Mohon tunggu...
Yonathan Christanto
Yonathan Christanto Mohon Tunggu... Penulis - Karyawan Swasta

Moviegoer | Best in Specific Interest Kompasiana Awards 2019

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

"Sultan Agung" di Tengah Gemerlap "Si Doel" dan "Wiro Sableng"

8 Agustus 2018   16:21 Diperbarui: 9 Agustus 2018   04:19 2041
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Coba lihatlah isi lini masa media sosial anda. Saat ini, lini masa media sosial dipenuhi oleh topik dua film fenomenal Indonesia yang saat ini sedang tayang dan akan tayang. Ya, apalagi kalau bukan Si Doel the Movie dan Wiro Sableng. Apalagi jika anda masih aktif main twitter, dua topik film tersebut masih mendominasi lini masa twitter di Indonesia.

Jika Wiro Sableng menjadi topik hangat karena rasa penasaran yang tinggi akan film aksi kelas dunia dari Indonesia yang juga menggandeng 20th Century Fox sebagai distributornya, Si Doel menjadi topik hangat karena filmnya mampu memberikan atmosfer nostalgia bagi tiap penonton. 

Tak hanya itu, film yang digadang-gadang akan tembus 3 juta penonton tersebut juga memiliki banyak review positif. Tidak hanya dari media arus utama, berbagai kanal blog kritik film juga membanjiri film ini dengan review yang aduhai, tak terkecuali di Kompasiana ini. 

Coba saja lihat topik Si Doel, masih hangat dibicarakan dan seru untuk dibaca dan diikuti tulisan-tulisan dari teman-teman kompasianer sampai saat ini.

Namun dibalik gemerlapnya antusiasme penonton terhadap dua film tersebut, sebenarnya akan hadir satu film lagi yang juga tak boleh dilewatkan. Film yang bertema kolosal dan mengangkat sejarah Sultan Agung dari kerajaan Mataram dalam melawan VOC tersebut berjudul Sultan Agung. 

Namun sayangnya, kehadiran film ini nampak kalah populer dibanding Si Doel dan Wiro Sableng. Trailer yang baru dirilis pun nampaknya kurang mendapat sambutan yang meriah layaknya bang Doel dan Kang Wiro. Bahkan mungkin, ada teman-teman kompasianer yang belum melihat trailer nya? Hayo, coba ngaku siapa yang belum lihat?

viva.co.id
viva.co.id
Padahal, film ini digadang-gadang menjadi film kolosal terbaik dan menjadi film pembuktian bagi Hanung Bramantyo setelah sebelumnya dianggap gagal total dalam menggarap film Benyamin S. Meskipun setelah itu ada film The Gift yang juga mendapat kritik positif dari penonton maupun kritikus film, sejatinya film "Sultan Agung" inilah yang menjadi sarana bagi Hanung untuk "menebus dosanya" kala menggarap film alm. Benyamin S. yang lalu.

Sebenarnya ada beberapa faktor dan hal lain yang menarik untuk dibahas terkait redupnya sinar sang Sultan jelang perilisan filmnya kelak. Untuk itu, saya akan coba bahas pada tulisan ini. Yuk, mari..

Si Doel Terlalu Fenomenal 

Alinea.id
Alinea.id
Tidak bisa dipungkiri, kembalinya Bang Doel di layar lebar seakan mengobati rindu penonton lawas yang menikmati serialnya di stasiun televisi bertahun-tahun silam. Kemasan cerita yang lebih modern juga nyatanya bisa diterima dengan baik oleh generasi milenial. Jadi singkatnya, film ini mampu diterima berbagai kalangan usia. Terbukti, 6 hari penayangannya sudah mencapai 900 ribuan penonton. Tinggal tunggu saja pengumuman hari ini atau besok, 1 juta penonton pasti terlampaui. Luar biasa.

Untuk itulah, tidak heran jika tulisan dan pembahasan mengenai film Si Doel masih menggema dimana-mana. Sama seperti Dilan, film Doel ini selalu seru untuk dibicarakan dan dibahas karena sama-sama memiliki tema masa lalu atau nostalgia. Jika Doel karena nostalgia film serialnya, Dilan merupakan representasi dari kenangan masa lalu generasi yang tumbuh remaja di era 90'an.

entertainment.kompas.com
entertainment.kompas.com
Lalu apa efeknya bagi Sultan Agung? Ya tentu saja, berita dan euforia peluncuran trailer nya juga jadi ikut tenggelam dalam lebatnya kumis bang Doel. Eh, maksudnya dalam lebatnya tulisan review Si Doel dari berbagai media diluar sana.

Wiro Sableng yang Pandai Jaga Momentum

twitter lifelike pictures @lifelikepctrs
twitter lifelike pictures @lifelikepctrs

Berbeda dari Si Doel yang memang sedang tayang, Wiro Sableng yang baru akan tayang akhir bulan ini sangat pandai menjaga momentum hingga hari H peluncurannya kelak. Sehingga meskipun Doel sedang ramai dibahas, animo masyarakat terhadap film ini belum meredup sampai saat ini.

Dari mulai peluncuran teaser hingga official trailer nya Wiro Sableng, sampai deretan poster karakter yang diluncurkan secara bertahap, tentunya semakin membuat rasa penasaran orang-orang semakin tinggi. Bahkan yang terbaru, Wiro Sableng melakukan cross promotion dengan Kit Kat, untuk menghasilkan kemasan coklat yang menarik.

Instagram @wirosablengofficial
Instagram @wirosablengofficial
Coba saja tanyakan ke orang-orang terdekat anda, film apa yang mereka tunggu di bulan ini. Pasti jawabannya lebih dominan Wiro Sableng dibanding Sultan Agung. Karena kita tahu, woro-woro kang Wiro memang dibuat sedemikian rupa agar penonton tetap keep in touch dengan film tersebut.

Lalu Sultan Agung? Ya tenggelam lagi di kumisnya Bang Doel.

Loh kok kumis Bang Doel lagi ya? Kapak Kang Wiro maksudnya. Maaf Bang Doel.

Tanggal Tayang yang Tanggung

Liputan6.com
Liputan6.com
Menurut saya, tanggal tayang yang dipilih untuk film Sultan Agung terlalu percaya diri. Ditayangkan di tanggal 23 Agustus jelas bukanlah waktu yang maksimal bagi Sultan Agung untuk bersaing di bioskop tanah air. 

Selain masih terdistorsi euforia Bang Doel, jangan lupakan juga tanggal 17 Agustus merupakan jadwal tayang film Mile 22 yang juga ditunggu pecinta film tanah air karena faktor Iko Uwais di dalamnya. Kemudian tepat seminggu kemudian, Wiro Sableng tayang di bioskop tanah air. 

Komenfilm.com
Komenfilm.com
Oh iya, jangan lupakan juga kehadiran film Sebelum Iblis Menjemput yang juga ditunggu pecinta film tanah air. Apabila film ini bagus dan mengundang reaksi positif, bukan tidak mungkin film ini juga bisa menyusul pencapaian Pengabdi Setan di tahun lalu.

Kungfukingdom.com
Kungfukingdom.com
Jadi, praktis waktu yang paling potensial bagi Sultan Agung untuk bertarung di tengah distorsi film-film Indonesia lainnya hanya satu minggu saja, sebelum Wiro Sableng datang "merusak" euforia nya di tanggal 30 Agustus. Itupun dengan catatan, film-film lain seperti Si Doel, Mile 22 dan Sebelum Iblis Menjemput sudah kehabisan bensin di tanggal 23 Agustus. 

Tapi rasanya sulit, mengingat film-film tersebut memiliki pangsa pasar yang lebih luas dari film biopik Sultan Agung, dimana genre biopik sepertinya masih kurang diminati penonton tanah air kecuali dibumbui drama romantis yang kental layaknya Habibie & Ainun.

Padahal waktu maksimal bagi film untuk mendulang banyak penonton minimal 2 minggu. Apalagi, bulan ini bukan bulan liburan sekolah, jadi rasanya Sultan Agung harus ekstra kerja keras supaya tetap bisa menarik minat penonton. Dan jangan lupa, film box office lainnya pun sudah menunggu untuk melawan eksistensi Sultan Agung di layar bioskop. Meskipun tayangnya masih 2 minggu setelah rilis Sultan Agung, The Nun juga siap menghantui penonton dan sang Sultan di awal September nanti.

Aktor Mentereng, Marketing Kurang

foto: Instagram/@marthinolio
foto: Instagram/@marthinolio

"Sultan Agung" sebenarnya juga menawarkan sesuatu yang berbeda bahkan berpotensi untuk melawan Wiro Sableng secara Head to Head. Aktor mentereng, tema kolosal, aksi yang menawan dan sinematografi yang ciamik merupakan beberapa faktor yang bisa menarik minat penonton lebih lagi. Dan semuanya, ditampilkan secara baik pada trailer anyarnya beberapa hari yang lalu. 

Hanya saja, teknik pemasarannya tampak kurang digarap serius, sehingga sampai saat ini pun, rasanya masih banyak orang yang belum ngeh terhadap kehadiran film Sultan Agung ini.

Kontroversi Sudah Muncul di Awal

Yang menarik, justru film ini menghadirkan kontroversi di awal rilis trailer nya. Adapun hal tersebut dikarenakan adanya komentar bernada kecewa dari anggota keluarga Kraton Yogyakarta yaitu GKR Bendara yang merupakan putri bungsu Sultan Hamengkubuwono X dan GKR Hemas.


Adapun GKR Bendara menyoroti motif batik yang digunakan Sultan Agung tidak sesuai dan keluar dari pakem Kraton, seperti yang dikutip dari laman instagram pribadinya berikut ini;

Komen warga net yang maha benar pun membanjiri instagram Hanung dan rumah produksi karena hal ini. Nampaknya kontroversi ini juga sedikit mempengaruhi minat penonton meskipun tentu tidak berpengaruh besar.

Penutup

Kincir.com
Kincir.com
Meskipun diserang oleh berbagai film berkualitas di bulan ini, bukan berarti Sultan Agung bisa kalah begitu saja. Jika di sisa 2 minggu jelang penayangannya ini tim marketingnya bisa bergerak lebih agresif dan kreatif, bukan tidak mungkin sang Sultan bisa lebih ditunggu kehadirannya kelak. 

Apalagi jika filmnya benar-benar memiliki kualitas yang baik, rekomendasi mulut ke mulut dari setiap penonton sudah pasti akan membuat film ini bertahan lebih lama di layar bioskop. Bahkan, kapak Wiro pun harus lebih tajam untuk bisa menggeser film ini jika kelak film ini benar-benar menyajikan kualitas yang luar biasa.

Apalagi film sejarah kolosal merupakan sesuatu yang sangat jarang digarap di Indonesia, sehingga kehadiran film seperti ini sejatinya patut ditunggu dan disaksikan oleh setiap pecinta film di Indonesia. 

Cobalah menonton trailer nya. Saya pribadi cukup merinding melihat sinematografi yang sangat baik dalam trailer nya. Sudah lama Indonesia tidak memiliki film seindah ini.

Tentunya kita berharap jangan sampai film Sultan Agung yang telah digarap serius dan matang oleh Hanung Bramantyo menjadi sia-sia karena filmnya sendiri terus terpendam kumis Bang Doel, terganjal Kapak Wiro, tergerus peluru mas Iko, bahkan tertutupi kerudung sang biarawati menakutkan. 

Jadi, mari kita dukung film ini sebagai apresiasi terhadap sejarah bangsa yang luar biasa.

Jadi, selamat menunggu kompasianer. Monggo, ditonton dulu trailer nya dibawah ini.

Salam kompasiana !!


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun