Mohon tunggu...
Yonathan Cordiaz
Yonathan Cordiaz Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Studi Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Jember

hobby nonton anime

Selanjutnya

Tutup

Financial

Rupiah Digital: Uang Masa Depan Untuk NKRI yang Berdaulat

6 Maret 2023   00:55 Diperbarui: 6 Maret 2023   00:59 215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Yang ketiga, dari sisi ritel, Perry mengemukakan rupiah digital akan menghemat biaya transaksi sampai ke tingkat rendah. Kemudian kecepatan dalam bertransaksi akan menjadi sangat cepat karena dibantu oleh BI Fast dan QRIS. Yang terakhir produktivitas ekonomi dan pertumbuhannya akan meningkat dan lebih inklusif bagi ekonomi keuangan.

Mengapa Rupiah Digital menjadi penting?

Penerbitan Rupiah Digital menjadi penting dikarenakan banyaknya resiko yang terjadi dalam bertransaksi. Salah satu contoh kasus besar adalah pencucian mata uang ilegal misalnya. 

Di Ekuador terjadi kasus yang melibatkan sebuah perusahaan crypto. Perusahaan tersebut menipu investor dengan menawarkan keuntungan yang besar. 

Tawaran tersebut dibagi menjadi beberapa paket yakni terendah sampai tertinggi. Perusahaan tersebut menyebut dirinya sebagai kelompok ahli bidang investasi digital. 

Perusahaan tersebut akhirnya berhasil ditangkap dan memblokir arus dana dari setiap investor.  Melihat kondisi tersebut, Bank Indonesia berharap CBDC dapat menjadi solusi untuk menangani masalah yang terjadi dalam transaksi digital.

Tidak hanya itu, Rupiah Digital menjadi penting dikarenakan perkembangan mata uang digital di tanah air meningkat signifikan. Dalam tahun 2021, total aset mata uang digital di Indonesia mencapai lebih dari 2,8 T Rupiah. Melihat hal ini juga Bank Indonesia bekerja sebagai sebuah institusi yang dapat menjaga agar aset tersebut terus stabil dan terjaga. 

Situasi tersebut juga sejalan dengan kebutuhan bank sentral untuk terus memelihara sistem keuangan yang telah berjalan lebih dari ratusan tahun dengan bank sentral sebagai posrosnya.

Akan tetapi, penerbitan CBDC bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan. Diperlukan rumusan yang terukur dan tepat agar kehadirannya tidak berdampak kontraproduktif bagi perekonomian. Terdapat 3 prinsip minimal yang harus dilakukan bank sentral dalam mengembangkan desain CBDC, yaitu tidak mengganggu pelaksanaan tugas bank sentral dalam bidang moneter dan makroprudensial ("do no harm"), mampu hidup berdampingan dengan uang-uang lain yang sudah eksis ("coexist") lalu mendorong inovasi dan efisiensi. Ketiga prinsip tersebut menjadi sangat penting karena BI memegang peran penting dalam ketiga prinsip tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun