Mohon tunggu...
Yonathan Christanto
Yonathan Christanto Mohon Tunggu... Penulis - Karyawan Swasta

Moviegoer | Best in Specific Interest Kompasiana Awards 2019

Selanjutnya

Tutup

Music Artikel Utama

Soundtrack "Bohemian Rhapsody" yang Lebih dari Sekadar "Greatest Hits"

3 November 2018   13:42 Diperbarui: 4 November 2018   02:45 1604
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

So you think you can stone me and spit in my eye?
So you think you can love me and leave me to die?
Oh, baby, can't do this to me, baby!
Just gotta get out, just gotta get right outta here! - Bohemian Rhapsody

Euforia munculnya biopik mendiang Freddie Mercury di panggung Hollywood masih jelas dirasakan hingga saat ini. Menduduki peringkat teratas box office dunia saat ini dan menggeser posisi yang sebelumnya ditempati A Star is Born, jelas menjadi bukti bahwa film ini cukup diterima para penikmat film meskipun tidak oleh para kritikus. Di Indonesia pun film ini cukup mendapat banyak layar dan tingkat okupansinya cukup baik.

Selain kisah lebih intim dari seorang Freddie Mercury yang memang ditunggu-tunggu, film ini disukai tak lain karena membawa tembang nostalgia Queen yang tak pernah lekang dimakan waktu. 

Dari sejak teaser nya diluncurkan beberapa bulan lalu saja kita sudah disuguhi berbagai macam lagu legendaris semisal Somebody to Love, We Are the Champions, Bohemian Rhapsody dan mash up berbagai lagu legendaris milik Queen lainnya. Beruntungnya film ini tidak berdiri sendiri, melainkan didukung juga oleh album soundtrack yang dirilis lebih dulu sebelum filmnya.

Untuk para penggemar Queen, jelas kehadiran album ini bisa menjadi suplemen nostalgia sebelum atau sesudah menyaksikan filmnya. Bagi para milenials yang belum mengenal Queen, album ini juga bisa menjadi referensi untuk berkenalan dengan musik mereka.

Hal ini dikarenakan album soundtrack ini memuat tembang hits Queen dari berbagai album sehingga baik fans garis keras ataupun fans baru, bisa terakomodir kebutuhannya akan musik Queen.

Dari Queen Hingga Innuendo

Yang menarik tentu saja bahwa range album yang digunakan untuk menyusun lagu-lagu di album soundtrack ini cukup panjang. Dari mulai lagu Keep Yourself Alive pada self titled album perdana Queen di tahun 1973 hingga The Show Must Go On pada album Innuendo yang dirilis di bulan Februari 1991 atau 9 bulan sebelum Freddie Mercury menghembuskan nafas terakhirnya.

Jadi, album ini cukup bisa menjadi referensi bagi siapapun yang baru mendengarkan Queen dan bagaimana gambaran musik mereka selama 18 tahun berkarya bersama Freddie Mercury.

Lebih Dari Sekedar Greatest Hits

Queenonlinestore.com
Queenonlinestore.com
Berbicara tentang tembang-tembang terbaik Queen, sejatinya sudah banyak muncul pada berbagai album Greatest Hits mereka.

Namun bisa dipastikan, album soundtrack ini menawarkan lebih dari sekedar Greatest Hits. Bohemian Rhapsody seakan membawa pengalaman menyaksikan film biopiknya ke dalam sajian audio yang menggetarkan jiwa.

Hal ini karena sajian visual dalam film semakin meningkatkan pengalaman kita dalam mendengarkan lagu-lagu milik mereka. Mendengarkan Bohemian Rhapsody tentu akan berbeda setelah menyaksikan film ini. 

Bagaimana akhirnya kita tahu serumit apa pembuatan lagu tersebut, hingga pada bagian opera "Galileo" kita bisa ikut merasakan bagaimana keras kepalanya Freddie Mercury dalam menghasilkan part lagu yang kelak menjadi sangat ikonik itu. Pun mendengarkan Love of My Live akan terasa lebih dalam setelah menyaksikan visualisasi kisah cinta yang cukup rumit antara Freddie Mercury dan Mary Austin.

Total 22 trek tersedia pada album ini yang siap memanjakan pendengar dan mengajak bernostalgia bersama.

Audio Live Aid dan Trek Lain yang Belum Pernah Dirilis Sebelumnya

Queen di Live Aid(telegraph.co.uk)
Queen di Live Aid(telegraph.co.uk)
Satu hal lagi yang membuat album ini berbeda tentu saja kehadiran versi audio dari konser Live Aid di Wembley tahun 1985. Melihat video konsernya tentu bisa dengan mudah ditemukan di kanal streaming Youtube, namun untuk album audionya memang belum pernah dirilis. 

Sehingga tentunya menjadi hal positif bagi para fans Queen yang ingin "kembali" ke suasana Live Aid tanpa perlu menyaksikan videonya.

Semua lagu di konser tersebut ada, kecuali Crazy Little Thing Called Love yang memang di filmnya juga tidak ditampilkan momen mereka menyanyikan lagu tersebut.

Sedangkan momen Freddie Mercury mengajak penonton konser melakukan choir akbar pada harmoni Ay-Oh yang fenomenal sebelum melanjutkannya ke nomor lagu Hammer to Fall ikut ditampilkan di album ini. 

Sampai sekarang, jika saya mendengarkan momen itu masih merinding. Begitu berkharismanya Freddie Mercury hingga seisi Wembley berteriak bersama mengikuti harmoninya, sungguh menjadi hal yang luar biasa bahkan mungkin belum bisa disamakan oleh konser musisi manapun.

Smile (Expres.cz)
Smile (Expres.cz)
Selain itu versi revisited lagu Doing All Right milik Smile yang merupakan band pendahulu Queen juga ditampilkan pada film ini. Bahkan lagu ini masih menggunakan suara dan harmonisasi vokalis aslinya yaitu Tim Staffel. Harmonisasi yang kelak menjadi trademark yang terus dibawa oleh Queen.

Jangan lupakan juga trek 25 detik berjudul 20th Century Fox Fanfare yang diisi suara gitar multi layer Brian May.

Alih-alih menggunakan lagu pembuka bumper 20th Century Fox yang ikonik, film ini menggunakan suara gitar Brian May tersebut untuk membuka logo 20th Century Fox. Sangat unik.

Oh iya, Don't Stop Me Now juga patut didengarkan kembali. Meskipun klasik, namun lagu ini menawarkan rekaman terbaru yang didalamnya terdapat part gitar versi baru Brian May. 

Dari Queen untuk Para Fans Queen

Brian May and Roger Taylor (planetrock.com)
Brian May and Roger Taylor (planetrock.com)
Yang membuat album ini perlu menjadi koleksi adalah bahwa album ini diproduseri sendiri oleh Roger Taylor dan Brian May. Teknis album ini juga dikerjakan oleh orang-orang yang telah berkolaborasi cukup lama menggarap berbagai album studio Queen yaitu Justin Shirley-Smith, Kris Fredriksson dan Joshua J Macrae. 

Untuk kualitas mixing dan masteringnya tentu tidak perlu dipertanyakan. Peran Brian May dan Roger Taylor yang tidak hanya berperan sebagai produser namun juga konsultan pada album ini, membuat output lagu khususnya pada versi live mampu ditampilkan dengan detail yang memuaskan.

Tabuhan drum Roger Taylor, sayatan gitar Brian May serta cabikan bass John Deacon semuanya ditampilkan dengan seimbang. Permainan reverberasi yang tepat juga membuat konser Live Aid terasa hidup kembali.

Kekurangan Album 

Billboard.com
Billboard.com
Hampir sulit menemukan kekurangan pada album ini, sesulit menemukan kekurangan pada lagu-lagu milik Queen itu sendiri. Hanya saja memang lagu We Will Rock You di album ini menurut saya tidak perlu dimasukkan.

Karena di album ini yang ditampilkan merupakan campuran versi live dan rekaman yang memang ada pada filmnya. Versi originalnya menurut saya akan lebih baik jika dimasukkan pada album ini.

Penutup

Express.co.uk
Express.co.uk
Pada akhirnya album ini tidak hanya menyajikan deretan lagu layaknya album-album Greatest Hits mereka sebelumnya, namun juga menjadi suplemen bagi kita yang akan atau telah menyaksikan filmnya. 

Album ini juga menjadi paket komplit yang rasanya tidak bisa dipisahkan. Bagi yang sudah menyaksikan filmnya tentu ingin mendengarkan ulang lagu-lagunya pada album ini. Dan bagi yang belum menonton, album ini bisa menambah rasa penasaran  untuk segera menyaksikan filmnya.

Deretan trek audio live mereka seperti pada konser Live Aid, konser di Rio, juga di Paris, turut menjadi pelengkap dan poin positif bagi album ini. Sehingga bukan menjadi alasan bagi para penggemar Queen untuk tidak mendengarkan album ini. 

Jadi, rasakan nostalgianya dan berdendang bersama lewat album Bohemian Rhapsody. Saran saya dengarkan album ini secara urut, bukan acak. Karena akan menghasilkan pengalaman mendengarkan album yang lebih utuh dan seru.

Selamat mendengarkan. Selamat berakhir pekan. Salam Kompasiana.

* Bagi yang mau membaca review film Bohemian Rhapsody, bisa dibaca pada link ini

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun