8 tahun lalu, penikmat film di seluruh dunia dibuat kagum akan kisah persahabatan dua orang beda kelas sosial dalam film The Intouchables(2011). Film asal Prancis tersebut mengisahkan seorang penyandang disabilitas super kaya bernama Phillipe(Francois Cluzet) yang menemukan makna dan semangat hidup kembali setelah bertemu dengan pengasuhnya Driss(Omar Sy).Â
Film yang tak hanya sukses secara komersil namun juga sukses dalam penilaian kritikus tersebut pada akhirnya dibuat ulang ke dalam berbagai versi film. Film Bollywood berjudul Oopiri(2016) dan film Argentina berjudul Inseparables(2016) merupakan film-film yang diadaptasi dari The Intouchables dan mencatatkan sukses serupa di masing-masing negara.
Kini, versi berbahasa Inggrisnya muncul dengan dua karakter utamanya dipercayakan pada Bryan Cranston dan Kevin Hart. Mengambil elemen yang sama dengan film asalnya, The Upside kemudian menjadi judul film adaptasi terbaru dari The Intouchables.
Sinopsis
Di sisi lain, Dell Scott(Kevin Hart) yang seorang pengangguran dengan catatan kriminal di belakangnya, juga datang ke penthouse milik Phillip dengan tujuan mendapatkan tanda tangan demi kelancaran pencairan dana bantuan dari negara. Namun bukannya tanda tangan yang didapat, Dell justru ditawarkan pekerjaan mengurus Phillip dengan gaji dan fasilitas mewah yang luar biasa.
Dell pun langsung menerima pinangan Phillip tanpa tahu akan seberat apa perkerjaannya. Baginya, mengurus seorang penyandang disabilitas tak ubahnya mengurus dirinya sendiri.
Dengan segala keluguan dan tingkah konyolnya, Dell pun kemudian mengisi hari-harinya dengan mengurus Phillip. Dari yang awalnya kesulitan, menjadi lebih terbiasa dari hari ke hari.
Phillip pun merasa mendapatkan semangat hidup kembali setelah bertemu dengan Dell. Apa yang mereka lakukan kemudian menjadi pelajaran berharga bagi masing-masing. Sebuah ketulusan persahabatan yang tak hanya menguatkan, namun juga menguji kesetiaan mereka di beberapa konflik yang harus mereka lewati. Sebuah persahabatan yang kelak meruntuhkan segala keterbatasan.
Tafsir Baru yang Segar
Perkembangan karakter masing-masing pun memiliki porsi yang cukup untuk dapat membangun pondasi kisah yang kokoh. Bryan Cranston juga cukup sukses memerankan sosok penyandang disabilitas sembari menjadi semacam guru moral yang membentuk kepribadian Dell Scott menjadi lebih baik lagi. Kedewasaan dan kharisma tokoh Philip benar-benar mampu dihidupkan Bryan Cranston.
Jika pada film The Intouchables kita disuguhi kisah drama komedi yang tone nya lebih kearah kelam, maka The Upside menawarkan tone yang lebih segar dan cerah. Faktor Kevin Hart jelas membuat film ini sangat kental komedinya. Baik komedi satir, sarkas, bahkan slapstick mampu ditampilkan dalam porsi yang sesuai dengan punchline yang maksimal. Maka tak heran, banyak adegan yang mengundang gelak tawa dahsyat dari para penonton.
Namun begitu berbagai elemen penting dari film asalnya tetap dibawa dalam film ini meskipun beberapa adegan mengalami modifikasi. Pun adegan-adegan memorable pada film asalnya tetap dipertahankan seperti adegan pembuka kebut-kebutan menggunakan mobil sport serta adegan ketika Dell lupa mengikat sabuk kala mendudukkan Phillip di kursi rodanya.
Pesan Positif Tentang Persahabatan
Yang membuat The Intouchables pada masa itu begitu terkenal tak lain karena pesan positifnya yang ditampilkan di sepanjang film. Begitupun The Upside, masih membawa pesan yang sama.
Setidaknya ada 3 poin utama yang kemudian dijadikan satu dalam bentuk hubungan persahabatan antara Phillip dan Dell. Persahabatan antar ras, persahabatan beda kelas sosial dan persahabatan tanpa memandang kondisi fisik.Â
The Upside seakan mengirimkan pesan bahwa segala keterbatasan akan mampu diruntuhkan oleh tulusnya persahabatan.
Musik Latar yang Tetap Menggugah
Jika pada film The Intouchables kita disuguhi musik latar berupa deretan lagu-lagu opera klasik serta lagu-lagu milik band Earth, Wind and Fire, maka pada The Upside musik latarnya menggunakan pendekatan yang sedikit berbeda. Musik opera klasik tetap ada, hanya saja musik mainstream nya kali ini datang dari lagu-lagu milik musisi yang lebih beragam seperti Bruno Mars, Walk the Moon, Aretha Franklin bahkan Nat "King" Cole.
Hal tersebut membuat The Upside juga menjadi salah satu film dengan latar musik yang mengasyikkan untuk didengar.
Poin Negatif
Kekurangan pada film ini muncul dari sisi adegan emosional yang kurang digarap dengan baik. Mungkin karena kita terlanjur disuguhi banyaknya adegan komedi pengocok perut sedari awal film, maka ketika ada adegan serius berlangsung khususnya jelang akhir film, cut off nya jadi terasa tidak maksimal.
Dari sisi kualitas produksi film ini juga terkesan biasa saja. Baik sinematografi ataupun tone warna yang digunakan, nampak seperti film drama komedi pada umumnya. Tidak buruk, hanya saja tidak ada sesuatu yang spesial.
Penutup
Meskipun beberapa faktor pendukung cerita berdasarkan kisah nyatanya banyak diubah, namun secara keseluruhan film ini tidak kehilangan makna dan pesan positif yang ingin disampaikan ke penonton. Apalagi didukung oleh musik-musik latar yang mengasyikkan. Maka menyaksikan film ini tentunya semakin menyenangkan dan tak membosankan.
Selamat menonton. Salam Kompasiana.
Skor dari saya pribadi: 7/10
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H