Adegan mengendarai motor menyusuri jalanan Bali juga sangat sedap dipandang, apalagi dikombinasikan dengan aerial shootyang sangat ciamik. Dijamin, jadi kangen liburan di Bali.
Tone warna yang cerah juga semakin menambah kesan ceria,romantis dan berwarnanya film ini. Mengingatkan saya akan film-film drama romantis Thailand ataupun Jepang. Sangat menarik untuk disaksikan.
Musik Latar yang Ciamik
Didominasi oleh musik akustik, lagu-lagu seperti "I Can't Dream On" dan "Bias" yang dinyanyikan oleh Franda, "Harapan Kedua" dari Pagi Hati, dan "How Can I Dance" dari Steven Jam, mampu menghadirkan suasana romantis ala pantai yang sangat menarik. Cukup menyatu dengan setiap bagian film nya. Bisa dibilang soundtrackyang ditampilkan tidak berlebihan dan sangat pas dengan kebutuhan filmnya.
Kekurangan
Penggunaan fade in dan fade out saat perpindahan scenesangat kasar dan tampak menjadikan film ini layaknya film produksi lawas ataupun FTV. Pun pada saat dialog empat mata, perpindahan kamera antar aktor/aktris nya nampak kurang halus dan terdapat delaypada saat dialog. Hal ini tentunya membuat adegan pada film ini nampak kurang natural.
Jalan ceritanya pun sangat cepat, sehingga konflik yang terjadi antar tokohnya tidak begitu terasa dan mengena di hati. Banyak adegan yang sejatinya tidak penting namun ditayangkan, sehingga banyak adegan penting lainnya yang justru kurang dikembangkan. So,banyak adegan sedih yang jadi terkesan biasa saja karena penonton tidak mendapatkan emosinya.
Kesimpulan
Secara overalltidak ada yang benar-benar fresh dari film ini. Akting kedua tokoh utamanya pun bisa dibilang biasa-biasa saja dan kurang chemistrynya. Padahal untuk film drama romantis, chemistrymerupakan hal yang paling penting dibanding teknis film lainnya.Â