Pun film ini seakan menjadi marketing gratis untuk negara Singapura berkat berbagai latar tempat di negara tersebut yang menarik dan eye catching di sepanjang film, jelas hal ini membuat siapapun jadi ingin mengunjungi Singapura entah sebagai kunjungan pertama atau kunjungan ke sekian kalinya.
Kekurangan dari film ini hanyalah pada penjelasan yang terlalu cepat dalam beberapa adegannya. Mungkin hal itu memang harus dilakukan mengingat durasi dari film itu sendiri. Juga beberapa adegan konflik yang ditampilkan antara Rachel dengan mantan pacar Nick nampak seperti  film komedi romantis pada umumnya.
Bagi yang sudah membaca novelnya, nampaknya film ini menghadirkan cerita yang sedikit berbeda. Bahkan laman Cosmopolitan pun sampai merangkum 23 perbedaan yang ditampilkan pada film dan novelnya.Â
Namun bagi yang belum membaca, nampaknya film ini juga mampu menggugah semangat untuk membaca versi novelnya sembari menyelesaikan triloginya.
Menjadi film Hollywood pertama yang didominasi orang Asia setelah terakhir kali terjadi 25 tahun yang lalu lewat film Joy Luck Club, jelas menjadi hal menarik lainnya dari film ini.
Pada akhirnya Crazy Rich Asians menjadi pembuktian bahwa Asia sekali lagi menguasai panggung perfilman dunia, setelah sebelumnya di tahun ini film To All The Boys I've Loved Before di Netflix dan Searching yang tokoh utamanya merupakan orang Asia, sukses besar dan menjadi perbincangan yang hangat di kalangan penikmat film di seluruh dunia.
So, selamat menonton teman-teman kompasianer!
Salam.
Skor: 9/10