Mohon tunggu...
Yonathan Christanto
Yonathan Christanto Mohon Tunggu... Penulis - Karyawan Swasta

Moviegoer | Best in Specific Interest Kompasiana Awards 2019

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

"Kingdom", Konspirasi Perebutan Takhta di Tengah Serbuan Mayat Hidup

6 Februari 2019   09:04 Diperbarui: 6 Februari 2019   14:12 1189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di antara berbagai film dan serial produksi Netflix yang saat ini semakin menarik dan berkualitas, Kingdom bisa dikatakan menjadi salah satunya. Selain menjadi salah satu serial yang paling sering dibicarakan saat ini, Kingdom juga menjadi serial tv asal Korea Selatan yang menyajikan cerita seru dan segar dibanding K-drama pada umumnya.

Kingdom disutradarai oleh Seong Hun Kim (Tunnel) dengan penulisan skenarionya oleh Kim Eun Hee (Signal) yang juga mengangkat kisah ini terlebih dahulu dalam format serial webcomic. Keduanya merupakan duet talenta terbaik Korea saat ini berkat karya-karya mereka yang diakui berbagai festival film baik Korea maupun Internasional.

Dikutip dari cnet.com, Kim Eun Hee sejatinya sudah memiliki ide cerita ini sejak tahun 2011 silam. Hanya saja, terlalu banyaknya adegan kekerasan menjadi sebab ide ceritanya tidak bisa diwujudkan menjadi serial televisi. 

Beruntung, Netflix kemudian datang dan menawarinya untuk memproduksi serial tersebut. Serial Kingdom pun berhasil terwujud dan bisa dinikmati banyak orang sejak mengudara pertama kalinya di platform streaming Netflix pada tanggal 25 Januari lalu.

Sinopsis

Syfy.com
Syfy.com
Berlatar abad ke-15 atau era dinasti Joseon, Kingdom berfokus pada kisah pangeran Yi-Chang (Ju Ji-Hoon) yang bersiap menjadi raja selanjutnya, setelah mengetahui kondisi kesehatan raja Joseon yang terus memburuk. Dikabarkan bahwa raja memiliki penyakit menular yang cukup serius, maka tak satupun orang diijinkan menemuinya termasuk sang putra mahkota.

Merasa ada yang aneh, pangeran Chang pun mencoba menginvestigasi sendiri berbagai hal yang menjadi pertanyaannya. Terlebih dengan adanya dugaan kudeta serta perebutan kekuasaan yang dilakukan oleh sang ratu (Kim Hye-jun), maka semakin membuat pangeran Chang terseret dalam pusaran konspirasi politik kerajaan yang kejam dan penuh intrik.

Namun ternyata tak hanya intrik politik kerajaan yang ditemui sang putra mahkota. Lebih dari itu, pangeran dan seluruh rakyatnya juga harus menghadapi sesuatu yang tak terduga dan mengerikan. Deretan mayat hidup muncul dan menghancurkan kedamaian kota demi kota.

Dengan dibantu oleh seorang tabib wanita Seobi (Bae Doona), mantan prajurit perang masa lalu Yeong-Shin (Kim Sung-gyu) dan asisten pribadinya Moo-Young (Kim Sang-ho), sang putra mahkota pun berkelana menyelamatkan penduduk sambil mencari tahu akar permasalahannya.

Namun semakin dalam Ia menginvestigasi, maka semakin terbukalah berbagai fakta baru yang selama ini tak diketahuinya. Berbagai fakta yang kelak akan menyusun rapi deretan puzzle yang selama ini tersebar dan disembunyikan para elit kerajaan.

Cerita yang Rapi dan Kuat di Berbagai Sisi

Ign.com
Ign.com
Salah satu hal yang membuat Kingdom begitu menarik untuk disaksikan tak lain karena skenarionya yang begitu rapi sehingga mampu bertutur dengan maksimal. Imbasnya, menyaksikan serial ini begitu mengasyikkan sehingga tak sadar membuat kita terpaku dan terus mengikuti tiap episodenya hingga tak sadar musim pertamanya telah usai.

Plotnya pun sangat baik dan tidak pernah ditemukan lompatan-lompatan scene yang mengganggu bahkan hingga menghasilkan plot hole misalnya. Kingdom memiliki plot yang rapi dan kuat di berbagai sisi, hingga sulit mencari kelemahannya pada poin ini.

Layaknya serial drama Korea, Kingdom pun memiliki banyak tokoh yang dijelaskan di episode-episode awal. Jika anda tidak terbiasa menyaksikan drama Korea, pasti akan kesulitan mengingat nama serta peran tokoh-tokoh tersebut, apalagi untuk tokoh bapak-bapak dengan jenggot panjang. Sangat banyak dan hampir mirip satu sama lain, heuheu.

Dua episode awalnya pun lebih difokuskan pada pengembangan ceritanya. Jadi di dua episode ini memang harus benar-benar fokus agar tak kebingungan pada episode-episode lanjutannya. Sementara 4 episode selanjutnya mulai memfokuskan kisahnya pada serangan mayat hidup dengan konspirasi politik tetap menjadi bumbu utamanya.

Sinematografi Rasa Feature Film

Syfy.com
Syfy.com
Meskipun digarap sebagai serial televisi, tak bisa dipungkiri Kingdom menyajikan sinematografi rasa feature film. Berbeda dengan sinematografi K-drama untuk kebutuhan konten televisi, apa yang ditampilkan Kingdom terlihat jauh lebih berkelas dan artistik.

Perpaduan aerial shoot dan pengambilan gambar melebar untuk memaksimalkan tampilan landscape alam dan bangunan, menjadikan visualnya tampak begitu indah dan memanjakan mata. Ditambah tone warna yang hangat, menjadikan beberapa adegan pada serial ini tampak begitu dramatis dan memukau.

Geektyrant.com
Geektyrant.com
Adegan pertarungan antar manusia ataupun pertarungan dengan zombie juga nampak maksimal berkat positioning kamera yang pas dan mampu bergerak dinamis. Sehingga pada koreografi pertarungan yang menampilkan unsur kecepatan, semuanya mampu ditampilkan dengan sangat baik. Tak lupa, efek slow motion yang muncul secara efektif di beberapa adegan juga semakin menambah unsur dramatis dalam adegan klimaks suatu pertempuran.

Bukan Sekadar Kisah Zombie Haus Darah

Geektyrant.com
Geektyrant.com
Salah satu hal menarik lainnya dari Kingdom adalah fakta bahwa serial ini tak semata menghadirkan kisah zombie haus darah. Bukan bermaksud spoiler, namun unsur perebutan kekuasaan, intrik politik dan konspirasi memang memiliki porsi yang tak kalah banyak dengan zombie itu sendiri.

Kisah tentang konspirasi dan intrik politiknya juga bisa dibilang salah satu yang terbaik. Tidak kacangan sebagaimana yang sering ditampilkan pada K-drama lain yang belatar era kerajaan. Bahkan, jalinan kisahnya berhasil menyajikan twist yang cukup menarik di akhir musimnya

Pastemagazine.com
Pastemagazine.com
Lebih dari itu, isu sosial yang disematkan di tengah-tengah kericuhan juga tampil cukup menggigit. Bagaimana pemerintah cenderung melindungi masyarakat kalangan atas dibandingkan masyarakat kalangan menengah bawah jelas menjadi salah satu contoh isu sosial yang cukup efektif diangkat pada serial ini.

Ya, bisa dibilang serial ini memiliki formula yang hampir mirip dengan The Walking Dead. Yaitu memiliki narasi sosial yang lebih kuat dengan zombie sebagai pelengkap latar kisahnya. Hanya saja, dengan mulai bosannya kisah yang disajikan The Walking Dead karena cukup berlarut-larut, menjadikan Kingdom semacam oase di tengah deretan kisah zombie yang itu-itu saja.

Desain Produksi yang Detail serta Akting yang Memukau

whats-on-netflix.com
whats-on-netflix.com
Tak hanya sisi positif yang telah disebutkan di atas, lebih dari itu film ini memiliki desain produksi yang sangat baik dan digarap dengan serius. Mulai dari kostum era Joseon yang sangat khas, desain bangunan klasik yang menawan, hingga ke penggunaan warna cerah pada setiap bangunan dan pakaian, semuanya menyatu menjadi sebuah visual yang indah pada film ini.

Zombie di serial ini pun hampir mirip dengan zombie pada film I Am Legend. Dimana ketika siang mereka bersembunyi di tempat gelap dan bersuhu rendah yang sulit dijangkau manusia, kemudian ketika malam tiba baru mereka mulai memangsa tiap makhluk hidup yang ditemuinya. Meskipun memang memiliki alasan dan sebab yang berbeda dan dijelaskan di akhir musim nantinya.

Bahkan dibandingkan desain zombie pada film korea lainnya yaitu Train To Busan, zombie pada serial Kingdom jauh lebih menarik dan terlihat menyeramkan.

Bae Doona (allkpop.com)
Bae Doona (allkpop.com)
Tak hanya itu, dari sisi akting pun mampu ditampilkan dengan cukup maksimal. Bagaimana Ji-hoon mampu menampilkan sosok pangeran yang berwibawa tanpa harus memfokuskan penonton pada ketampananannya.

Juga Bae Doona yang mampu tampil apik sebagai tabib wanita yang memiliki peran cukup penting sekaligus sebagai love interest yang sedikit demi sedikit mulai muncul meskipun belum terkekspos maksimal di musim ini, menjadi beberapa ciri khas yang membedakan unsur drama serial ini dengan K-drama lain.

Tak lupa, peran apik Kim Sang-ho sebagai asisten sang putra mahkota juga cukup mencuri perhatian. Tak hanya menjadi kick-ass yang melengkapi aksi sang pangeran, namun juga kerap menghadirkan lelucon yang pas dan memberikan warna segar bagi serial ini.

Penutup

Decider.com
Decider.com
Dengan berbagai poin positif dalam serial ini, nampaknya Kingdom menjadi salah satu serial yang tak boleh dilewatkan begitu saja. Khususnya bagi anda yang suka serial atau film tentang zombie dan tentu saja film Korea.

Memang, Kingdom bukan serial asal Korea pertama yang menceritakan tentang keanehan atau monster di era Joseon. Sebelumnya ada Rampant(2018) dan Monstrum(2018) yang masing-masing mengisahkan tentang serangan zombie dan monster aneh di era tersebut. Hanya saja, melihat ide cerita dan webcomic nya yang telah terbit sejak 2011, membuat Kingdom memiliki kisah original yang mungkin saja justru menjadi inspirasi bagi film Rampant dan Monstrum tersebut.

Maka dari itu segeralah menyaksikan serial ini agar tak kehilangan hype-nya. Dengan 6 episode di mana masing-masing episodenya berdurasi 40-50 menit, tentu tak akan menghabiskan banyak waktu untuk menyelesaikannya. Dan jangan kesal ketika merasa digantung di episode akhir, Kingdom konon segera menghadirkan season ke-2 nya sekitar 1 atau 2 bulan lagi.

Selamat menonton. Selamat tahun baru imlek bagi kompasianer yang merayakan. Salam Kompasiana.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun