Nusantara Sehat adalah sebuah program dari Kementerian Kesehatan untuk tenaga kesehatan di daerah terpencil, pedalaman dan daerah Kepulauan. Sebuah program yang dimulai dari tahun 2015 ini sudah banyak berkontribusi dalam pelayanan kesehatan yang tersebar hampir di seluruh provinsi dengan kontrak kerja selama 2 tahun. Nusantara sehat terdiri dari 2 jenis yaitu Tim (siap ditempatkan dimana saja) dan Individu (bisa memilih lokasi penempatan) dan tempat bekerja di Puskesmas.Â
Kami (dr.Efni, drg Dewi, perawat Heri, bidan Suci, gizi Iva, tenaga kesehatan masyarakat Helmin, kesehatan lingkungan Wahid dan Farmasi Yona) mendapat daerah penugasan di salah satu daerah di bagian barat Indonesia yang terkenal dengan 'lompat batu' pada gambar di lembar uang Rp. 1000, yaitu Pulau Nias.Â
Kami berbeda suku, ada yang dari Padang, Makasar, Bone, Palembang, Jawa Timur, Jakarta, dan NTT, berbeda budaya, agama dan karakter. Berkenalan hanya kurang lebih 1 bulan dan harus tinggal bersama selama 2 tahun. Selain kami harus beradaptasi dengan masyarakat Nias, kami tentunya juga harus beradaptasi dengan karakter teman dalam tim.
Lokus kami berada di pegunungan, dengan jarak tempuh sekitar 40-45 menit dari kota dengan akses jalan yang baik, hanya akses ke beberapa desa yang jalannya kurang begitu baik apalagi kalau hujan. Lokus kami asri, sejuk, segar, hanya air yang menjadi permasalahan utama bagi kami, bahkan bagi masyarakat setempat. 90% sumber air masyarakat adalah air hujan. Jadi kalau tidak hujan kami harus beli air dari desa tetangga. Itulah mengapa nama tim kami adalah 'Tim hemat air' hehe. Setiap kali hujan, kami akan lakukan segala cara agar tampungan kami terisi penuh. Bisa diakui salah satu kebahagiaan kami disana adalah ketika hujan turun dan tampungan air kami penuh. Selain itu kendala kami adalah bahasa daerah. Ya, 98% lansia tidak bisa berbahasa Indonesia, mau tidak mau kami harus belajar setidaknya kata-kata dasar dalam pelayanan kesehatan. Tapi kami selalu dibantu oleh pegawai puskesmas dalam menerjemahkan setiap kali kami melakukan program. Tapi akhirnya kami bisa hehe.Â
Dengan data-data permasalahan kesehatan yang telah kami peroleh sebelum ke lokus, kami telah merencanakan beberapa program inovasi.Â
Berikut adalah beberapa program inovasi kami.Â
1. Dokter Mutar
Pada kegiatan ini, dokter melakukan kunjungan, pemeriksaan dan pengobatan pada pasien yang tidak bisa berobat ke puskesmas karena tidak bisa bangun, tidak bisa jalan, dll.Â
2. Â Pemeriksaan Rumah Sehat dan pembagian Abate serta dilakukan edukasi-edukasi dan pembagian leaflet
3. Senam Lansia, senam ini rutin dilakukan kepada lansia di semua desa saat posyandu. Senam yang dilakukan beragam sepeti senam jantung, hipertensi, dll. Betapa senang melihat keceriaan lansia-lansia ketika senam.Â
4. Pemeriksaan Gigi dan Mulut pada balita, anak sekolah, dan juga lansia.Â
5. Demonstrasi pembuatan tanaman obat keluarga dari tanaman obat yang ada di rumah masyarakat
6. Melakukan edukasi penggunaan antibiotik yang benar
7. Melakukan pemeriksaan obat-obat ED di warung-warung
8. Demonstrasi pembuatan makanan tinggi energi dari bahan lokalÂ
9. Pijat Bayi untuk menambah nafsu makan
10. Melakukan edukasi masyarakat cerdas menggunakan obat
11. Pelatihan P3K, untuk pelajar SMP dan SMA
12. Pemberian Kotak Obat TB yang menarik bagi pasien TB agar diingat pasien untuk minum obat setiap hari
13. Pemberian hadiah untuk PMO (Pengawas Minum Obat) bagi pasien TB karena pasien berhasil minum obat selama 6 bulan.Â
14. Deteksi dini perkembangan balitaÂ
dan masih beberapa program lainnya.Â
Kami merasa senang bisa berbagi tentang kesehatan kepada masyarakat. Masyarakat pun selalu antusias dengan program kegiatan kami
Kami juga banyak belajar kebudayaan Nias. Selain bahasa yang sudah mulai kami mengerti dan mengucapkan, kami juga belajar tentang tarian, lagu-lagu, dan acara2 yang kami ikuti disana seperti pernikahan contohnya, rangkaian-rangkaian acara yang cukup lama bisa beberapa hari. Juga beberapa hal yang kami temui disana yang berbeda dengan daerah kami. Ah, Indonesia memang sangat kaya dalam kebudayaan.
Bersyukur juga ditempatkan dengan teman-teman yang luar biasa. Saling mengisi, saling membantu, saling bertukar pikiran saat hendak menjalankan program, saling mengingatkan dan menegur, menerima masukan, saling menjaga, dll. Walau tak sedikit juga kita saling diam-diaman. Butuh waktu untuk memahami karakter masing-masing tapi pada akhirnya kami saling menyayangi bak keluarga.Â
Pengalaman berharga juga bagi kami bisa bekerja sama dengan pegawai-pegawai puskesmas. Kami yang rata-rata belum pernah bekerja di Puskesmas, akhirnya kami boleh tau dan banyak belajar. Kakak-kakak bidan desa yang selalu mendukung dan setia bersama kami saat turun ke lapangan membuat kami semakin bersemangat dan selalu merasa di dukung.Â
3 bulan sudah kontrak kami selesai, merindukan Nias, sebuah pulau yang indah dengan pantai-pantainya.Â
Bonus beberapa foto
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H