Bukan, ini bukanlah sebuah review atau preview film Black Panther yang akan tayang tanggal 14 februari ini. Saya paham, review film ini pasti akan sangat banyak dan berseliweran di laman kompasiana ini. Lagipula jadwal saya nonton masih 2 hari lagi (huft..), tentunya akan sangat terlalu cepat untuk membuat reviewnya.
Justru pada kesempatan kali ini, saya lebih tertarik akan pesan yang ingin coba disampaikan ke seluruh dunia melalui film Black Panther ini.
Karena saya percaya, film ini nantinya akan lebih dari sekedar film "wajib" Marvel Cinematic Universe (MCU)Â untuk menuntaskan deretan saganya. Film ini sedari awal juga digadang-gadang akan membawa perubahan besar tidak hanya untuk wajah MCU itu sendiri namun juga wajah perfilman Hollywood secara keseluruhan.
Oke, sebelum melangkah lebih jauh ada baiknya kita mengenal dulu siapa karakter Black Panther itu sebenarnya.
Black Panther merupakan karakter komik fiksi dari Marvel yang diciptakan oleh Stan Lee dan Jack Kirby yang merupakan dedengkot karakter-karakter superhero Marvel. Pertama kali muncul di tahun 1966 melalui komik Fantastic Four nomor 52.
Black Panther merupakan Alter Egodari T'Challa yang merupakan seorang raja Wakanda, yaitu negara fiksi yang berada di benua Afrika. Dengan adanya meteorit bermuatan mineral vibranium yang jatuh ke wilayah Wakanda, praktis negara Wakanda diceritakan menjadi negara yang menutup diri untuk menghindari eksploitasi vibranium oleh negara lain. Adapun vibranium dalam dunia Marvel diceritakan sebagai kandungan mineral terkuat, dan kandungan ini terdapat pada kostum Black Panther juga perisai miliki Captain America.
Bisa dikatakan bahwa penggambaran sosok T'Challa mendekati karakter Bruce Wayne atau Batman milik DC Comics. Kaya raya, pintar dan hebat dalam bela diri. Dan saya rasa, karakter Black Panther juga bisa diproyeksikan Marvel sebagai karakter untuk menggantikan sementara sosok Iron Man nya Robert Downey Jr, yang rumornya akan pensiun setelah film Avengers 4 selesai. Tapi tentunya hal ini akan dibahas di lain waktu.
Black Panther juga merupakan karakter superhero kulit hitam pertama asal Afrika yang muncul pada komik mainstream. Muncul beberapa tahun sebelum adanya superherokulit hitam buatan Marvel lainnya seperti Falcon dan Luke Cage di medio 70-an. Tentunya hal ini menjadi gebrakan pada tahun itu.
Isu rasisme yang saat itu masih sangat kuat di Amerika, seakan tidak menjadi penghalang munculnya konsep superherobaru tersebut. Justru hal ini menjadi angin segar bagi pembaca dan penikmat komik superhero pada masa itu, dan Black Panther pun seketika menjadi karakter yang banyak dicintai.
Lalu, apa sih sebenarnya pesan yang ingin disampaikan lewat film/karakter Black Panther ini? Berikut beberapa poin yang coba saya rangkum pada bahasan kali ini;
Pesan untuk Rasisme di Hollywood
Tidak hanya pada ajang piala Oscar, persoalan rasisme ini juga terjadi pada film-film Hollywood seperti Exodus dan Gods of Egypt. Dua film itu mengambil latar mesir dengan masing-masing film menceritakan tentang perjalanan Musa keluar dari tanah Mesir dan satunya lagi menceritakan tentang pertempuran dewa-dewa Mesir. Dan yang terjadi sudah bisa ditebak, aktor kulit hitam sangatlah minim bahkan bisa dibilang tidak ada pada kedua film tersebut. Latar Mesir yang seharusnya didominasi oleh aktor/aktris kulit hitam, justru diganti dengan aktor/aktris kulit putih khas Hollywood.
Dan kehadiran film Black Panther ini tentulah ingin merobohkan stigma "Hollywood masih rasis". Jelas saja, Black Panther menjadi film superhero pertama yang didominasi oleh aktor/aktris berkulit hitam, tak lupa sutradaranya pun berkulit hitam. Bahkan film ini pun menjadi film mega budget Hollywood pertama yang didominasi aktor/aktris berkulit hitam.
Bahkan dengan proyeksi pendapatan 4 hari pertama Box Officenya yang cukup tinggi ( $165.000.000), film ini tentunya diproyeksikan bakal lebih sukses dari film-film Marvel pendahulunya. Bisa ditebak bukan? Film ini akan segera memecahkan rekor baru lagi, contohnya sebagai film "kulit hitam" pertama dengan pendapatan terbesar, tercepat dan lain sebagainya.
Superhero Kulit Hitam juga Bisa Sukses
Blade yang diperankan aktor Wesley Snipes menurut saya menjadi salah satu film superhero (atau bisa dibilang juga antihero) kulit hitam yang cukup sukses di ranah Hollywood dan memiliki fansnya sendiri. Dan setelah itu tidak ada lagi superhero kulit hitam yang diingat.Â
Bahkan yang terbaru yaitu Cyborg yang muncul di film Justice League, kehadirannya terasa seperti angin lalu saja. Tidak membekas seperti layaknya kehadiran singkat Black Panther pada film Captain America: Civil War. Dan melihat antusiasme netizen terhadap Black Panther ini, saya yakin akan mengubah stigma banyak orang soal superherokulit hitam.
"Hey, Afrika Tidak Selamanya Kumuh!!"
Bahwasanya tidak hanya negara super power yang bisa dibentuk sedemikian hebatnya pada komik ataupun film, Afrika juga bisa. Dan menurut saya dari trailer yang ditampilkan, film ini juga menjadi film pertama yang berhasil memperlihatkan kecanggihan dan keindahan sisi lain Afrika. Wakanda akan menjadi primadona baru yang akan sering disebut para penikmat film superhero nantinya. Lupakan Gotham, lupakan metropolis, ini Wakanda.
Wanita Memimpin Lagi
Dan film Black Panther pun dikabarkan akan menggunakan elemen penting dalam komiknya, yaitu kehadiran banyak pejuang-pejuang wanita hebat dan pemberani yang nantinya akan membantu sang tokoh utama itu sendiri. Sudah bisa dipastikan bukan, hal ini juga menjadi jawaban akan isu kesetaraan gender dalam berbagai industri yang menjadi polemik di seluruh dunia.
Itulah beberapa poin yang saya tangkap jelang penayangan film Black Panther di seluruh dunia ini. Bahwasanya film ini bukan saja hanya sebagai film pelengkap MCU, namun juga membawa pesan yang berarti bagi seluruh dunia. Isu rasisme, sosial bahkan kesetaraan gender semuanya akan dijawab dalam satu film.
Tentunya film ini akan menjadi gebrakan dalam film "kulit hitam" Hollywood, sama seperti komiknya pertama kali dirilis berpuluh-puluh tahun lalu silam. Keduanya muncul di era yang bisa dibilang hampir sama atau mirip.Â
Era di mana masalah ras,sosial dan kesetaraan gender kembali menjadi topik utama. Dan sama seperti komiknya terdahulu, film Black Panther akan muncul menjadi idola baru dan (semoga) menjadi obat untuk menghapus stigma negatif masyarakat terhadap 3 masalah utama diatas.
Dan berikut keseruan world premierefilm Black Panther. Â Dan wow, ini Little Africa in Hollywood !
So,selamat menonton Black Panther! Sudah beli tiketnya kah? Saya mau beli kok ya kehabisan, piye iki dab :')
Salam kompasiana !
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H