Dominic Solanke resmi berlabuh ke Bournemouth pada tanggal 4 Januari 2019 lalu. Liverpool melepasnya secara permanen dengan mahar 19 juta paun. Kepindahan yang masih menyisakan teka-teki bagi Solanke sendiri. Akankah potensi yang digadang-gadang dari Solanke akan muncul di Bournemouth?
Rasanya tidak berlebihan bila menanti potensi yang belum kunjung kelihatan dari striker berusia 21 tahun itu. Sebab, latar  belakang karir Solanke di usia muda tidak terlihat hanya sebagai statistik biasa. Masa mudanya penuh dengan pencapaian yang belum tentu bisa dilakukan pemain muda kebanyakan. Dari situlah nama Solanke mulai dikenal dan diterka masa depannya.
Pemain kelahiran kota Reading itu mulai dilirik seusai menjadi mesin gol tim Chelsea U-18 di musim 2013/14. Tak kurang dari 20 gol dicetaknya dalam kurun 25 pertandingan. Gelar juara Piala FA Youth menjadi ganjaran baginya di musim itu.
Musim berikutnya, Solanke semakin menjadi dengan mencetak total 41 gol. Alhasil, Tim Akademi Chelsea berhasil kembali mendulang gelar Juara Piala FA Youth dan Juara UEFA Youth League. Dirinya juga sukses menjadi pemain akademi Chelsea terbaik pada musim 2014/15. Pada musim itu juga, pemain berpostur 187 cm itu mendapat kesempatan bermain di tim utama Chelsea asuhan Jose Mourinho.
Sejalan dengan prestasinya di akademi, Solanke juga menjadi andalan di Timnas Inggris usia muda. Luar biasanya, Solanke selalu mendapat caps di semua kelompok usia Timnas Inggris. Ia menjadi topskorer di turnamen Piala Eropa U-17 tahun 2014 sekaligus menjadi pemain muda terbaik Inggris di tahun itu.
Solanke juga tampil di Piala Eropa U-19 tahun 2016 dan Piala Dunia U-17 di tahun berikutnya. Puncaknya adalah ketika Solanke cs. sukses menjadi juara di Piala Dunia U-17. Bahkan, Solanke juga mendapat golden ball sebagai pemain terbaik di turnamen itu.
Kesuksesannya di level timnas kelompok usua tidak sejalan dengan karirnya di tim utama Chelsea. Ketidakcocokan gaya permainan membuat Solanke tidak disodorkan kontrak baru oleh Chelsea.
Pasca Piala Dunia U-17, Solanke hijrah ke Liverpool secara gratis. Namun lagi-lagi, Solanke kesulitan menembus tim inti Liverpool. Apalagi, sejak adanya trio Firmino-Mane-Salah yang tak tergeserkan.
Selain itu, Liverpool juga masih mempunyai Sturridge yang seposisi dengan Solanke. Hanya membuat 21 penampilan dan 1 gol di Liga Primer membuat banyak pihak mendesak Klopp untuk memikirkan masa depannya.
Hingga Januari ini, Solanke belum sekalipun tampil bersama Liverpool. Tawaran dari Bournemouth membuat Klopp tidak bisa menolaknya.Â
"Bagi Dom (Solanke), adalah saat yang tepat untuk pergi. Ia sedikit kurang beruntung karena disaat ada tempat kosong di skuad utama ia cedera." Tutur pelatih Liverpool, Juergen Klopp kepada media fanbase Liverpool, This is Anfield.
"Kemudian Bournemouth membuat tawaran yang sangat bagus, dan itu juga kesempatan bagus untuknya. Adakah momen yang bisa mengubah situasi baginya (Solanke) dalam separuh tahun kedepan? Mungkin ada." Tambah Klopp yang yakin dengan masa depan Solanke.
Solanke memang pemain dengan prestasi yang mentereng sebagai pemain muda dan memiliki fisik yang mumpuni. Namun, ketika terjun ke tim utama, ia kesulitan untuk membuktikan kualitasnya di depan pemain yang lebih senior darinya.
Kini di Bournemouth, Solanke harus bersaing dengan Callum Wilson dan Joshua King yang jika digabungkan sudah membuat 14 dari 31 gol Bournemouth di Liga Primer musim ini. Usia yang terus bertambah membuat Solanke harus segera membuktikan potensinya, jika ia memang benar adalah masa depan ujung tombak The Three Lions.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H