Mohon tunggu...
Yonathan Christanto
Yonathan Christanto Mohon Tunggu... Penulis - Karyawan Swasta

Moviegoer | Best in Specific Interest Kompasiana Awards 2019

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Anak Muda, Menulislah...

16 September 2017   18:04 Diperbarui: 17 September 2017   09:26 2417
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menulis secara tidak langsung membentuk tanggung jawab si penulis. Karena penulislah yang akan mempertanggungjawabkan seluruh isi tulisannya. Jika yang ditulisnya adalah berita, maka dia harus bertanggung jawab terhadap kebenaran isi beritanya. Jika yang ditulisnya berkaitan dengan sejarah di masa lalu, dia pun harus memastikan sejarah yang ditulisnya tidak melenceng dan memiliki sumber data yang akurat. 

Bahkan penulis juga lah yang harus bertanggung jawab terhadap keaslian tulisannya dan bukan suatu karya plagiasi, karena tulisan bisa diakses siapa saja bahkan sampai di masa-masa mendatang. Dan memiliki tanggung jawab sejak masa muda yang dimulai dari tanggung jawab dalam menulis ini, akan sangat berguna di dunia kerja bahkan kehidupan bermasyarakat nantinya.

3. Menulis  Sebagai Refleksi Diri

Ya, dengan tulisan kita bisa merefleksikan seperti apa diri kita saat tulisan itu tercipta. Contohnya saya sendiri, ketika membuka kembali tulisan lama saya terkadang saya bisa tersenyum sendiri melihat diri saya dimasa itu. Melihat saya menulis dengan gaya dan pengetahuan khas anak muda. Dan dari beberapa tulisan itu pun, kadang saya berpikir seperti "kok bisa ya dulu nulis gini?", atau "kenapa dulu bisa bahas ini ya?". 

Tulisan itu pun menjadi media pembelajaran bagi diri kita sendiri untuk bisa menulis lebih baik lagi dari apa yang pernah ditulis dulu bahkan jangan sampai mengulangi tulisan-tulisan yang kurang baik yang mungkin dilakukan di masa lalu. Bagi anak muda, tentu hal ini akan sangat baik karena mereka akan terbiasa untuk mengaplikasikan pemahaman tulisan sebagai media refleksi pribadi ke kehidupan nyata. Mereka akan punya semangat untuk terus menjadi pribadi yang lebih baik dan semuanya dimulai dari tulisan itu sendiri.

4. Tulisan itu Abadi

Sudah banyak penulis yang berkata bahwa tulisan itu sifatnya abadi, dan itu benar. Contohnya novel karya JRR.Tolkien yang sudah berumur ratusan tahun masih bisa dinikmati sampai dengan generasi saat ini. Catatan harian Soe Hoek Gie yang sudah berumur puluhan tahun, masih bisa dibaca dan menjadi saksi hidup kondisi Indonesia pada masa itu dilihat dari sudut pandang seorang mahasiswa. 

Atau Mein Kampf yang merupakan kumpulan catatan seorang pemimpin bertangan besi, Adolf Hitler yang ditulisnya selama dia dipenjara. Kita bisa melihat apa sebenarnya yang ada pada diri seorang Adolf Hitler sampai dia menjadi salah satu seorang pemeran utama pada perang dunia kedua. Tentunya dengan "keuntungan" dari abadinya sebuah tulisan, kita jadi bisa mengingat peristiwa apa yang terjadi pada saat tulisan tersebut tercipta dan tentunya bisa kita bagikan bagi generasi mendatang. 

5. Menulis Menumbuhkan Rasa Percaya Diri

Dari semua poin yang saya sebutkan, tumbuhnya rasa percaya diri adalah manfaat yang sangat bisa dirasakan dengan segera. Hal ini dikarenakan dengan kita menulis suatu kasus, peristiwa atau topik apapun bahkan membagikan tulisan kita lewat media apapun selain harus memiliki rasa percaya diri akan tulisan kita sendiri, juga harus memiliki rasa percaya diri untuk menjawab semua komentar atau pendapat yang mungkin muncul dari tulisan tersebut. Baik yang positif maupun negatif. So, Jika menulis saja sudah terlatih untuk percaya diri, pasti hal ini juga akan teraplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.

Itulah beberapa poin yang saya bagikan hari ini. Sebenarnya sangat banyak, dan pastinya sudah banyak yang tahu akan manfaat lainnya dalam menulis. Menulis tidak harus berbentuk buku atau novel. Tulislah pada blog pribadi, lewat portal jurnalis warga seperti Kompasiana atau bahkan jika sulit menulis panjang, berlatihlah dengan membuat tulisan yang singkat dan berbobot pada kolom caption media sosial. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun