Mohon tunggu...
Yonathan Christanto
Yonathan Christanto Mohon Tunggu... Penulis - Karyawan Swasta

Moviegoer | Best in Specific Interest Kompasiana Awards 2019

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Menanti "Juru Selamat" untuk Sang Legenda "Rock n Roll"

1 Maret 2018   00:00 Diperbarui: 1 Maret 2018   02:00 2250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sorot lampu kekuningan memenuhi setengah sisi panggung itu. Sehirup nafas kemudian berubah kembali menjadi hijau, magenta dan merah yang terus berganti sesuai hentakan kick drum yang jelas menjadi pagar pembatas bagi sang gitaris dalam memainkan progresi melodinya.

Dengan celana yang hanya menutupi pinggang sampai sedikit diatas lututnya dan set tuxedo lengkap pada tubuhnya, sang gitaris berjalan bahkan bisa dibilang setengah berlari dari dalam panggung ke arah penonton yang berhamburan di depan panggungnya. Menampilkan siluet gitar yang perlahan menunjukkan bentuk aslinya.

Gemuruh penonton pun tak terelakkan kala mereka meneriaki nama Angus Young yang sudah jelas beliau lah yang menenteng sang legenda rock n roll, Gibson SG.

Jauh sebelum Angus Young menjadi lambang rock n roll sejati berkat Gibson SG-nya, atau Slash dengan Les Paul-nya yang ikonik bahkan sampai ke Billie Joe Armstrong dengan Gibson Les Paul Junior nya, tidak ada yang menyangka bahwa Gibson akan menjadi salah satu perusahaan musik besar dan digilai oleh para musisi kelas dunia. 

Diawali pada tahun 1898, Orville Gibson memulai bisnisnya di bidang alat musik dengan mendirikan perusahaan bernama "The Gibson Mandolin-Guitar Mfg. Co., Ltd" di Kalamazoo, Michigan. Di tahun 1930, perusahaan mulai membuat gitar elektrik hollow bodypertama yang kemudian dipopulerkan oleh Charlie Christian, seorang gitaris swing dan jazz kulit hitam yang terkenal pada zaman itu.

archive.gibson.com
archive.gibson.com
Di tahun 1944, CMI (Chicago Musical Instrument) membeli Gibson dan di tahun 1950 mengangkat seorang Ted McCarty menjadi presiden Gibson yang pertama. Ditangan McCarty lah, kelak Gibson tumbuh menjadi salah satu perusahaan musik yang disegani.

Hal itu dibuktikan ketika di tahun 1952, McCarty membuat gebrakan dengan meluncurkan gitar elektrik berbodi solid pertama yang desainnya dirancang bersama Les Paul, yaitu seorang gitaris jazz,country dan blues yang terkenal pada saat itu. 

Kemudian kita tahu bahwa Gibson Les Paul kemudian menjelma menjadi salah satu gitar Gibson yang paling diminati. Tak terkecuali gitar Gibson "Flying V dan Explorer" yang dirilis di tahun 1958, menjadi gitar Gibson yang cukup terkenal sampai saat ini meskipun desainnya dianggap menabrak pakem gitar saat itu.

Kehadiran Gibson yang ikonik dengan beberapa musisi dunia khususnya pada genre musik rock juga secara langsung mengilhami banyak orang untuk mencintai instrumen gitar saat itu. Tak pelak, antara dekade 70-90'an banyak sekali muncul gitaris baru yang tak kalah handal dengan pendahulunya yang kemudian kita kenal dengan sebutan guitar hero.

Tak hanya di Amerika Serikat sebagai tempat lahirnya sang legenda gitar, Gibson Effect's juga merambah ke seluruh penjuru dunia termasuk Indonesia.

Anak-anak pun banyak yang bermimpi untuk bisa jadi sekeren Slash atau Angus Young. Memang, ada juga merk gitar lainnya yang tak kalah terkenal seperti Fender yang juga digunakan oleh beberapa legenda rock dunia yaitu Steve Vai,Jimmi Hendrix dan Yngwie Malmsteen, tapi tampaknya sulit untuk bisa menyamai dahsyatnya pesona dan kharisma Gibson saat itu.

"Ingin jadi rocker, punya band sendiri", jawab kakak yang saat itu berusia 10 tahun ketika ditanyai cita-citanya oleh bapak, guru ataupun sanak saudara. Jelas, hal tersebut membuktikan bahwa kehadiran Gibson saat itu mengilhami banyak orang untuk menjadi gitaris terbaik mengikuti para idolanya, dan tentu saja kehadirannya juga banyak mengubah peta musik dunia saat itu. 

slash (sumber: https://spinditty.com)
slash (sumber: https://spinditty.com)
Musik dengan instrumen gitar yang lebih dominan menguasai pasar. Bukan lagi jazz atau swing yang juga dominan penggunaan gitarnya, tetapi Blues, rock n roll, glam rock, bahkan sampai trash metal menjadi genre musik yang paling diminati pasar saat itu. Bahkan euforia saat itu meninggalkan memori yang begitu membekas sampai sekarang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun