Mohon tunggu...
Yonathan Christanto
Yonathan Christanto Mohon Tunggu... Penulis - Karyawan Swasta

Moviegoer | Best in Specific Interest Kompasiana Awards 2019

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

#CrazyRichSurabayan, Tagar Populer Pertama yang Dijadikan Proyek Film dan Buku

27 Oktober 2018   17:34 Diperbarui: 27 Oktober 2018   19:02 1001
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kehadiran tagar atau hashtag dalam berkegiatan di media sosial nampaknya bukan lagi menjadi hal yang asing saat ini. Kegunaannya jelas mempermudah kita dalam mencari topik yang sedang hangat atau justru membantu kita menciptakan suatu topik dimana pengikut atau teman-teman kita di sosial media bisa ikut ambil bagian dalam topik tersebut.

Tak jarang, tagar juga bisa menjadi sebuah fenomena sosial media yang viral dan kemudian menjadi bahan diskusi lintas media seperti pada siaran radio, talkshow televisi, hingga mengisi kolom media cetak.

Nah, berbicara mengenai tagar sosial media yang kemudian viral dan banyak diperbincangkan di media arus utama lainnya, sebenarnya baru saja kita alami kurang lebih sebulan yang lalu.

Kala itu, publik masih hanyut dalam euforia film Crazy Rich Asians, yang tagarnya memenuhi lini masa berbagai media sosial. Sebagian besar isinya merupakan review singkat film tersebut serta komedi 'receh' yang membandingkannya dengan orang-orang super kaya asal Indonesia.

#CrazyRichSurabayan merupakan tagar "tandingan" yang kemudian muncul dan mencuri perhatian warga net twitter kala itu. Adalah akun twitter @btari_durga yang belakangan dikenal dengan nama Judith Tirza yang mengawali munculnya tagar ini.

Judith yang pernah berprofesi sebagai pengajar selama 13 tahun di sebuah sekolah untuk kalangan atas di Surabaya kemudian mencuitkan kisah nyatanya dalam bentuk anekdot yang menghibur kala bertemu dan mengobrol dengan orang tua murid yang luar biasa kaya. 

Salah satu cuitan @btari_durga (screenshot pribadi)
Salah satu cuitan @btari_durga (screenshot pribadi)
Perbedaan status sosial menyebabkan tingkah laku yang dilakukan para orang tua murid kalangan atas tersebut terasa begitu luar biasa dan di luar akal sehatnya, padahal mungkin hal itu biasa saja di kehidupan masyarakat kalangan atas. Beberapa cuitannya pun kemudian menjadi serial lewat thread nya yang kemudian viral karena disukai warga net. Hingga akhirnya tagar #CrazyRichSurabayan menduduki posisi puncak tagar terpopuler kala itu.

Namun yang mengagetkan adalah beberapa hari yang lalu rumah produksi Falcon Pictures memberikan pengumuman lewat laman twitter miliknya bahwa mereka memiliki dua proyek terkait tagar #CrazyRichSurabayan tersebut. Ya, tagar tersebut akan diangkat menjadi novel dan film, dimana novelnya sendiri akan dirilis akhir tahun ini sementara filmnya baru akan memasuki tahap produksi awal 2019.

Menarik untuk mengikuti proyek terbaru falcon ini, dimana proyek ini juga menimbulkan pro kontra dari warga net. Ada yang tak sabar menunggu novel dan filmnya, namun tak sedikit juga yang merasa tagar ini tidak perlu dijadikan sebuah proyek hanya karena adanya potensi bisnis besar disana.

Nah, terkait pengumuman proyek #CrazyRichSurabayan, berikut akan dibahas hal-hal menarik terkait euforia pengumuman proyek ini di media sosial. Yuk, mulai.

Film dan Novel Pertama yang Diangkat Dari Tagar

Setelah saya melakukan pengecekan singkat di internet, nampaknya memang film dan novel #CrazyRichSurabayan kelak menjadi film dan novel pertama yang diangkat dari tagar media sosial.

Bahkan bukan hanya di Indonesia namun juga di dunia. Sebelum ini memang sudah ada film pertama yang menggunakan tagar pada judulnya, yaitu #Horror yang merupakan film garapan sutradara Tara Subkoff di tahun 2015 lalu dan gagal baik secara pendapatan maupun kritik.

Namun film itu hanya menggunakan tagar pada judulnya dan bukan film berdasarkan tagar media sosial. Jadi bisa dipastikan #CrazyRichSurabayan kelak berpotensi menjadi film dan novel based on a popular hashtag yang pertama di dunia.

Wattpad Minggir Dulu, Tagar Mau Lewat

Ya, setelah sebelumnya fenomena tulisan pada platform Wattpad menjadi incaran sineas serta penerbit untuk dijadikan ide cerita film atau disusun menjadi sebuah novel, nampaknya kali ini Wattpad wajib minggir dulu.

Karena bisa diprediksi, apabila kelak proyek ini sukses baik novel maupun filmnya, pasti akan muncul proyek serupa dari rumah produksi lain. Industri film Indonesia yang masih sering menerapkan strategi red sea business sudah pasti akan cenderung ikut tenggelam bersama tren yang sedang naik, tak peduli kelak hasilnya seperti apa.

Genre Personal Literature pada Novelnya

Sumber: twitter @FalconPictures
Sumber: twitter @FalconPictures
Dikutip dari laman beritagar.id, novel yang nantinya akan dirilis memiliki genre personal literature layaknya novel-novel yang ditulis Raditya Dika. Penulisnya pun tetap Judith Tirza, sehingga diharapkan novelnya tetap memiliki rasa yang sama dengan apa yang telah disampaikan Judith secara singkat pada laman twitternya.

Filmnya Akan Bergenre Komedi?

Crazy Rich Asians (Vox.com)
Crazy Rich Asians (Vox.com)
Belum jelas seperti apa genre filmnya kelak. Apakah akan memiliki genre komedi romantis layaknya Crazy Rich Asians, atau benar-benar memiliki genre komedi murni. Namun nampaknya akan lebih menarik jika film ini bergenre komedi murni, agar tidak disamakan atau terkesan ikut-ikutan layaknya film Crazy Rich Asians.

Menarik juga seperti apa deretan aktor dan aktris yang akan bergabung dengan proyek ini. Karena faktor aktor dan aktris yang bergabung pasti akan menentukan minat penonton terhadap film ini kelak.

Judith Tirza Memberikan Klarifikasi Berbeda

Sumber: twitter @FalconPictures
Sumber: twitter @FalconPictures
Yang menarik adalah Judith Tirza justru memberikan klarifikasi yang berbeda terkait proyek ini. Disampaikan dalam cuitan twitter berbahasa Inggris, pada intinya Judith mengiyakan bahwa dirinya sedang mengerjakan sebuah buku terkait pengalamannya sebagai guru dan nilai-nilai luhur yang didapatkannya selama bertemu murid yang beragam.

Bukunya sendiri masih akan membahas kekayaan, namun yang pasti bukan menceritakan kekayaan orang tua muridnya melainkan kekayaan nilai yang didapatnya selama mengajar. Apa yang sudah ditulisnya di laman twitter tidak akan dibawanya pada bukunya kelak.

Terkait potongan cuitannya yang diposting falcon pictures, menurutnya kemungkinan hal tersebut hanya sebagai teknik marketing, karena sampai saat ini pun belum ada tanda tangan kontrak resmi terkait seperti apa proyek filmnya kelak. Dan untuk klarifikasi lebih lengkap, bisa dicek langsung pada akun twitter @btari_durga.

Penutup

Sumber: twitter @FalconPictures
Sumber: twitter @FalconPictures
Pada akhirnya diluar segala pro kontranya, ide ini bisa dikatakan cukup segar dan unik. Bisa dipastikan ke depannya akan banyak influencer ataupun pengguna twitter lainnya yang beruntung mendapatkan perhatian rumah produksi atau penerbit untuk dijadikan proyek baru, entah film atau buku berkat keunikan isi tagarnya.

Tapi perlu diingat, jangan sampai tren seperti ini justru menyebabkan munculnya berbagai film dan buku asal jadi hanya karena terburu-buru memanfaatkan sebuah tren dari suatu tagar di media sosial.

Pun diharapkan Falcon benar-benar bisa menggarap dengan serius agar hasilnya juga memuaskan. Jangan sampai berakhir seperti tren salah satu thread horror di forum Kaskus beberapa tahun yang lalu berjudul "Keluarga Tak Kasat Mata" yang berdasarkan kisah nyata dan sangat terkenal saat itu, namun eksekusi novel serta filmnya justru sangat mengecewakan.

Kaskus.co.id
Kaskus.co.id
Karena tak bisa dipungkiri, layaknya sebuah buku yang kehilangan sebagian rasanya ketika difilmkan, pun sebuah tren di media sosial terkadang tidak selalu bisa berjalan sama di media lainnya. Contohnya tidak perlu jauh-jauh, komedi ala warga net di Twitter pun belum tentu bisa sama hype nya jika diaplikasikan di Instagram, begitupun sebaliknya.

Apalagi ini akan direpresentasikan pada media baru yang benar-benar berbeda. Jadi Falcon tentunya harus berhati-hati terhadap proyek ini, agar tidak salah langkah. Apalagi, beberapa waktu lalu Falcon sudah pernah salah langkah terkait ambisinya mereboot film Benyamin S.

Patut ditunggu perkembangan proyek ini ke depannya. Apakah akan sedikit mengikuti film atau novel Crazy Rich Asians, atau benar-benar menciptakan sebuah proyek yang segar dan berbeda? Kalau dari Kompasianer sendiri bagaimana? Apakah tertarik dengan proyek film dan buku dari tagar populer ini? 

Salam Kompasiana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun