Sejak lama musik telah menjadi bagian tak terpisahkan dari industri film. Entah sebagai lagu pendukung suatu film melalui soundtrack, ataupun musik dalam film itu sendiri atau biasa disebut dengan scoring.Â
Film pun berperan besar dalam perkembangan industri musik dunia. Melalui film, sajian dokumenter konser musik bisa ditampilkan dengan visualisasi yang lebih jelas dan utuh, bahkan melebihi pengalaman menonton konser secara langsung.
Melalui film juga, kisah para musisi dunia yang menginspirasi bisa disajikan ke publik dan memberikan manfaat pengetahuan yang baru bagi siapapun yang menyaksikannya.
Berbicara tentang film yang mengangkat biografi musisi, sejatinya sudah menjadi hal yang sangat lazim pada industri film Hollywood.Â
Sebut saja Walk the Line yang mengangkat kisah Johnny Cash, Ray yang menceritakan Ray Charles, serta biopik band The Doors yang dibintangi Val Kilmer. Bahkan di tahun ini, sudah ada Bohemian Rhapsody yang mengisahkan perjalanan band Queen serta Rocketman di tahun depan yang mengisahkan perjalanan karir Elton John.
Namun di Indonesia, tercatat baru film Chrisye yang merupakan biopik musisi legendaris Indonesia. Karena untuk urusan biopik, industri film Indonesia nampaknya masih lebih tertarik mengangkat kisah pahlawan nasional dan public figure non musisi.
Sebut saja biopik Soekarno, Habibie, Soegija, Kartini, Merry Riana hingga yang terbaru nanti Ahok, semuanya digarap ke dalam layar lebar.
Proyek Koes Plus Diumumkan
Tak hanya Koes Plus, Dara Puspita yang merupakan band wanita pertama Indonesia yang juga dikenal di Eropa kala itu juga ikut dikembangkan.
Sebagai penonton, sejatinya kita diuntungkan berkat semakin beragamnya genre film dan sajian biopik musisi nasional yang lebih banyak.