Mohon tunggu...
Yonathan Christanto
Yonathan Christanto Mohon Tunggu... Penulis - Karyawan Swasta

Moviegoer | Best in Specific Interest Kompasiana Awards 2019

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

"Bird Box", Perjuangan Ibu di Tengah Serangan Entitas Asing Pasca Apokaliptik

2 Januari 2019   09:12 Diperbarui: 2 Januari 2019   12:14 1651
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebuah kapal kecil digambarkan sedang dalam perjalanan ke sebuah shelter yang dianggap aman dan tempat berkumpulnya penyintas dari berbagai daerah. Tak lama kemudian adegan berubah dan menyorot dalam jarak dekat wajah sang tokoh utama wanita beserta kedua anaknya. Dari situ kita tahu, mereka sedang bersiap-siap menghadapi sesuatu yang mengerikan demi mencapai tempat yang dianggap aman dan penuh harapan baru.

Itulah sekilas cerita dari adegan pembuka film yang juga cukup ditunggu di tahun ini. Dirilis hanya pada platform streaming Netflix, Bird Box menawarkan sebuah kisah alternatif dari sebuah kemungkinan yang terjadi di dunia pasca apokaliptik.

Diangkat dari novel karya Josh Malerman yang terbit di tahun 2014 berjudul sama, Bird Box memberikan kisah kemungkinan para penyintas apokaliptik dalam "mematikan" salah satu indera penting mereka agar tetap hidup dan selamat.

Dibintangi oleh bintang Hollywood kelas A seperti Sandra Bullock(Speed,Gravity) dan John Malkovich(Mile 22, Transformers:Dark of the Moon), Bird Box juga begitu menjanjikan sebagai film thriller baru yang tentunya apik dalam memainkan sisi emosional yang kental dalam balutan thriller yang kelam.

Sinopsis

5 tahun pasca teror global akibat serangan entitas asing yang tak diketahui pasti asal muasalnya, Malorie(Sandra Bullock) dan kedua anaknya masih terus berusaha menemukan tempat teraman bagi mereka. Sebuah kontak radio dari suatu tempat yang menyatakan bahwa tempat tersebut aman, pada akhirnya menjadi sebuah perjudian terakhir bagi Malorie dan kedua anaknya.

Esquire.com
Esquire.com
Perjalanannya ke shelter yang dianggap aman tersebut kemudian membawa ingatan Malorie ke masa-masa 5 tahun silam, kala awal dari segala teror global ini muncul dan berkembang.

Masa-masa dimana Malorie yang sedang hamil tua kala itu beserta penyintas lainnya semisal Tom(Trevante Rhodes), Douglas(John Malkovich) dan Olympia(Danielle MacDonald), akhirnya berhasil mengetahui sedikit tentang teror apa yang menimpa mereka.

Sebuah teror yang benar-benar menyerang sisi psikologis setiap orang, dimana mata yang tertutup menjadi satu-satunya hal yang harus dilakukan agar tetap selamat.

Namun, dibalik setiap mata yang tertutup, pada akhirnya justru banyak membuka hal baru baik itu sisi terang maupun sisi gelap kemanusiaan. Sesuatu yang tentunya sangat berharga bagi Malorie dalam mempertahankan hidupnya di tengah-tengah ketidakpastian dunia bersama anak-anaknya kelak.

Drama Thriller yang Menggugah

Jika anda sempat membaca beberapa ulasan film Bird Box yang dibuat oleh media asing, rata-rata memberikan nilai yang beragam untuk film ini. Ada yang memuji, namun tak sedikit juga yang mencela. Bahkan sangat banyak ulasan media yang kemudian membandingkan film ini dengan film thriller garapan John Krasinski tahun 2018 berjudul A Quiet Place.

A quiet place (theverge.com)
A quiet place (theverge.com)

Tidak salah memang membandingkan film ini dengan A Quiet Place mengingat tema besarnya hampir sama. Yaitu bagaimana proses bertahan hidup seseorang di masa pasca apokaliptik dengan cara tidak menggunakan salah satu indera mereka. Hanya saja perbandingan tersebut sebenarnya kurang tepat.

A Quiet Place yang tema besarnya adalah berusaha senyap demi menghindari kejaran monster yang sangat sensitif terhadap suara, jelas merupakan thriller murni dengan jalan cerita hide and seek yang khas disertai bumbu drama yang melengkapi sajian kisahnya.

Sementara Bird Box yang tema besarnya adalah bertahan hidup dengan berusaha menutup mata demi tidak melihat entitas asing yang mempengaruhi pikiran mereka, justru lebih menyajikan unsur drama yang lebih kental dalam latar thriller yang sebenarnya juga tak kalah mencekam.

Slashfilm.com
Slashfilm.com
Unsur drama yang kental dengan kisah kemanusiaan yang lebih dominan dibanding adegan thriller kejar-kejaran, justru mengingatkan film ini akan serial televisi populer The Walking Dead.

Film ini memang bergerak dengan alur lambat demi membangun sisi emosional antar penyintas, dengan sesekali dibumbui teror yang datang baik dari internal kelompok mereka maupun entitas asing itu sendiri. 

Meskipun unsur drama tersebut tidak selalu berjalan mulus, namun itulah yang coba dinarasikan Bird Box alih-alih mendompleng kesuksesan A Quiet Place dengan membuat film yang sama persis.

Pesona Sandra Bullock dalam Bird Box

Setelah peran fenomenalnya sebagai penyintas angkasa luar dalam film Gravity yang menuai banyak pujian, Sandra Bullock sekali lagi menunjukkan karisma dan kemampuan akting kelas A-nya dalam film ini.

Indiewire.com
Indiewire.com
Perannya sebagai ibu yang berani mengorbankan segalanya demi anak-anaknya, mampu divisualisasikannya dengan baik dan menyentuh. Ditambah dengan melakukan berbagai aksi dengan mata tertututup, menjadikan Malorie sebagai salah satu karakter wanita yang cukup inspiratif dalam film.

Sandra Bullock jelas telah merubah image-nya sebagai aktris spesialis film komedi romantis. Ia telah naik ke level yang lebih tinggi karena semakin berani mengambil peran penting di film-film serius dan yang mengutamakan tema girl power sebagai kisah utamanya. Tentunya pesonanya sebagai wanita tangguh berhasil ia pertahankan dan tentunya semakin di maksimalkan di film ini.

Teknis yang Digarap dengan Baik

Sebenarnya agak kaget juga mengingat film ini kemudian hanya eksklusif ditayangkan pada platform streaming Netflix bukan bioskop. Pasalnya, teknis film ini digarap dengan begitu serius layaknya film-film layar lebar lainnya.

Marketwatch.com
Marketwatch.com
Mulai dari tone warna, pencahayaan, teknik kamera, hingga CGI yang cukup halus, semuanya digarap dengan maksimal. Salvatore Totino yang sebelumnya menjadi sinematografer film Spiderman: Homecoming dan Everest, dengan cerdik menggunakan kombinasi teknik pengambilan gambar melebar dan aerial pada berbagai adegan yang melibatkan latar luar ruangan khususnya di alam terbuka.

Sementara pada adegan di dalam ruangan, dia lebih memaksimalkan teknik pengambilan gambar yang berfokus pada tiap karakternya agar lebih terlihat sisi emosionalnya.

Tak hanya itu, tone warna yang kelam dan cenderung dingin juga dipilih untuk memaksimalkan kelamnya kisah yang dibangun sang sutradara Susanne Bier. Pun musik latar yang digarap maksimal oleh Trent Raznor dan Atticus Ross (Gone Girl, Book of Eli) juga semakin menambah kelam dan tegangnya jalan cerita.

