Simulation Theory sejatinya menjadi wadah petualangan baru bagi Muse dalam menciptakan warna baru musiknya.
Synthesizer dengan looping dan programmingnya sangat dominan pada setiap nomor trek yang ada dan tentu saja menyajikan warna musik khas musik rock elektronik era 80-an. Hal ini juga semakin membuat siapapun pendengarnya merasakan sensasi berpetualang ke dunia virtual.
Coba saja dengarkan trek Algorithm. Komposisi musik yang dominan Synthesizer serta dentuman efek pada bass, dengan sesekali muncul dentingan piano khas Matthew Bellamy seakan membawa kita ke dalam dunia film sci-fi seperti Tron, Terminator, Back to the Future, bahkan serial yang cukup populer yaitu Stranger Things.Â
Pun lagu Pressure serta Propaganda menyajikan sensasi komposisi yang mirip dengan tembang lawas mereka semisal Supermassive Black Hole dan Undisclosed Desire. Dengan tambahan sentuhan khas Timbaland, Propaganda menjadi lagu yang cukup unik untuk didengarkan.
Diawali dengan riff macho layaknya lagu-lagu milik Rage Against the Machine, namun kemudian berubah dengan ketukan drum ala hip hop dan suara falseto Matt Bellamy yang menghipnotis.
Album ini juga menyajikan komposisi musik Muse yang berbeda dalam lagu Get Up dan Fight. Aransemen dan progresi chord lagu ini nampak mirip dengan lagu-lagu rock yang dibawakan band-band semacam The Used, Bullet for My Valentine ataupun One Ok Rock dari Jepang.Â
Selain itu jika kita mendengarkan album super deluxenya, maka akan lebih lagi disuguhkan sensasi berpetualang ke dunia virtual ala film sci-fi lewat versi alternatif lagu-lagu mereka.
Contohnya versi alternatif Algorithm, aransemennya mengingatkan kita akan scoring yang diciptakan Hanz Zimmer pada film-film seperti Dark Knight Trilogy, Inception dan Interstellar. Juga aransemen lagu Pressure yang menggabungkan unsur magis brass section dan serunya marching band berkat sajian kolaboratifnya bersama UCLA Bruin Marching Band.
Oh iya, Something Human juga wajib jadi nomor favorit. Muse menyajikan lagu akustik ballad yang mengingatkan kita akan warna musik One Republic. Jarang-jarang Muse menyajikan lagu ballad sejak lagu Blackout dan Soldier's Poem.
Meski Baru Tapi Tetap Dengan Rasa Muse
"We're a band in that transitional period between a 50-year cycle of rock and what could be a 50-year cycle of laptop music,"- Matthew Bellamy pada wawancaranya dengan Variety