Mohon tunggu...
yona listiana
yona listiana Mohon Tunggu... Desainer - penjahit

suka mancing

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Meski Berbeda, Jangan Saling Meniadakan

4 September 2021   09:44 Diperbarui: 4 September 2021   09:56 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: kemendikbud

Warga Indonesia tentu mengenal Bali. Sebuah pulau kecil yang berpenduduk tak lebih dari 4,3 juta memang amat memikat, tidk saja bagi warga Indonesia lainnya, namun juga memikat banyak orang manca negara.

Pada saat libur panjang musim panas atau akhir tahun misalnya mereka menghabiskan waktu di pulau Dewata ini. Tak saja menikmati keindahan pantainya namun juga budaya yang sangat unik. 

Di sana kita mendapati tari Kecak dan Barong yang unik, aneka makanan yang tastenya berbeda dengan daerah lain di Indonesia. Berbeda dengan Jawa yang merupakan pulau tetangga, mayoritas penduduk Bali menganut agama Hindu dan berbahasa Bali.

Bali memang spesial. Sekitar 75 triliyun disumbangkan oleh pulau kecil ini untuk seluruh pendapatan Indonesia yang sekitar 270-an triliyun pertahunnya. Artinya sekitar 29 persen pendapatan nasional berasal dari kegiatan masyarakat di Bali.

Berbeda dengan Bali, kita punya Riau, Kalimantan Timur dan Jawa Timur yang punya ladang minyak yang bisa hasilkan ratusan ribu barrel setiap harinya. Pada masanya tiga daerah ini adalah eksportir minyak besar untuk luar negeri sebelum kita harus mendatangkan sebagian minyak untuk mencukupi kebutuhan kita sendiri.

Riau, Kalimantan Timur dan Jawa Timur adalah tiga daerah dengan etnis dan geogrsfis yang juga berbeda. Riau di Sumatera punya perkebunan sawit yang cukup besar di dunia. Juga suku Melayu dengan peninggalan kerajaan Siak di masa lalu adalah bentuk kekayaan bagi Raiu. Diketahui bahwa pengaruh kerajaan Sriwijaya juga amat kuat di provinsi ini.

Kalimantan Timur di pulau Kalimantan memang dikenal sebagai salah satu daerah dengan kekayaan tambang yang cukup besar. Kerajaan Kutai adalah kerajaan besar beragama Hindu di masa lalu. Beberapa suku dayak hidup berdampingan dengan suku lain yang datang kemudian ke Kalimantan Timur.

Selanjutnya adalah Jaw Timur dimana di masa lalu ada kerajaan Majapahit dan Daha yang masyur. Mereka awalnya beragama Hindu dan sebagian animesme dan dinamisme dan setelah itu warga setempat memeluk agama Islam setelah  Wali Songo menyebarkan agama Islam termasuk ke jawa Timur. Islam masuk ke daerah itu dengan damai dan tanpa kekerasan.

Apa yang ingin saya katakan di sini ?

Bali, Riau, Kalimantan Timur dan jawa Timur punya lokasi yang relatif berjauhan dan punya etnis yang berbeda pula. Mereka tidak merasa unggul dibanding yang lain dan tidak mengedepankan pertentangan atas perbedaan yang ada.

Sebaliknya lokalitas ini menjadi kekayaan yang hanya dimiliki oleh Indonesia , tak hanya etnis namun juga  bahasa , hasil bumi dan lain sebagainya. Kita saling memperkuat dan tidak saling meniadakan ; sebagaimana beberapa faham yang mulai datang ke Indonesia seperti ideologi transnasional dan lain sebagainya.

Meski berbeda mari kita saling memperkuat jangan saling meniadakan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun