Indikasi paling mudah tentu saja ada pada sajian visualisasinya yang menurut saya sangat mengagumkan. Meskipun baru sekedar teaser, namun apa yang ditampilkan Ave Maryam sudah lebih dari cukup untuk mengambil kesimpulan bahwa film ini memiliki kualitas diatas rata-rata. Ave Maryam jelas tidak digarap layaknya film Indonesia pada umumnya.Â
Tone pada film serta teknik pengambilan gambarnya mengingatkan saya pada film-film produksi Eropa yang juga kita tahu merupakan langganan pemenang festival film internasional.
Selain itu, tema yang mengangkat isu agama juga merupakan tema yang saat ini relevan dengan keadaan dunia saat ini. Dilihat dari sinopsisnya, jelas Ave Maryam kemungkinan akan mengangkat tema toleransi antar umat beragama yang cukup kental.
Jika Marlina yang beberapa waktu lalu berhasil masuk seleksi film berbahasa asing terbaik di ajang Oscar karena mengangkat isu feminisme dan kesetaraan gender, maka Ave Maryam sejatinya bisa mencapai hal yang sama bahkan lebih karena tema agama yang dibawa sangat relevan dengan keadaan saat ini.
Potensi Larang Edar di Indonesia
Apalagi kita tahu, pemeran utamanya memiliki keyakinan yang berbeda dengan karakter yang dimilikinya, meskipun kita juga tahu bahwa hal seperti ini dianggap sebagai kemajuan dalam dunia seni peran mengingat si aktor atau aktris berani untuk memerankan tokoh diluar zona nyamannya.
Penutup
Pada akhirnya Ave Maryam berhasil membuktikan bahwa perfilman Indonesia saat ini menuju ke arah yang jauh lebih baik. Film-film dengan tema idealis seperti ini semakin banyak muncul di Indonesia. Meskipun mungkin mengalami sedikit gangguan di negara sendiri, setidaknya film ini akan berbicara banyak di kancah internasional.
 Apalagi Ave Maryam juga berhasil masuk official selection di gelaran Hanoi International Film Festival serta Hong Kong International Film Festival. Jadi tinggal tunggu waktu saja untuk menyaksikan deretan penghargaan baik nasional maupun internasional yang akan diterimanya.