Mohon tunggu...
Yonathan Christanto
Yonathan Christanto Mohon Tunggu... Penulis - Karyawan Swasta

Moviegoer | Best in Specific Interest Kompasiana Awards 2019

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

"Solo" dan Dominasi Disney di Kancah Box Office Dunia

7 Mei 2018   00:28 Diperbarui: 7 Mei 2018   18:32 2641
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
salah satu berita pada laman vulture.com

Belum habis rasanya kita dibuat terkesima akan berbagai pencapaian yang diraih Avengers: Infinity War, Disney nampaknya sudah "mempersiapkan" berbagai rekor lainnya yang juga tidak kalah menarik untuk disimak dan diikuti.

avengers-infinity-war-1-5aef3a52cf01b405a7247c55.jpg
avengers-infinity-war-1-5aef3a52cf01b405a7247c55.jpg
Seperti kita tahu, Infinity War baru saja mendapatkan predikat film dengan perolehan domestik terbesar sepanjang masa yaitu dengan pencapaian sebesar 257,6 juta dolar, mengalahkan pencapaian film milik Disney lainnya yaitu Star Wars: The Force Awakens, yang sempat bertengger di posisi pertama selama kurang lebih 3 tahun dengan pencapaian sebesar 247,9 juta dolar AS. Padahal estimasi awal untuk perolehan domestik Infinity War hanya sebesar 115 juta dolar AS.

boxofficemojo.com
boxofficemojo.com
Bahkan menariknya, Star Wars sampai membuat poster yang menggambarkan perpindahan posisi ini layaknya perpindahan tongkat estafet, namun dengan lightsaber yang menjadi ikon star wars berpindah posisi dari tangan seorang Jedi ke tangan Iron Man.

ign.com
ign.com

Bahkan hingga tulisan ini dibuat, Avengers: Infinity War baru saja dinobatkan sebagai film tercepat yang bisa meraih pendapatan 1 Milyar Dolar AS di seluruh dunia yaitu hanya dalam waktu 11 hari. Memang angka ini belum dipublikasikan secara resmi baik oleh Disney ataupun dari situs penyedia data box office dunia seperti Box Office Mojo, namun dengan berbagai angka estimasi dari berbagai sumber lainnya seperti The Telegraph dan Variety.com, rasanya hanya tinggal menunggu hitungan jam hingga pengumuman angka ini benar-benar dipublikasikan.

Pengembangan Franchise Legendaris

Seperti kita tahu, sejak diakuisisinya Pixar di tahun 2006, kemudian Marvel Entertainment di tahun 2009, Lucas Film di tahun 2012, dan 20th Century Fox di tahun 2017, kita semua sadar bahwa ada ambisi yang sangat besar yang ingin diraih oleh Walt Disney Entertainment di kancah box office dunia. Berbagai mega franchise yang sebelumnya ada pada perusahaan-perusahaan tersebut, kini bisa dengan bebas dikembangkan dan diproduksi oleh Disney hingga bertahun-tahun ke depan.

Contoh paling mudah adalah Franchise superhero Marvel yang sebelumnya tercecer di berbagai studio film, kini bisa "dipulangkan" dan dipersatukan didalam sebuah wadah yang sama bernama Marvel Cinematic Universe. Impian bahwa karakter superhero seperti Fantastic Four dan X-Men bisa bergabung dengan para Avengers pun kini bisa diwujudkan dengan mudah.

starwarsnet.com
starwarsnet.com
Pengembangan mega franchise yang juga telah menjadi ikon pop culture di seluruh dunia yaitu Star Wars juga tidak luput dari strategi bisnis yang dijalankan Disney. Star Wars: The Force Awakens menjadi proyek ambisius pertama Disney yang ingin membangunkan kembali franchise legendaris yang sudah lama tertidur ini. 

Bahkan pernyataan sang kreator Star Wars, George Lucas yang pernah mengutarakan bahwa episode 7 tidak akan pernah dibuat dan episode 3 menjadi episode pamungkas dari Star Wars Universe, nampak menjadi angin lalu saja. Sejak diakuisisinya Lucas Films dan franchise Star Wars didalamnya, praktis George Lucas tidak akan bisa berbuat apa-apa selain tunduk dan patuh mengikuti strategi bisnis yang dibangun Disney.

Dan seperti kita tahu, The Force Awakens memang benar-benar berhasil membangkitkan franchise Star Wars kembali. Perolehan Box Office-nya di seluruh dunia berhasil bertengger di posisi ke-3, di bawah Avatar dan Titanic. Penjualan mainan dan pernak-pernik Star Wars yang sebelumnya pernah lesu pun, berhasil dibangkitkan kembali oleh franchise ini.

