Tak hanya pendapatannya yang berhasil melebihi budgetnya, kualitas film ini pun sejatinya melewati ongkos pembuatannya. Bagaimana tidak, selain suguhan kisah yang segar, kita pun seakan disuguhi 3 film berbeda dalam satu film ini. Munculnya film dalam film atau biasa disebut dengan movieception, berhasil membuat setiap penonton terkecoh akan akhir kisahnya. Kekuatan cerita film ini benar-benar membuat lupa desain zombi yang apa adanya itu.
Sutradara dan Aktor Debutan
Pun merujuk data milik iMdb.com, nama-nama aktor semisal Takayuki Hamatsu, Yuzuki Akiyama serta Harumi Shuhama tidak memiliki database film lain. Namun begitu, semua aktor dan aktris di film ini mampu berperan dengan maksimal dan menguatkan cerita di film ini.
Lebih dari Sekedar Film Zombi
Pada 37 menit pertama film ini benar-benar diproses dengan kamera handheld layaknya syuting acara reality show dan diproses dalam satu single take atau pengambilan gambar tunggal secara terus menerus tanpa cut. Bahkan teknik single take tanpa editan CGI ini melebihi film Touch of Evil nya Orson Welles yang melakukan teknik single take selama 11 menit.Â
Di fase 37 menit single take ini, unsur horor diutamakan karena menampilkan banyak darah dan adegan kekerasan lainnya. Namun setelah adegan penutup film tersebut muncul, tombol reset seakan ditekan dan membawa kita ke cerita 1 bulan sebelum film horror murahan tersebut diproduksi hingga ke proses syutingnya.Â
Proses syutingnya pun ternyata banyak kesalahan dan tak sesuai skripnya. Namun semuanya berhasil menyatu menjadi film utuh dan prosesnya ditampilkan dengan adegan komedi segar dan komikal khas Jepang yang benar-benar mengocok perut.