Ambil Nomor Layaknya Berobat
Untuk dapat mencicipi seduhan kopi di kedai ini, terlebih dahulu kita harus mengambil nomor antrian layaknya pasien yang berobat ke klinik kesehatan. Setelah itu kita pun harus menunggu sampai nomor antrian kita dipanggil. Begitu dipanggil, kita pun bisa "berkonsultasi" langsung dengan barista yang juga pemilik kedai ini yaitu Mas Pepeng.
Oh iya, pada kertas nomor panggilan itu terdapat foto petani dibelakangnya. Ternyata, itu adalah bentuk dedikasi Klinik Kopi terhadap para petani yang menyuplai kopi ke kedai mereka.
Cara Penyajian yang Unik
Yang menarik dari kedai kopi ini jelas terletak pada cara penyajian kopi oleh Mas Pepeng itu sendiri. Beliau dengan ramah dan cekatan membantu kami dalam memilih kopi yang cocok untuk kami. Pun, obrolan demi obrolan mengalir begitu saja sembari Mas Pepeng dengan asyiknya meracik kopi bagi kami.
Kopi Huta Batak yang diambil dari beberapa daerah di Sumatra Utara mulai dari Dolok hingga Siborongborong ini punya aroma teh yang kental. Sangat unik.
Edukasi Kopi di Klinik Kopi
Tidak berlebihan jika saya mengatakan bahwa Klinik Kopi bukan hanya menyajikan kopi semata, namun juga edukasi soal kopi di dalamnya. Mulai dari jenis biji kopi, cara petiknya, cara mengolahnya, sampai cara seduh kopi yang baik dan benar bisa dijelaskan secara gamblang oleh mas Pepeng.
"Antara barista dan pengunjung harus ada interaksi mas. Makanya, saya suka ngobrol sama pelanggan. Tukar pikiran", mas Pepeng membuka obrolan. "Pada dasarnya setiap kedai kopi bisa laku, asal tahu cara memanagenya. Dan saya ga takut akan persaingan, karena setiap kopi akan menemukan penikmatnya tersendiri", begitu mas Pepeng menambahkan.