Mohon tunggu...
Yonathan Christanto
Yonathan Christanto Mohon Tunggu... Penulis - Karyawan Swasta

Moviegoer | Best in Specific Interest Kompasiana Awards 2019

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

"A Star is Born", Sajian Visual dan Musik yang Megah dalam Debut Penyutradaraan Bradley Cooper

21 Oktober 2018   10:26 Diperbarui: 21 Oktober 2018   16:07 1554
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bradley Cooper juga mampu menampilkan sosok seorang superstar yang kecanduan alkohol dan hidupnya nampak kacau, sementara Gaga juga mampu menampilkan sosok penyanyi biasa yang nampak kaget melihat cepatnya perjalanan karirnya.

Keduanya tampil sangat memukau dan luar biasa di film ini. Kita bisa melihat Bradley Cooper yang nampak seperti bintang rock sungguhan sementara Lady Gaga berakting nyaris sempurna layaknya aktris yang sudah malang melintang di berbagai film. Mereka berdua nampak all out di film ini.

Chemistry yang dibangun mereka berdua pun sangat luar biasa. Dari awal perkenalan mereka di sebuah bar, berlanjut ke masa pedekate di parkiran supermarket, hingga akhirnya jatuh cinta dan menikah, penonton seakan disuguhi kisah cinta yang nyata dari pasangan musisi tersebut. Bagi para kaum hawa, pasti akan senyum-senyum sendiri dan tak tertutup kemungkinan menangis haru melihat hubungan yang dibangun keduanya.

Saya belum menonton versi 1937 an 1954, hanya versi 1976 saja. Dan apabila diantara pembaca juga sudah ada yang pernah menonton versi 1976, pasti akan mengamini bahwa chemistry Lady Gaga dan Bradley Cooper jauh lebih bermakna dan kuat dibanding chemistry yang dibangun Barbra Streisand dan Kris Kristofferson di tahun 1976.

Musik yang Luar Biasa dan Megah

Zibbet.com
Zibbet.com
Sejak remake di tahun 1954, praktis A Star is Born mengedepankan musik sebagai "jualan" utama film ini. Dan sama seperti dua film pendahulunya, di tahun 2018 ini pun kembali kita disuguhi deretan musik yang megah dan luar biasa. Beberapa diantaranya bahkan sangat potensial untuk meraih Grammy Awards 2019.

Keputusan Bradley Cooper untuk membuat semua lagu di film ini baru dan tidak mengacu ke film lamanya terbukti tepat. Penonton disuguhi sesuatu yang segar dan juga sesuai dengan selera musik masa kini.

Beberapa judul lagu seperti The Shallows,  Your Music to My Eyes dan  I'll Never LoveAgain sangat megah dan catchy, sehingga berpotensi menjadi lagu favorit di film ini. Pun transisi dari musik pop/rock country yang berganti menjadi pop modern karena kebutuhan cerita, sangat halus. Sehingga pergantian jenis musik ini masih sangat nyaman diikuti di sepanjang film.

Meskipun ini termasuk film romantis dan Lady Gaga mendominasi lagu-lagu di film ini, namun berkat aransemen musik rock country megah yang dinyanyikan Bradley Cooper, nampaknya lagu-lagu di film ini juga cocok dinikmati para kaum Adam. Dan tidak tertutup kemungkinan, akan menarik minat penonton kaum Adam untuk menyaksikan film ini setelah mereka mendengarkan soundtrack nya lebih dulu yang memang sudah dirilis lebih dulu dibanding filmnya.

Lalu bagaimana jika dibandingkan lagu-lagu versi 1976? Saya bisa tegas mengatakan bahwa versi 2018 ini jauh lebih bagus, megah dan tentunya lebih memiliki roh sehingga menyatu sempurna dengan film arahan Bradley Cooper ini. 

Sederhananya baik Bradley Cooper maupun Lady Gaga mampu menyajikan penampilan yang luar biasa, berbeda dari 1976 yang jauh lebih dominan Barbra Streisand dibanding Kris Kristofferson.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun