Mohon tunggu...
Yonathan Christanto
Yonathan Christanto Mohon Tunggu... Penulis - Karyawan Swasta

Moviegoer | Best in Specific Interest Kompasiana Awards 2019

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Menanti "Juru Selamat" untuk Sang Legenda "Rock n Roll"

1 Maret 2018   00:00 Diperbarui: 1 Maret 2018   02:00 2250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam satu dekade ke belakang bahkan lebih, rasanya kita sudah sulit menemukan sosok guitar herobaru yang mampu mengangkat kejayaan musik rock dan pesona gitar listrik itu sendiri seperti dulu. Sosok yang mampu tampil berkharisma tidak hanya bersama kelompok band nya, namun juga ketika diperlukan untuk tampil secara solo.

Di era milenial saat ini, praktis hanya sosok seperti John Mayer yang bisa tampil berkharisma di atas panggung dengan gitar Gibson ES-335 nya ataupun Fender signature pribadinya. 

Tapi rasanya pesona lagu-lagu John Mayer dan ketampanannya sendiri memunculkan imageyang lebih kuat dibanding skill-nya dalam memainkan gitar. Jadi rasanya saat ini belumlah cocok menjadikan seorang John Mayer sebagai guitar hero meskipun skill-nya dalam memainkan nada-nada rock dan blues tidak bisa dipandang sebelah mata.

Dan tentu saja kurangnya sosok seorang guitar hero pastinya akan berimbas terhadap tren penjualan gitar tersebut. Tidak ada sosok yang akan dijadikan "panutan" untuk mempelajari tekniknya atau sekedar mengoleksi gitar signature nya karena penasaran dengan soundyang dihasilkan.

Harga Gitar yang Mahal

Tak bisa dipungkiri, harga jual juga menjadi salah satu faktor mengapa Gibson mengalami penurunan penjualan. Coba bandingkan harga Gibson dan Fender yang menjadi saingan terdekatnya, jika Fender memulai harga terendahnya dibawah 1000 dolar AS, maka Gibson memulai harga terendahnya di kisaran 2000 dolar AS. Perbedaan yang cukup jauh bukan?

Sebenarnya Gibson pun sudah menyiapkan versi murah dengan mengeluarkan lini produk Epiphone, namun tetap saja konsumen menginginkan "sang legenda" sendiri bukan "anaknya". Praktis, Fender lah yang kebagian muntahan konsumen yang keadaan finansial nya "ditolak" Gibson.

Terjerat Kasus Kayu Ilegal

Kasus ini juga menjadi salah satu penyebab dari tercorengnya nama Gibson di industri musik dunia. Di tahun 2009 publik jelas dikagetkan dengan pemberitaan yang menyatakan bahwa Gibson menggunakan kayu ilegal dari Madagaskar yang diselundupkan lewat Jerman.

Penyelidikan pun intens dilakukan setelah itu. Entah bagaimana hasil penyidikan akhirnya, yang jelas kasus tersebut sangat mencoreng citra Gibson diseluruh dunia. Sangat kontras mengingat kasusnya sangat berlawanan dengan apa yang selama ini disuarakan para musisi dan seluruh lapisan masyarakat di seluruh dunia mengenai pelarangan bisnis kayu ilegal.

Terlambat Berinovasi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun