Bulan Februari bagi sebagian orang dianggap sebagai bulan yang penuh cinta. Pasalnya, bulan yang juga bertepatan dengan hari Valentine tersebut juga sering dijadikan momentum bagi banyak pasangan untuk merayakan kebersamaan ataupun mengungkapkan kasih sayangnya jika masih berstatus single. Ya, setidaknya bagi yang merayakannya hehe.
Maka tak heran, begitu banyak event dengan nuansa romantis bertebaran dimana-mana. Entah berupa promo khusus pasangan di berbagai outlet makanan, film-film romantis yang banyak dirilis di bulan Februari, panggung musik romantis dari artis-artis ternama dalam dan luar negeri, hingga rilisnya berbagai album musik bernuansa romantis.
Nah, berbicara tentang rilis album musik romantis, maka kita pasti akan tertuju ke beberapa musisi ternama yang menjadikan lagu romantis sebagai hidangan utamanya. Khusus pada tulisan kali ini, album Michael Bublé lah yang akan dibahas. Penyanyi yang tak perlu diragukan lagi kualitas musikalitasnya ini memang cocok untuk didengarkan di bulan penuh cinta ini.
Michael Bublé juga merupakan musisi yang unik berkat range vokalnya yang luas serta jenis suaranya yang bisa masuk di 2 zaman. Ya, Michael bisa sangat bagus membawakan ulang lagu-lagu lawas namun juga cocok membawakan lagu-lagu modern pop. Sebuah talenta yang unik, dimana biasanya seseorang yang rajin membawakan ulang lagu-lagu lawas akan terjebak di musik yang itu-itu saja tanpa bisa "dimodernisasi" lagi.
Kembalinya Bublé dalam Album Penuh Cinta
Sejak anak sulungnya Noah di diagnosa penyakit kanker pada tahun 2016 silam, hampir tak terdengar nama Bublé di event musik manapun. Album pun tak dikeluarkannya sejak saat itu. Bahkan media sosialnya pun sepi dari beragam update harian ataupun postingan kegiatan yang jamak dilakukannya pada saat itu. Bublé memang memilih fokus untuk merawat anaknya hingga sembuh.
Rumor pun kemudian berkembang yang mengatakan bahwa dirinya mungkin tak akan kembali lagi ke industri musik. Pun, jika ada album barunya yang dikeluarkan, maka itu merupakan album terakhirnya sebelum akhirnya benar-benar undur diri dari hingar bingar industri musik internasional.
"I never fell out of love with music. Not for one second,"- Michael Bublé(Entertainment Weekly)
Namun ternyata semua rumor itu dimentahkan oleh Michael Bublé kala di bulan November 2018 lalu dirinya menelurkan album ke-10 nya yang bertajuk Love. Album ini juga menegaskan kembalinya dirinya ke kancah musik internasional setelah sebelumnya bak hilang ditelan bumi.
David Foster pun Kembali dari Pensiunnya
"If I do come back, I don't have room in my heart for anything but love and happiness and positive things. I want it to be joy. I want to do the songs I love with the people I love in the rooms I love."- Michael Bublé (Entertainment Weekly)
Permintaan yang disampaikannya ke David Foster itulah yang menyebabkan tercetusnya album Love ini. Michael ingin album barunya ini menginterpretasikan kasih sayang secara penuh ke setiap pendengarnya. Michael ingin bahwa siapapun yang mendengarkan album ini akan merasakan aura positif, rasa cinta yang mendalam dan perasaan nyaman di tiap denting nada yang muncul.
Love yang Begitu Kaya dan Nyaman Didengar
Total 11 lagu pada album versi standard dan 13 lagu pada deluxe version disajikan Bublé dalam album Love tersebut. Masih memiliki tema dengan benang merah yang sama pada album-album sebelumnya yaitu warna musik jazz klasik dengan unsur broadway yang kental juga selipan unsur pop modern lewat lagu-lagu ciptaannya.
Untuk lagu baru, seperti biasa Bublé menyelipkan 2 buah lagu hasil ciptaannya. Namun kali ini salah satu lagu baru yang berjudul Love You Anymore ditulis oleh musisi yang tak kalah populer, Charlie Puth. Lirik yang nakal, catchy dan dibarengi dengan suara Charlie Puth sebagai penyanyi latar, membuat lagu ini terdengar segar dan berbeda dari lagu-lagu Bublé sebelumnya.
Sementara Forever Now yang ditulis oleh Bublé, merupakan lagu piano ballad yang konon ditulis khusus untuk sang anak, Noah. Forever Now memiliki nuansa yang "Buble banget" berkat progresi chord yang tetap mempertahankan ciri lagu-lagu ciptaan Bublé sebelumnya seperti Close Your Eyes, Lost dan Hold On.
Bublé juga seperti ingin memasukkan pengalaman sinematik ke dalam album ini. When I Fall in Love yang menjadi lagu pembuka misalnya, nampak begitu megah khas scoring film-film epik bertema cinta.Â
Pun lagu tersebut seakan ingin menjelaskan bahwa jika ia sudah jatuh cinta entah pada pasangan, anak atau pekerjaannya sebagai musisi, maka ia akan memberikan segalanya yang terbaik pada sesuatu yang dicintainya. Cukup tepat menjadikan lagu ini sebagai lagu pembuka untuk mengawali perjalanan cinta Bublé pada lagu-lagu selanjutnya.
My Funny Valentine yang sempat dipopulerkan Frank Sinatra juga memiliki aransemen unik pada album ini. Aransemennya mengingatkan kita akan lagu tema franchise film James Bond. Begitupun lagu Unforgettable milik Nat King Cole yang diaransemen dengan brass section megah ala musik latar film-film 70-an.
Karena Love adalah Sebuah Album Perjalanan Cinta
Secara garis besar, apa yang disajikan Bublé dalam album ini cukup berbeda dari beberapa album sebelumnya. Mulai dari album Crazy Love, To Be Loved hingga Nobody But Me, merupakan album yang secara maksimal menunjukkan kapabilitas Michael Bublé yang luar biasa sebagai penyanyi jazz bersuara bariton. Entah dari sisi skill vokal maupun aransemennya, memang terasa jauh lebih agresif pada 3 album tersebut.
Sementara pada Love, Michael Bublé tampak lebih kalem namun dengan nuansa sinematik yang jauh lebih kental dan berbeda dari album-albumnya sebelumnya. Baik dari pemilihan instrumen yang mengisi tiap-tiap lagu, intensitas brass section, hingga aransemen khas David Foster yang sederhana namun berkelas, semuanya menjadi satu kesatuan yang padu dan menyenangkan untuk didengarkan.
Layaknya dirinya yang begitu mencintai keluarganya, album ini pun didedikasikan bagi siapapun yang begitu menghargai arti cinta dan kasih sayang bagi orang-orang sekitar.Â
Highlights Lagu dalam Album Love
Dengan total 13 lagu tersedia dalam album Love, maka tak afdol rasanya jika tak menyertakan lagu-lagu apa saja yang menjadi highlight juga wajib dengar dalam album ini. Meskipun memang tak ada salahnya mendengarkan semuanya tanpa skip.
Maka lagu yang menjadi highlight adalah When I Fall In Love, Love You Anymore, Forever Now, Unforgettable, When You're Smiling dan When You're Not Here. Sementara lagu lainnya seperti La Vie en Rose memang menarik, hanya saja versi Bublé menurut saya masih kalah menghipnotis layaknya versi Lady Gaga dalam album soundtrack film A Star is Born.
Namun tentu saja highlight ini dari sudut pandang saya pribadi. Sementara penilaian tiap-tiap orang akan lagu yang menarik pasti bisa berbeda-beda.
Penutup
Jika anda penggemar Michael Bublé, maka akan dipuaskan dengan isi keseluruhan album yang cukup segar, unik dan tentu saja membuat eargasm. Sangat berbeda dengan apa yang ditampilkan Bublé pada debut albumnya beberapa tahun silam. Namun jika anda bukan penggemarnya pun, mendengarkan lagu-lagu di album ini juga menyenangkan dan tidak akan membuat bosan.
Apalagi sebentar lagi Valentine bukan? Maka mendengarkan album ini di dalam mobil sembari menjemput pasangan anda pulang dari kantornya atau menjadi musik latar saat makan malam anda bersama pasangan sudah tentu akan sangat cocok. Lantunan lagu-lagu cinta nan romantis dari Bublé sangat membantu membangun mood romantis dan tentunya penuh dengan ungkapan cinta yang mungkin..ehm, susah diungkapkan secara langsung.Â
Maka dari itu, biarlah Bublé membantu mengungkapkannya dengan lirik-lirik romantis dan menyentuh pada tiap lagunya.
Selamat mendengarkan. Selamat jatuh cinta.
Salam Kompasiana.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H