Kembali ke film, Period jelas memberikan pesan sederhana dengan makna yang luas mengenai wanita pedesaan India. Penceritaannya cukup simple yaitu seputar fakta pembalut wanita yang penggunaannya di India sendiri baru sekitar 10%. Hanya saja, dari satu bahasan tentang pembalut wanita tersebut, mampu menyebar ke berbagai poin pembahasan lainnya.Â
Termasuk bagaimana pandangan masyarakat desa yang menganut sistem patriarki terhadap menstruasi wanita, hingga kurangnya penghargaan suami terhadap para wanita yang menjadi ibu rumah tangga karena jarangnya tempat kerja yang mau menampung wanita sebagai pekerjanya.
Dunia Tak Butuh Diskriminasi
Seperti kita tahu, perbedaan agama, ras dan golongan menjadi sumber berbagai aksi diskriminatif yang dilakukan berbagai pihak di seluruh dunia. Dan Green Book mencoba menawarkan sebuah film yang berani serta lantang melawan segala bentuk diskriminasi tersebut.
Tak hanya itu, pesan sosial yang dibalut dalam latar era segregasi rasial di Amerika bagian Selatan tersebut, menjadi semacam pesan yang kuat bahwa rasa kemanusiaan harus jauh lebih besar dari segala perbedaan yang ada. Entah perbedaan ras, agama, hingga perbedaan orientasi seksual. Jangan sampai ego manusia membuat dunia kembali ke masa segregasi rasial yang digambarkan dengan cukup pahit tersebut.
Kemenangan ini jelas sungguh layak karena Green Book tak hanya menjadi konsumsi kritikus saja, namun juga menjadi konsumsi publik yang kisahnya begitu mudah dinikmati juga dicintai. Pesan kuat yang disampaikan dengan narasi sederhana bahwa dunia tak butuh diskriminasi ras, agama dan golongan.
Penutup