Mohon tunggu...
Yonathan Christanto
Yonathan Christanto Mohon Tunggu... Penulis - Karyawan Swasta

Moviegoer | Best in Specific Interest Kompasiana Awards 2019

Selanjutnya

Tutup

Foodie Artikel Utama

Menikmati Sensasi "Berobat" di Klinik Kopi

24 Agustus 2018   05:39 Diperbarui: 25 Agustus 2018   13:44 1507
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sajian Kopi di Klinik Kopi (dok.pribadi)

Sebuah jawaban yang menurut saya humble dan idealis di saat yang bersamaan. Mas Pepeng seakan tahu, konsep orisinil yang dia miliki tidak akan bisa dicontek siapapun. Dan masing-masing kedai kopi pasti memiliki strateginya tersendiri agar si pelanggan terus datang ke kedai kopinya. Jadi tidak perlu ngoyo agar menjadi sama dengan kedai kopi lainnya. Ciptakanlah pasarmu sendiri. Kira-kira itulah pesan obrolan mas Pepeng bagi kami.

Terjun Langsung Mencari Kopi Terbaik

Bu Nur, salah satu petani kopi (klinikkopi.com)
Bu Nur, salah satu petani kopi (klinikkopi.com)
Mas Pepeng pun bahkan bercerita bahwa tim Klinik Kopi menyempatkan diri minimal 5 kali dalam setahun, untuk eksplorasi biji kopi di berbagai wilayah di nusantara. Selain eksplorasi, setiap kunjungan mereka pun berfungsi untuk menjalin relasi, membina serta mengedukasi petani kopi secara langsung. Karena seperti yang Mas Pepeng jelaskan, bahwa mata rantai perjalanan kopi dari mulai ditanam, dipetik, hingga diolah menjadi kopi dalam gelas harus terus dijaga agar konsumen mendapatkan pengalaman ngopi yang segar secara penuh.

Tidak heran jika mas Pepeng kemudian menemukan berbagai biji kopi dari daerah yang sebenarnya tidak termasuk dalam peta sebaran kopi seperti Senggani yang berasal dari dataran tinggi Banjarnegara.

Mengembalikan Jati Diri Rasa Kopi

Menikmati Aroma Kopi (dok.pribadi)
Menikmati Aroma Kopi (dok.pribadi)
Apa yang ingin dicapai mas Pepeng sangat baik. Selama ini kita terjebak dalam perspektif kedai kopi modern, dimana kopi yang nikmat itu adalah kopi yang disajikan bersama dengan gula, susu ataupun campuran lainnya. Padahal, kopi memiliki cita rasa sendiri yang unik.Tidak perlu gula, kopi bila dengan benar disajikan akan menghasilkan kenikmatan tersendiri.

Ada kopi yang mengeluarkan cita rasa dan aroma bak gula jawa, ada yang beraroma teh seperti pada kopi Huta Batak yang saya pilih, dan lain sebagainya. Untuk itulah, Klinik Kopi hadir untuk mengembalikan jati diri kopi yang selama ini "hilang". 

Sejatinya, Klinik Kopi tidak berusaha membenarkan selera ngopi mu. Tidak ada yang salah atau benar dalam tata cara menyajikan segelas kopi. Hanya saja lewat Klinik Kopi ini, mas Pepeng seakan memberikan perspektif baru bagi kita untuk menikmati kopi dengan kualitas terbaik. Memberikan "pengobatan" alternatif bagi para penikmat kopi yang kadung terjangkit "penyakit" kedai kopi modern.

Ngopi Nikmat Tidak Perlu "Nyaman"

Nyaman dalam sub judul diatas tentu saja merujuk pada pengetahuan kita soal kenyamanan kedai kopi dari perspektif kedai kopi modern yang notabene dibawa dari budaya barat. Wifi kencang, sofa nyaman, sampai ke musik yang up to date merupakan beberapa contoh kenyamanan yang kita ketahui saat ini sebagai penikmat kedai kopi ibu kota.

Ottencoffee.co.id
Ottencoffee.co.id
Namun di Klinik Kopi ini, cukup duduk lesehan sambil menikmati sepiring banana cake yang juga dijajakan disana, sambil menyesap perlahan olahan kopi Huta Batak, itupun sudah lebih dari nyaman. Ditambah "paksaan" untuk berinteraksi dengan orang sekitar, semakin mempertegas konsep kedai kopi orisinil yang coba diperkenalkan ulang oleh Klinik Kopi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun