Mohon tunggu...
Yonathan Christanto
Yonathan Christanto Mohon Tunggu... Penulis - Karyawan Swasta

Moviegoer | Best in Specific Interest Kompasiana Awards 2019

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

"Sultan Agung" di Tengah Gemerlap "Si Doel" dan "Wiro Sableng"

8 Agustus 2018   16:21 Diperbarui: 9 Agustus 2018   04:19 2041
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Komenfilm.com
Komenfilm.com
Oh iya, jangan lupakan juga kehadiran film Sebelum Iblis Menjemput yang juga ditunggu pecinta film tanah air. Apabila film ini bagus dan mengundang reaksi positif, bukan tidak mungkin film ini juga bisa menyusul pencapaian Pengabdi Setan di tahun lalu.

Kungfukingdom.com
Kungfukingdom.com
Jadi, praktis waktu yang paling potensial bagi Sultan Agung untuk bertarung di tengah distorsi film-film Indonesia lainnya hanya satu minggu saja, sebelum Wiro Sableng datang "merusak" euforia nya di tanggal 30 Agustus. Itupun dengan catatan, film-film lain seperti Si Doel, Mile 22 dan Sebelum Iblis Menjemput sudah kehabisan bensin di tanggal 23 Agustus. 

Tapi rasanya sulit, mengingat film-film tersebut memiliki pangsa pasar yang lebih luas dari film biopik Sultan Agung, dimana genre biopik sepertinya masih kurang diminati penonton tanah air kecuali dibumbui drama romantis yang kental layaknya Habibie & Ainun.

Padahal waktu maksimal bagi film untuk mendulang banyak penonton minimal 2 minggu. Apalagi, bulan ini bukan bulan liburan sekolah, jadi rasanya Sultan Agung harus ekstra kerja keras supaya tetap bisa menarik minat penonton. Dan jangan lupa, film box office lainnya pun sudah menunggu untuk melawan eksistensi Sultan Agung di layar bioskop. Meskipun tayangnya masih 2 minggu setelah rilis Sultan Agung, The Nun juga siap menghantui penonton dan sang Sultan di awal September nanti.

Aktor Mentereng, Marketing Kurang

foto: Instagram/@marthinolio
foto: Instagram/@marthinolio

"Sultan Agung" sebenarnya juga menawarkan sesuatu yang berbeda bahkan berpotensi untuk melawan Wiro Sableng secara Head to Head. Aktor mentereng, tema kolosal, aksi yang menawan dan sinematografi yang ciamik merupakan beberapa faktor yang bisa menarik minat penonton lebih lagi. Dan semuanya, ditampilkan secara baik pada trailer anyarnya beberapa hari yang lalu. 

Hanya saja, teknik pemasarannya tampak kurang digarap serius, sehingga sampai saat ini pun, rasanya masih banyak orang yang belum ngeh terhadap kehadiran film Sultan Agung ini.

Kontroversi Sudah Muncul di Awal

Yang menarik, justru film ini menghadirkan kontroversi di awal rilis trailer nya. Adapun hal tersebut dikarenakan adanya komentar bernada kecewa dari anggota keluarga Kraton Yogyakarta yaitu GKR Bendara yang merupakan putri bungsu Sultan Hamengkubuwono X dan GKR Hemas.


Adapun GKR Bendara menyoroti motif batik yang digunakan Sultan Agung tidak sesuai dan keluar dari pakem Kraton, seperti yang dikutip dari laman instagram pribadinya berikut ini;

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun