Sebelum membaca lebih lanjut, tulisan ini dipastikan bebas spoiler. Jadi, tulisan ini memang hanya membahas hal-hal menarik dari film Deadpool 2. Jadi bagi yang belum menonton film ini, dipastikan aman membaca tulisan ini, hehe.
Tentang Film Deadpool
Namun yang terjadi justru diluar dugaan. Dengan budget hanya sebesar 58 juta dolar -budget yang sangat kecil untuk film superhero-, Deadpool nyatanya mampu membukukan pendapatan yang sangat baik.Â
Dilansir dari boxofficemojo.com, 132 juta dolar mampu dibukukan pada opening weekend domestik nya dimana sekaligus menjadikan Deadpool sebagai film dengan rating R atau dewasa terlaris pada opening weekend melewati The Passion of the Christ karya Mel Gibson yang dirilis di tahun 2004 silam. Secara global pun angka 783 juta dolar berhasil diraih Deadpool. Sebuah angka yang fantastis untuk film superhero ber budget seadanya.
Film ini juga yang mengantarkan Ryan Reynolds mendapatkan berbagai penghargaan termasuk dinominasikan sebagai aktor terbaik pada gelaran Golden Globe Awards tahun 2017 silam.
Untuk itulah, sekuel film ini kemudian segera digarap dan di tahun 2018 ini akhirnya kita bisa menyaksikan kembali aksi  si merah "merc with a mouth" ini.
Oh iya, sebagai tambahan informasi film ini juga menjadi film Marvel dengan penjualan tiket presales terlaris ketiga di tahun ini di belakang Infinity War dan Black Panther seperti dilansir dari laman fandango.com. Jadi, sudah bisa diproyeksikan bukan akan sesukses apa filmnya kelak?
Humor yang Lebih Segar
Yang ditunggu dari Deadpool 2Â ini tak lain adalah humor yang segar dan dewasa. Hal itulah yang menyebabkan film ini berbeda dari film superhero adaptasi komik lainnya. Dan nyatanya, di film Deadpool 2Â ini masih mampu mengakomodir kebutuhan akan humor segar, cerdas nan menggelitik tersebut.
Ejekan terhadap DC Universe, ejekan terhadap Thanos yang diperankan Josh Brolin dimana di film ini juga berperan sebagi Cable, ejekan terhadap lagu "Do You Wanna Build a Snowman" nya Frozen bahkan ejekan terhadap studio filmnya sendiri yaitu 20th Century Fox, mampu dihadirkan pada waktu dan momen yang pas. Sangat mengocok perut.
Pada film Deadpool 2 ini, ejekan terhadap pop culture pun masih mendominasi. Sehingga bagi penonton yang kurang aware terhadap hal-hal tersebut, sepertinya lawakan yang dihadirkan bakal kurang pas dan mengena. Ambil contoh kala Deadpool menyindir film kelas B seperti Sharknado yang kualitasnya sangat buruk namun dibuat hingga berjilid-jilid atau mengejek para pemeran film horror menjijikan seperi Human Centipede, para penonton di bioskop banyak yang cenderung diam dan tidak tertawa.Â
Teknik Marketing Nyeleneh
Apa yang menyebabkan Deadpool pertama sukses tak lain karena kampanye marketingnya yang nyeleneh dan menggelitik. Dan pada Deadpool 2 ini, lagi-lagi teknik seperti itu dilakukan. Lihat saja teaser pertamanya di tahun lalu, dimana Deadpool seakan ingin mengikuti cara Superman berganti kostum di kotak telepon kala ingin melawan penjahat. Namun alih-alih menyelamatkan seseorang dari tangan penjahat, orang tersebut justru keburu tewas di tangan penjahat karena Deadpool yang tak kunjung usai berganti baju.Â
Kampanye marketingnya dengan Manchester United yang di 2016 cukup sukses, kembali dihadirkan pada Deadpool 2Â ini. Tak lupa, David Beckham pun kini kebagian kampanye marketing Deadpool 2Â dan ini adalah kampanye marketing terbaik Deadpool 2Â menurut saya. Tidak percaya? Coba saja lihat klip nya di bawah ini.
Di Indonesia sendiri kampanye marketing Deadpool 2 ini cukup unik yaitu menggandeng ojek online sebagai sarana marketingnya. Tentu saja hal ini membuat penasaran dan mengundang gelak tawa bagi siapapun yang membacanya. Dan sudah bisa dipastikan bukan, dengan viralnya kampanye marketing ini pastinya membuat orang berduyun-duyun ke bioskop karena penasaran. Apalagi bagi yang belum pernah menonton film Deadpool sebelumnya.
Drama Lebih Menyentuh
Hal positif berikutnya dari film ini adalah hadirnya unsur drama yang menyentuh. Berbeda dengan film pertamanya dimana unsur drama hanya sebagai pemanis, justru disinilah unsur drama berperan sebagai mesin penggerak film ini. Tragedi yang dialami Wade Wilson di awal film, juga tragedi yang dialami Cable yang menuntunnya bertemu dengan Deadpool menjadi elemen yang apik dan patut diapresiasi dari film ini.
Ryan Reynolds adalah Deadpool
Aktingnya menghidupkan karakter Deadpool begitu meyakinkan dan di film keduanya ini pun hal tersebut makin tidak terbantahkan. Pantas saja jika di 2017 lalu, dia dinominasikan sebagai penerima Golden Globes Awards. Karena memang sangat sedikit aktor yang bisa menghidupkan suatu karakter dengan kuat bahkan melekat di ingatan.
Post Credit Scenes Terbaik
Yang menjadi ciri khas film-film Marvel saat ini adalah keberadaan post credit scene yang biasanya menjadi benang merah untuk film Marvel lainnya ataupun hanya sebagai adegan tambahan untuk menghibur penonton. Tak terkecuali di film ini, adegan post credit scenes-nya sangat menghibur bahkan bisa dibilang yang terbaik. Jadi, jangan meninggalkan studio buru-buru ketika selesai menyaksikan film ini biar tidak kelewatan momen berharga tersebut. Oiya, ada kehadiran karakter Marvel legendaris lho di post credit scenes ini.
Kesimpulan
Dengan kesuksesan film pertama yang dianggap kreatif dan inovatif oleh berbagai kritikus, jelas hal tersulit pada film keduanya adalah mempertahankan serta meningkatkan hal tersebut di waktu bersamaan. Dan kenyataannya film ini masih bisa menyamai film pertamanya, bahkan lebih baik di berbagai sisi seperti unsur drama yang makin kuat, sinematografi yang lebih unik, dan unsur humor yang lebih segar.
Film ini sudah hadir di Indonesia di tanggal 15 Mei lalu. Jadi, segera lah ke bioskop terdekat untuk menyaksikan film ini. Humor segar sepanjang film jelas akan mengocok perut kita. Apalagi jika ditonton setelah bekerja seharian, sudah pasti film ini akan sukses menghilangkan penat. Tapi ingat, jangan sekali-sekali mengajak anak-anak untuk menonton film ini. Banyaknya adegan kekerasan, unsur sex dan obat terlarang di sepanjang film jelas menyasar penonton dewasa dan film ini sama sekali tidak cocok dikonsumsi anak-anak.Â
Selamat menonton kompasianer !Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H