Mohon tunggu...
Yonathan Christanto
Yonathan Christanto Mohon Tunggu... Penulis - Karyawan Swasta

Moviegoer | Best in Specific Interest Kompasiana Awards 2019

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Maicih: Contoh Nyata Kesuksesan dari Fenomena Media Sosial

1 Desember 2011   05:57 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:58 2288
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_152969" align="aligncenter" width="640" caption="Kantor Maicih/Admin (KOMPAS/Didit Putra Erlangga)"][/caption] Pedas, gurih dan renyah. Itulah tiga rasa yang dapat kita temui ketika kita menyantap keripik maicih. Tidak ada yang menyangka pada awalnya bahwa keripik yang begitu sederhana ini, yang terlihat sama saja dengan jajanan warung lainnya akan meraih kesuksesan seperti sekarang ini. Bahkan di salah satu stasiun tv swasta, pernah ada yang mewawancarai si pemilik Maicih ini yaitu Reza Nurhilman dan dia menyebutkan bahwa keuntungan yang diperoleh setiap bulannya ada di kisaran angka 7 milyar rupiah. Wow, angka yang sangat fantastis bukan untuk ukuran keripik sebagai produk yang dijajakan ? Namun kesuksesan keripik maicih bukan terjadi karena dijual di toko-toko makanan biasa, melainkan dijual melalui info yang diberikan melalui media sosial. Reza Nurhilman atau biasa disebut Axl, memasarkan keripik maicih pada awalnya hanya di kampus tempatnya kuliah yang berada di daerah Bandung dan promosi lewat facebook serta twitter. Axl yang masih muda, mengerti betul bagaimana memanfaatkan keuntungan dari fenomena media sosial yang terus berkembang. Jejaring sosial seperti facebook dan twitter menjadi media sosial pertama yang disambangi untuk penjualan produknya, karena dua jejaring sosial ini sedang "ngetren". Dari situlah penjualan maicih ini terus berkembang dan terus dilakukan dengan cara "gentayangan" karena berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lain. Dan untuk memantau lokasi penjualan, kita dapat mengikuti akun twitter @infomaicih dan tersedia semua informasi penjualan keripik maicih setiap harinya. Mulai dari lokasi penjualan, jam, serta mobil apa yang digunakan "jendral"-sebutan untuk penjual maicih- untuk menjual maicihnya, yang semuanya tersedia di akun twitter tersebut. Sebuah konsep yang menarik dengan menggabungkan ide berjualan dengan fenomena media sosial yang sedang berkembang saat ini. Selain twitter dan facebook, kesuksesan maicih juga terjadi karena promosi gratis yang diberikan para penikmat maicih yang me-review keunikan jajanan ini melalui media sosial lainnya seperti blog dan forum. Kalau kita mencari lewat situs pencari google dengan kata kunci maicih, sangat banyak ditemukan sumber yang membahas jajanan unik ini di blog pribadi maupun forum dalam negeri seperti kaskus.us. Di kompasiana sendiri sudah banyak yang me-review jajanan ini, entah membahas strategi pemasarannya ataupun membahas pengalaman pribadinya setelah makan keripik ini. Di forum seperti kaskus pun banyak "jendral" yang menjual produk maicih lewat forum tersebut. Bahkan, seperti yang dikutip detik,  jendral pertama maicih yaitu Fajar sukses menjual keripik ini lewat forum kaskus dan bahkan hasil penjualannya bisa membiayai kuliahnya. Sungguh luar biasa. Hal ini membuktikan bahwa fenomena media sosial turut membantu perkembangan penjualan produk maicih ini. Di saat semua orang sedang dimabuk twitter dan juga facebook serta rajin mencari berita lewat media alternatif lain seperti forum dan blog, maicih menemukan ide yang sangat brilian yang mungkin kompetitor lain tidak dapat mengikutinya. Berjualan secara "gentayangan" di mobil-mobil yang terus berpindah-pindah lokasinya dan menuntut setiap orang untuk mengikuti akun @infomaicih untuk mengetahui posisi penjualnya, menjadikan cara berjualan ini unik dan dinanti setiap orang. Menjadikan makanan sederhana ini menjadi istimewa karena tidak selalu hadir di satu toko tertentu, melainkan kita yang harus mengejar keberadaan keripik tersebut. Selain itu, komentar positif dari para pengguna forum serta blog seperti kompasiana ini juga menjadikan banyak orang yang belum mencobanya menjadi tertarik untuk mencoba keunikan keripik maicih ini. Keunikan cara membelinya dan yang pasti keunikan rasa dari keripik "kampung" ini. Kalau sudah begitu, calon pembeli potensial akan terus bertumbuh bahkan tidak menutup kemungkinan pembeli loyal akan terus bertambah, dan menjadikan keripik maicih lebih berkembang lagi bahkan hingga ke luar negeri. Itulah maicih, sebuah contoh nyata kesuksesan dari fenomena media sosial. Salam Kompasiana :) -Yonathan Christanto- Untuk membaca postingan Headline saya lainnya. Enjoy :) http://www.kompasiana.com/posts/tags/yonathanhl/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun