Film ini juga menyajikan latar tempat surealis dipadu dengan berbagai ciri khas kebudayaan Thailand yang semakin membuat unik film ini.
Pun berbagai karakter jagoan di film ini mampu ditampilkan dengan porsi yang pas, sehingga kemunculannya masing-masing berhasil memberi warna tersendiri tanpa saling tumpang tindih. Karakter Vata dan Xiao Lan jelas mencuri perhatian selain dari karakter Ott yang merupakan jagoan utama di film ini.
Poin Negatif
Hal lainnya adalah film ini kurang mampu menampilkan kesedihan masa lalu keluarga Ott yang pada akhirnya membawanya untuk berani mengambil tugas mengawal Satra ke-9 itu ke tempat yang seharusnya. Motivasinya jelas kurang, sehingga kita pun merasa bahwa tugas Ott memang hanya tugas biasa yang sudah diketahui sejak awal film bergulir.
Penutup
Selain pemain baru, beda besaran budget produksi yang dikeluarkan jelas akan menentukan hasil akhir sebuah film animasi. Namun begitu, kualitas 9 Satra tidak lah bisa dibilang buruk. Mengagumkan untuk ukuran animasi dari Asia Tenggara. Bahkan dibanding film animasi lokal dari Indonesia yang sempat digadang-gadang jadi film animasi Indonesia termahal, kualitas 9 Satra bisa dibilang jauh lebih baik.
Dengan budget produksi 230 juta baht, nyatanya film ini mampu mendulang kesuksesan hingga 100 jut baht lebih untuk penayangan di Thailand saja. Belum menutup ongkos produksi memang, namun tetap saja 9 Satra menjadi film animasi terlaris yang pernah diproduksi Thailand. Tentunya beberapa aspek didalamnya juga bisa menjadi contoh bagi sineas Indonesia yang ingin menggarap film animasi nan berkualitas di masa depan.
Dengan tema perjuangan dan cinta, jelas film ini sangat cocok untuk dikonsumsi semua umur. Terlebih bagi para anak-anak, rasanya film ini juga banyak memberikan edukasi yang baik khususnya seputar makna pengorbanan, perjuangan dan tentunya pengetahuan seputar beladiri Muay Thai itu sendiri.
Pada akhirnya film ini bisa disimpulkan sebagai film animasi kaya aksi dan petualangan seru dibalut dengan alur yang cepat dan rapat.