Menarik tapi Tidak Orisinil

Secara garis besar film ini menyajikan sebuah suguhan drama thriller yang menarik. Layaknya The Happening yang mengizinkan kita untuk menebak-nebak tragedi apa yang sebenarnya terjadi di awal film terkait kematian banyak orang secara misterius, Bird Box pun sejatinya seperti itu.

Whatculture.com
Whatculture.com
Di awal kita sudah disuguhi rentetan kejadian tragis yang datang begitu saja, bahkan tanpa aba-aba yang jelas. Kita dipaksa untuk mengikuti kisah dari sudut pandang Malorie yang masih galau dalam peran barunya sebagai calon ibu sambil menemukan kepingan puzzle tragedi tersebut seiring berjalannya film. 

Tapi tetap saja, kepingan puzzle tersebut tak pernah benar-benar kita temukan dan mengerti dengan jelas hingga film selesai. Banyak hal yang tetap tidak diungkap dengan jelas dan menjadi misteri begitu saja.

Hanya saja materi yang cukup berbobot ini nampak menjadi tidak begitu orisinil begitu A Quiet Place muncul lebih dulu di pasaran. Pastinya kita akan cenderung membandingkan Bird Box dengan A Quiet Place meskipun secara inti cerita berbeda sama sekali. Untung masih ada Sandra Bullock yang performanya membuat beda film ini dan tentunya menyelamatkan film ini dari tudingan "membuntuti A Quiet Place".

Kekurangan

Mashable.com
Mashable.com
Plot yang terlalu sederhana menjadi salah satu kekurangan film ini. Bukan bermaksud spoiler, tapi adegan menjarah bahan makanan di supermarket untuk kelangsungan hidup Malorie dan kawanannya menjadi salah satu adegan penyelamat film ini. 

Adegan tersebut juga menjadi salah satu adegan titik balik yang cukup menegangkan di tengah film yang nampak hampir menemui jalan buntu dalam penceritaan yang terlalu sederhana tersebut. Percayalah tanpa adanya adegan tersebut di pertengahan film, Bird Box akan nampak sangat garing dan membosankan.

Juga beberapa akting dari aktor dan aktris pendukung nampak seperti tipikal karakter di di film-film thriller pada umumnya. Mudah terlupakan dan tidak terlalu berperan penting dalam keseluruhan isi cerita.

Penutup

Dengan deretan pemeran kelas A dan teknis film yang memukau, Bird Box jelas menjadi salah satu film drama thriller yang tak boleh dilewatkan begitu saja. Sajian drama dan ketegangannya mampu ditampilkan dalam porsi yang pas dan tak berlebihan, meskipun di beberapa adegannya nampak membosankan dan tidak terlalu on point.

Denofgeek.com
Denofgeek.com

Pesona Sandra Bullock jelas menjadi magnet terbesar film ini selain pesan girl power dan latar apokaliptik yang kian digemari para penikmat film. Hanya saja, jika anda mengharapkan sajian thriller dengan pace cepat dan ketegangan tiada henti, film ini tidak cocok untuk anda. 

Bird Box menyajikan sajian thriller mendebarkan dengan pengembangan kisah yang lambat juga berpindah-pindah antara masa kini dan masa lalu. Sehingga ritme film begitu cepat berganti dan pastinya membuat beberapa orang tidak sabar.

Dengan jumlah penonton lebih dari 45 juta di 7 hari penayangannya atau sekitar 19 juta di 3 hari pertamanya, Bird Box menjelma menjadi film Netflix dengan penonton terbanyak melebihi film Bright-nya Will Smith yang ditonton sekitar 11 juta orang di 3 hari pertamanya.

Angka tersebut jelas bisa lebih banyak lagi, mengingat Netflix hanya menghitung per account bukan per penonton. Sementara 1 account bisa diakses di lebih dari 3 gawai apabila menggunakan layanan premium.

So, 45 juta orang telah menutup matanya bersama Sandra Bullock! Kamu kapan?
*Mengacu ke bahasa marketing yang sedang digandrungi industri film tanah air, heuheuheu..

Salam Kompasiana!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun