Mohon tunggu...
Yonathan Christanto
Yonathan Christanto Mohon Tunggu... Penulis - Karyawan Swasta

Moviegoer | Best in Specific Interest Kompasiana Awards 2019

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Menikmati Sajian "Thriller" Klasik dalam "The Strangers: Prey at Night"

16 Maret 2018   23:38 Diperbarui: 18 Maret 2018   15:23 5355
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
bloody-disgusting.com

Bisa dikatakan tidak ada sesuatu yang spesial mengenai jalan cerita film ini. Bagi para penggemar film horor dan thriller pasti sudah tidak akan asing dengan alur cerita yang disajikan di film ini karena cenderung mudah ditebak. Praktis, kita hanya dibuat penasaran dengan hal apa yang akan dilakukan si penjahat terhadap si tokoh utama di akhir cerita, begitu juga sebaliknya. Namun begitu, deretan jump scare yang dihadirkan pada film ini sangatlah baik dan efektif dalam memacu adrenalin penonton.

Namun yang menarik bagi saya disini adalah sinematografinya. Film ini berhasil menyajikan suasana film thriller khas 80-an. Dengan mayoritas proses pengambilan gambar jarak dekat, juga pengambilan gambar dengan teknik zoom in yang lambat menjadikan suasana mencekam semakin terasa. Film ini juga tidak terlalu banyak menghadirkan adegan pembunuhan brutal yang menjijikkan. Justru sebaliknya, film ini berhasil menampilkan adegan pembunuhan yang menurut saya lebih "berkelas". Penonton tidak disajikan adegan pembunuhan brutal layaknya film slasher seperti Texas Chainsaw Massacre, namun justru disuguhkan adegan pembunuhan yang memberikan efek psikologis bagi penonton.  

Mimik wajah sang korban ketika menerima sayatan serta tusukan benda tajam secara perlahan yang kemudian disandingkan dengan gestur tubuh tak bersalah oleh sang psikopat, justru menghadirkan suasana horor dan mencekam yang sangat efektif.

Soundtrack dan Scoring

Dari semua elemen dalam film ini, soundtrack merupakan hal yang paling menarik di film ini. Berbeda dengan soundtrack film pertamanya yang lebih banyak menggunakan lagu country, sutradara film ini yaitu Johannes Roberts berhasil menciptakan suasana film thriller khas 80-an dengan deretan soundtrack dari dekade yang sama. Lagu-lagu seperti Kids in America milik Kim Wilde, Total Eclipse of the Heart milik Bonnie Tyler, bahkan Making Love Out of Nothing at All milik Air Supply berhasil disandingkan dengan baik pada setiap adegan mencekam sepanjang film. Semakin mencekam karena diputar pada radio didalam mobil bak klasik yang menandakan kehadiran sang psikopat.

Scoring atau musik latar juga digarap sama baiknya dan berhasil menambah kelam dan mencekamnya sebuah adegan pembunuhan, juga menaikkan adrenalin ketika adegan kejar-kejaran berlangsung. Sang sutradara pun berhasil menghadirkan start film yang cukup baik melalui scoring ini. Di mana lagu Kids in America dimainkan sejak logo rumah produksi muncul di awal film kemudian secara tiba-tiba muncul black screen dan hening.

 Tak lama, dari kejauhan lagu yang sama pun samar-samar terdengar kembali yang ternyata berasal dari sebuah mobil bak klasik yang muncul dari kegelapan dan berjalan dengan sangat lambat mendekati kamera. Bisa dibayangkan bagaimana mencekamnya adegan setelah itu bukan?

Kesimpulan

Secara garis besar, film ini menghadirkan cerita yang menarik bahkan bisa dikatakan lebih bagus dari film pertamanya. Berbeda dari karakter utama pada film pertama yang cenderung "pasrah", disini kita bisa melihat para tokoh utama lebih memiliki semangat dan mampu untuk melawan para pembunuh berdarah dingin tersebut. Ceritanya pun bukanlah cerita sambungan dari film pertama alias stand alone movie.

Jadi untuk para penonton baru franchise The Strangers ini tidak perlu khawatir bakal tidak mengerti jalan ceritanya, karena film ini hanya mengambil elemen-elemen yang sama dengan film pertamanya sedangkan jalan ceritanya merupakan jalan cerita baru.

Tidak seperti film Get Out yang berhasil menyajikan cerita horror yang segar, pada dasarnya tidak ada sesuatu yang sangat spesial pada film ini. Jalan cerita yang biasa-biasa saja, juga "hal-hal bodoh" yang biasa dilakukan tokoh utama pada film horor atau thriller juga masih mewarnai film ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun