Mohon tunggu...
YONA AFRIANI
YONA AFRIANI Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa/Universitas Andalas

Memiliki ketertarikan terhadap topik seputar kesehatan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Komoditas Ekspor Turun Temurun Tanaman Gambir

10 Oktober 2022   12:32 Diperbarui: 10 Oktober 2022   12:34 617
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Proses produksi Gambir masih menggunakan teknologi konvensional (dokumentasi pribadi)

Pesisir Selatan merupakan salah satu daerah penghasil gambir terbesar di Sumatera Barat. Gambir atau Uncaria gambir Roxb merupakan tanaman perdu yang menjadi salah satu komoditas ekspor unggulan perkebunan yang menjanjikan bagi masyarakat di Kabupaten Pesisir Selatan. 

Menurut data dari Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Barat tahun 2020, Kabupaten Pesisir Selatan menjadi daerah penyumbang gambir No.2 tertinggi di Sumatera Barat setelah Kabupaten 50 kota dengan luas area lahan mencapai 9.963.00 ha. Produktifitas gambir di Kabupaten Pesisir Selatan mencapai 800 kg/ha dan merupakan yang paling tinggi diantara daerah lainnya.

Gambir Sebagai Tabungan Turun Temurun Keluarga

Unik! Tanaman gambir di Pesisir Selatan merupakan tanaman yang dikelola secara turun-temurun dalam suatu keluarga dan dianggap sebagai tabungan serta sumber pendapatan keluarga tersebut. 

Getah gambir biasanya dipanen enam hingga delapan bulan pasca panen sebelumnya. Namun, proses pengolahan gambir hingga saat ini belum banyak tersentuh teknologi sehingga pada umumnya petani mengolah gambir menjadi produk menggunakan peralatan yang sangat sederhana yang diperoleh secara turun temurun keluarga, seperti pada gambar di bawah ini.

Apa Tujuan Pengolahan Gambir?

Bagian dari tanaman gambir yang banyak dimanfaatkan adalah daun dan ranting. Dahulu masyarakat memanfaatkan batang dan daun gambir sebagai bahan pendamping dalam menyirih. Menyirih dipercaya dapat memperkuat gigi dan mengandung antioksidan tinggi yang dapat dimanfaatkan dalam industri farmasi (obat-obatan).

Produk ekspor yang diharapkan dari pengolahan gambir adalah getahnya. Getah gambir mengandung senyawa utama seperti tanin dan katekin yang tinggi. Dalam industri tekstil, gambir digunakan sebagai bahan baku pewarna tekstil alami. Yusmeiarti dkk (2007) mengatamakan bahwa penggunaan pewarna alami sebagai pewarna tekstil saat ini sudah menjadi trend yang harus dilestarikan. 

Pasalnya, pewarna alami memberikan corak warna yang khas yang tidak dimiliki oleh pewarna tekstil. Gambir juga dimaafatkan sebagai bahan penyamak kulit di negara-negara tujuan dan kebutuhan domestik.

Fluktuasi Harga Gambir dan Upaya Meningkatkan Nilai Gambir Di Pasaran?

Saat ini, tujuan ekspor utama gambir adalah India. Namun, harga gambir di pasaran kerap mengalami fluktuasi dan menyebabkan harga tidak stabil sehingga berdampak pada ekonomi dan kesejahteraan petani gambir. 

Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti kualitas produk gambir yang dihasilkan, dan permintaan pasar. Harga gambir akan jauh lebih tinggi jika produk yang dihasilkan tidak ada campuran dengan material lain atau bisa dikatakan 100% murni.

Maka dari itu, perlu adanya upaya berkelanjutan oleh pemerintah melalui kerjasama dalam pengolahan serta pemasaran agar pasaran gambir menjadi stabil serta produktifitas gambir setiap tahunnya meningkat. Hal ini tentunya akan meningkatkan taraf hidup masyarakat dan menjadi sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Referensi:

Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Barat. 2022. https://sumbar.bps.go.id/indicator/54/49/1/luas-area-tanaman-perkebunan-rakyat-.html. Diakses Pada 10 Oktober 2022

Yusmeiarti, Muchtar H., Kamsina. 2007. Penelitian penanggulangan jamur pada produk gambir. Laporan Hasil Penelitian. Baristand. Padang

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun