Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia tumbuh berkembang dan semakin meluas bermacam-macam bidang usahanya termasuk di Kabupaten Jember. Sebagai kota wisata perkebunan terkenal dengan Jember Fashion Carnavalnya, UMKM juga menjadi tulang punggung wisata dan perekonomian. Sejak pandemi Covid-19, UMKM dihadapkan oleh banyak tantangan baik dari segi bahan baku, distribusi, hingga menyebabkan penjualan menurun.Â
Pesona Nusantara Belanja Oleh-oleh Online  ala JNE
Pesona Nusantara adalah wadah untuk UMKM memasarkan produknya. Produk-produk yang dijual di marketplace Pesona Nusantara adalah produk asli khas lokal di seluruh Indonesia. Pada platform ini, konsumen dapat memilih makanan khas, dan produk oleh-oleh di suatu daerah langsung dari tempat produksi, bukan reseller.Â
Di Kabupaten Jember sendiri konsumen yang berada diluar kota Jember, bila merindukan produk UMKM Jember bisa memesan produk Prol Tape Primadona, Pia Glenmore yang lezat lalu juga ada produk kopi dan makanan ringan Macarina.Â
Produk Macarina yang populer di Jember pada tahun 2017 ini adalah milik Helmy Rudiansyah. Â Produk-produk Macarina Helmi bermitra dengan JNE. Selain itu untuk memudahkan pengiriman, produknya ada di wilayah Bandung dan kota-kota besar. Produk Macarina sendiri adalah makaroni yang dikemas dengan berbagai rasa seperti balado, keju dan lainnya.Â
Bagi sebagian pelaku UMKM di Jember bergabung menjadi member JNE Loyalty Card (JNE) akan memberikan banyak keuntungan. Terutama potongan 10% bagi UMKM yang tergabung didalamnya. Pemasaran menjadi lebih efektif.Â
Produk UMKM Jember Go Online Bersama JNE
Produk UMKM di pajang di pameran UMKM Jember pada Desember 2021. Beberapa gerai-gerai lokal dari kain batik motif tembakau, kopi, coklat hingga makanan ringan meramaikan pameran. Gerai Herbal adalah gerai teramai di sepanjang acara.Â
Tak dapat dipungkiri sejak pandemi Covid-19 banyak konsumen memilih ke pangan sehat bergizi terutama produk-produk alami dengan pengolahan yang higienis. Salah satu UMKM yang mengolah pangan herbal adalah Ibu Indah dengan merek Sari Nabati dan Ibu Palupi dengan merek dagang nya Busadai.Â
Sari Nabati mengangkat olahan buah lokal Jeruk Semboro yakni Sirup Jeruk Semboro. Jeruk Semboro adalah jeruk endemik khas Kabupaten Jember yang banyak dapat ditemui di Kabupaten Jember. Jeruk Semboro adalah jenis jeruk siam dengan kulit kehijauan semburat kuning terdapat bercak-bercak kehitaman. Namun, jeruk ini terkenal akan kesegaran dengan rasa yang manis. Di tangan Indah, jeruk Semboro diolah menjadi Sirup Jeruk Semboro.Â
"Beberapa pelanggan mengatakan bahwa produk kami unik, dan dapat dikombinasikan dengan berbagai pangan lainnya misalnya untuk es buah atau topping. Namun, sayangnya pasar kami masih lokal Jember. Kedepan kami ingin merambah dan dikenal hingga Indonesia. Kami masih mempelajari bagaimana agar dapat dikenal di daerah lain" terang Indah.Â
Beberapa UMKM memang belum mempersiapkan diri untuk menghadapi era revolusi industri 4.0 hal itu ditandai dengan belum terbiasanya menggunakan teknologi digital. Masih ada pelaku UMKM belum mengelola usahanya dengan teknologi terkini.Â
Kegiatan memasarkan door to door dengan cara direct selling memang terkesan memudahkan, karena konsumen dapat langsung berhadapan dengan penjual. Konsumen juga dapat menerima berbagai informasi menarik terkait produk yang dijual karena penjual dapat memberikan gambaran yang jelas dengan bertatap langsung.Â
Namun ketika pandemi Covid-19 memasarkan bukan hal yang mudah bagi banyak pelaku UMKM. Hal ini dikarenakan pembatasan jarak untuk bertemu dan berdagang di muka umum. Banyak UMKM belum puas dengan perolehan keuntungan yang didapatkan, sebab belum dapat menemukan cara pemasaran yang tepat untuk produk atau jasa usahanya.Â
"Produk kami dikemas dengan plastik botolan. Ini memudahkan pendistribusian. Kami juga mendapat ilmu pengemasan dengan bergabung di komunitas UMKM di Jember. Pengiriman rempah kami supaya hemat menggunakan JNE wilayah Tanggul, Jember" Indah menjelaskan.Â
Presiden Joko Widodo mengatakan ekonomi digital dapat menciptakan lebih banyak lapangan baru, sektor UMKM masih sangat potensial untuk dikembangkan. UMKM akan didorong agar masuk ke platform-platform digital, baik daerah maupun nasional. Adapun strategi bisnis kedepan adalah fokus pada hilirisasi industri, ekonomi hijau dan digitalisasi UMKM. Â Hal ini disampaikan Presiden Joko Widodo pada pembukaan sarasehan 100 ekonom Indonesia pada Agustus 2021.Â
JNE Lebih Dari Tiga Tahun Menemani UMKM Go Digital Marketing
Maraknya online shop pada tahun 2010, diklaim UMKM sebagai partner telah mendukung JNE untuk menjadi ekspedisi terbaik. Menangkap pentingnya transformasi UMKM dan kolaborasi, JNE berusaha untuk bermitra dengan UMKM dengan tema JNE Ngajak Online dan JNE Ngajak Ngirim  pada tahun 2019 telah membuka peluang bagi ratusan UMKM di Jember.Â
Kemudian di tahun 2020 JNE kembali mengadakan workshop Wirausaha Muda ditahun 2020 di Politeknik Jember. Peran JNE sebagai mitra distribusi juga ingin memberikan edukasi kepada pelaku UMKM di Jember mengenai strategi penjualan dalam menghadapi tantangan pandemi dan pembatasan wilayah. Pada pelatihan-pelatihan tersebut dibagikan edukasi mengenai bagaimana packaging yang baik dan tampilan produk yang baik sehingga memiliki nilai yang kompetitif di pasaran.Â
Ibu Palupi sebagai peserta pelatihan JNE Ngajak Online mengatakan, "Pelatihan pada tahun 2019 di Kabupaten Jember memberikan dampak yang luar biasa terhadap perkembangan UMKM, kami dapat belajar online marketing, bagaimana meningkatkan pemasaran produk lokal kami. Ilmu pengetahuan itu juga kami coba infokan pada kelompok UMKM lain."
"Saya memilih JNE karena lokasinya strategis dimana-mana ada, serta lokasi JNE Pusat di Jember  dekat dengan rumah saya. Setiap hari bisa lima paket yang saya kirimkan. Kalau JNE berat 1,2 kg itu tetap dihitung 1kg. Senangnya itu membantu UMKM. Kalau ditempat lain sudah dihitung berbeda. Saya berharap bisa mendapat member JNE Loyalty Card kedepan." Ibu Palupi menjelaskan. Pada pelatihan itu, Ibu Palupi juga mendapatkan doorprize berupa smartphone dari JNEÂ
Produk Ibu Palupi dengan merek dagang Busadai dikemas dalam botol kaca dan botol plastik dengan berat 600 ml. Busadai adalah rempah-rempah asli Indonesia tanpa pengawet, tanpa pemanis buatan. Variannya mengusung minuman tradisional seperti jahe secang, pokak, kunyit asam, rempah campur dan bir pletok.Â
Kiprah Ibu Palupi di dunia UMKM sudah ia tekuni sejak lama. Aktivitas nya yang selalu energik dan membantu banyak startup UMKM di Jember didaulat menjadi Ketua Bidang Marketing dan Komunikasi Asosiasi UMKM Jember. Bazar, pelatihan hingga berbagai pameran sudah menjadi rutinitas beliau.Â
"Selama pandemi banyak yang harus kita lakukan, inovasi dan kolaborasi adalah kunci semakin banyak koneksi akan semakin membuka peluang produk UMKM lokal kita dikenal. Tidak hanya berdiri sendiri, pelaku UMKM harus berkelompok" terang Ibu Palupi.Â
Indah sebagai pelaku UMKM yang mulai menggunakan teknologi digital, dan tergabung dalam kelompok UMKM klaster herbal dibawah asuhan Dinkop UM Jember di bimbing oleh ibu Palupi menyatakan, "Sebelum pandemi kami harus menempuh perjalanan 30km dari Tanggul ke Jember untuk berjualan menggunakan sepeda kami.Â
Namun sejak pandemi kami memasarkan secara online, pendapatan kami meningkat dari 50% hingga 80% dari biasanya. Berkat informasi dan pelatihan" Indah juga menyatakan akan mempelajari cara-cara pemasaran digital lainnya supaya pelanggan lebih puas.Â
Rupaya transfer pengetahuan dalam komunitas UMKM dengan seringnya mengikuti pelatihan dan diskusi serta kolaborasi berbagai pihak mendatangkan cuan bagi UMKM di Jember.Â
Kurangnya pengetahuan seputar dunia marketing, manajemen kualitas, manajemen sumber daya manusia, dan minimnya pengetahuan akan kebijakan pemerintah yang terkait juga menjadi kelemahan orang-orang seperti Indah dalam merintis UMKM.Â
Para pelaku UMKM mungkin saja memiliki banyak ide bisnis untuk mengembangkan usahanya, namun harus terhenti karena tidak adanya modal tambahan. Namun, Indah dan Komunitas UMKM Jember membuktikan melalui kerja keras dan mengikuti pelatihan digital dengan banyak pihak ia dapat mengembangkan usahanya dimulai dari keyakinan.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H