Solo dan Proyek Spin-Off Star Wars

Sejak kesuksesan episode 7, Disney tidak serta merta mengendurkan semangatnya untuk menghidupkan kembali mega franchise ini. Tampaknya memang Disney ingin all out menggarap Star Wars Universe versi mereka yaitu dengan mewujudkan berbagai film spin off sebagai pendukung film utama. Bahkan seperti diberitakan laman situs variety.com, Disney berencana mengeluarkan film Star Wars setahun sekali. Dan film-film tersebut bisa dalam bentuk spin off, animasi ataupun film utama yang ditandai dengan nomor episode.

Solo; A Star Wars Story menjadi film spin off kedua Star Wars Universe yang diproduksi setelah Rogue One: a Star Wars Story yang dirilis di tahun 2016 dan membukukan pendapatan 1 milyar dolar AS di seluruh dunia.

starwars.com
starwars.com
Jika Rogue One menceritakan perjuangan para pejuang Rebel Alliance melawan kekaisaran galaksi nan jahat di bawah kepemimpinan Darth Vader, maka Solo: a Star Wars Story akan menceritakan kisah Han Solo muda dalam perjalanan awalnya sebagai kriminal paling terkenal sejagat raya dan juga pertemuan awalnya dengan sahabat ikoniknya Chewbacca dan Lando Calrissian, serta pesawat legendarisnya yaitu Millenium Falcon. Jelas, Solo menjadi proyek ambisius Disney lainnya karena mengangkat karakter yang sudah sangat ikonik dengan Harrison Ford sebagai pemerannya.

comicbook.com
comicbook.com
Pemilihan Alden Ehrenreich sebagai "pengganti" Harrison Ford pun sejatinya bukan tanpa halangan. Pasalnya, fans Star Wars garis keras sudah kadung menganggap Harrison Ford itu adalah Han Solo, begitu juga sebaliknya. Sederhananya tidak ada yang bisa menggantikan Han Solo-nya Harrison Ford oleh sebagian besar fans Star Wars di seluruh dunia. 

Kabar yang mengatakan bahwa akting Alden kurang memuaskan bahkan hingga harus dipanggil konsultan akting tambahan untuk mengakomodir kebutuhan aktingnya sebagai Han Solo muda, hingga pergantian sutradara di tengah-tengah produksi dan juga proses reshoot yang menyebabkan Solo terlambat mengeluarkan trailer perdanananya, menjadi kabar yang mengecewakan dan jarang terjadi pada deretan film Star Wars sebelumnya.

Namun ternyata berita-berita tersebut tidak berpengaruh terhadap hasil penjualan tiket presales Solo: a Star Wars Story. Seperti dikutip dari laman fandango.com, dalam kurun waktu 24 jam sejak loket penjualan tiket presales dibuka, Solo: a Star Wars Story berhasil menjadi film kedua dengan penjualan tiket presales tercepat tahun ini. 

Pencapaiannya dua kali lebih banyak dari Black Panther dan hanya kalah dari Avengers: Infinity War. Angka penjualan tiket presales memang tidak pernah dirilis secara resmi oleh fandango.com, namun dengan perolehan domestik Black Panther pada pekan pembukanya sebesar 202 juta dollar AS dan Avengers: Infinity War di angka 257,6 juta dolar AS, maka bukan tidak mungkin pendapatan Solo bisa berada ditengah-tengah kedua film tersebut bahkan melampaui Black Panther pada pekan pembukanya.

Meskipun tidak sebesar The Force Awakens ataupun The Last Jedi, jelas estimasi pendapatan di angka 205-210 juta dolar AS pada pekan pembukanya bisa dicapai oleh Solo. Apalagi, banyak fan Star Wars yang memang penasaran dengan cerita masa muda Han Solo tak terkecuali para fan baru Star Wars yang dimulai dari episode 7, dimana mereka hanya disajikan penampilan singkat dari Han Solo yang mengalami kematian tragis di film tersebut.

Peluang Menjadi Film Terlaris

Dengan hadirnya Solo sebagai film terbaru franchise Star Wars, bukan tidak mungkin film ini akan menjelma menjadi salah satu film terlaris Disney dan juga franchise Star Wars itu sendiri. Faktor cerita Han Solo muda dan spin off Rogue One sebelumnya yang juga sukses di pasaran, menjadi beberapa alasan bahwa Disney akan dengan mudah menambahkan satu lagi filmnya di deretan film terlaris di dunia. 

Tabel berikut yang saya sadur dari data milik box office mojo menunjukkan bahwa di daftar 35 film terlaris di seluruh dunia, 17 diantaranya atau 48% nya milik Buena Vista yang notabene perusahaan distribusi film milik Walt Disney Company.

boxofficemojo.com
boxofficemojo.com
Rogue One yang merupakan spin off Star Wars berhasil berada di urutan ke-24. Jadi bukan tidak mungkin bahwa Solo bisa mendekati Rogue One dan merangsek ke urutan 20-an jika filmnya nanti benar-benar bagus dan berkualitas dari berbagai sisi. Elemen-elemen Star Wars klasik yang dibawa pada film Solo nanti, sangat memungkinkan untuk menjaring fans Star Wars dari berbagai usia, dan tentu saja pundi-pundi uang pun akan dengan mudahnya terjaring juga.

Meskipun sangat sulit menyamai posisi The Last Jedi di posisi 10 bahkan The Force Awakens di posisi 3, Solo sejatinya sangat memungkinkan untuk menjadi film Disney ke-18 di daftar 35 film terlaris sepanjang masa. Namun dengan kehadirannya yang juga terhimpit dengan kemunculan Deadpool dan juga Ant Man & The Wasp di bulan Juni nanti, rasa-rasanya untuk menjadi film Disney ke 10 di daftar 20 film terlaris sepanjang masa masih abu-abu dan belum bisa diprediksikan.  Apalagi demam Infinity War rasanya masih berlanjut hingga pertengahan Juni nanti, mengingat masih banyak negara yang pemutarannya baru dilakukan di awal hingga pertengahan Mei ini.

Solo dan Proyek Ambisius Disney

salah satu berita pada laman vulture.com
salah satu berita pada laman vulture.com
Meskipun menghadirkan karakter Han Solo dan cerita klasik Star Wars, tidak bisa dipungkiri film ini membagi fan Star Wars kedalam dua kubu. Ada kubu yang mendukung Alden sebagai Han Solo, namun tak sedikit juga kubu yang menyangsikan film ini bakal sukses bahkan menganggap Solo hanyalah proyek dulang uang dari Disney.

Seperti Avatar yang terlambat panas, dimana pekan pembukanya hanya sebesar 77 juta dolar AS namun pada perkembangannya berhasil membukukan pendapatan sebesar 2,7 milyar dolar AS dan dinobatkan sebagai film terlaris sepanjang masa, Solo justru berpotensi mengalami kebalikan dari Avatar.

Dengan estimasi pendapatan pekan pembukanya yang fantastis, bisa jadi pada perkembangannya pendapatan film Solo justru akan stuck apabila review yang didapat kurang positif. Alih-alih masuk ke 20 besar film terlaris, masuk ke 35 besar pun akan mustahil apabila Solo kemudian flop di pasaran.

Pada akhirnya apapun hasil yang didapatkan Solo nanti, penjualan tiket presales-nya yang fantastis menjadi bukti bahwa brand Star Wars yang saat ini dimiliki Disney masih kuat dan memiliki pesonanya sendiri oleh para fans dan juga moviegoers. Dan Disney sekali lagi menunjukkan bahwa ambisi dan dominasi mereka belumlah selesai. 

Solo, masih menjadi bagian awal dari proyek ambisius Disney lainnya yang bukan hanya ingin menghadirkan deretan trilogi baru bagi mega franchise mereka, namun sejatinya ingin menghadirkan forever universe yang bisa dikembangkan sampai berpuluh-puluh tahun ke depan. Lihat saja tabel berikut, betapa Disney mendominasi lewat 4 franchise nya yaitu MCU, Star Wars, Disney Live Action dan X-Men.

boxofficemojo.com
boxofficemojo.com
Tabel market share studio film Hollywood dibawah ini pun menjadi bukti bahwa Disney dengan Buena Vista nya benar-benar menjadi raja di Q1  tahun 2018 ini. Total market share sebesar 31,9% jelas merupakan angka yang luar biasa dan sangat dominan. MCU jelas menjadi penyumbang terbesar untuk tahun ini.

boxofficemojo.com
boxofficemojo.com
Jika sudah seperti ini, nampaknya hanya tinggal menunggu waktu sampai Avatar bisa tergeser dari tahtanya. Entah tergeser oleh salah satu film dari franchise MCU atau Star Wars, atau justru oleh franchise lainnya yang dikembangkan oleh Disney seperti cerita animasi yang dikembangkan menjadi live action seperti Aladin, Mulan dan Lion King.

Yang jelas dengan dominasi Disney yang sepertinya tidak bisa dihentikan oleh siapapun untuk saat ini, nampaknya di masa depan kita akan lebih sering melihat kabar tentang film Disney yang digeser oleh film Disney lainnya.

Well, selamat mendominasi Disney.

Salam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun