangkan pun dibuat cukup unik di film ini. Mirip dengan nuansa film-film aksi era 90-an yang sering diperankan Steven Seagal ataupun Bruce Willis. Sedikit elektronik namun kental juga nuansa musik alternatif serta grunge nya.
Referensi Star Wars yang Cukup Mencolok
Jika anda penggemar saga Star Wars, pasti tidak asing melihat beberapa adegan di film ini nampak mengambil referensi dari film Star Wars. Adegan kejar-kejaran menggunakan pesawat dan sosok Ronan The Accuser yang berdiri di dalam pesawat menatap planet, menjadi contoh betapa adegan-adegan tersebut nampak terinspirasi dari beberapa adegan dari 8 seri Star Wars. Entah disengaja atau tidak, yang pasti adegan tersebut menambah seru jalan cerita Captain Marvel.
Ditambah dengan scoring garapan Pinar Toprak yang nuansanya identik dengan scoring ciri khas John Williams, semakin menjadikan adegan pertempuran dalam film ini kental bernuansa Star Wars. Pinar Toprak sendiri sebelumnya juga menggarap scoring untuk film Justice League. Dan harus diakui, karyanya memang luar biasa.
Ajang Pamer Teknologi CGI Marvel Studios
Bukan Marvel Studios namanya jika film-filmnya tidak dibumbui dengan CGI yang aduhai. Captain Marvel pun menjadi ajang pamer terbaru bagi Marvel Studios.
Bukan hanya CGI pada adegan pertarungan ataupun visualisasi angkasa luar, namun juga pada penampilan Nick Fury dan Agent Coulson yang mampu ditampilkan lebih muda sesuai usia asli si pemeran di tahun 1995.Â
Hal itu disebabkan Marvel Studios mulai mampu menghasilkan teknologi de-aging mutakhirnya setelah ujicoba memudakan wajah karakter pertama kalinya sukses dilakukan kepada Robert Downey Jr. di film Captain America:Â Civil War serta Kurt Russel di film Guardian of The Galaxy Vol.2.
Perbandingan Teknologi de-aging pada Samuel L.Jackson versi 1995 (reddit.com)
Maka jangan heran ketika kita dibuat tercengang akan penampilan Samuel L.Jackson di film ini yang mirip dengan penampilannya pada film
Die Hard: With a Vengeance(1995). Salut buat tim efek visual Marvel Studios.
Lihat Film Selengkapnya